Bilangan Transenden

Dalam matematika, bilangan transenden adalah bilangan yang bukan bilangan aljabar.

Dengan kata lain, bilangan transendental adalah bilangan yang bukan merupakan akar dari polinomial tak-nol dengan koefisien-koefisien rasional. Contoh terkenal dari bilangan transenden adalah π dan e.

Hanya ada sedikit kelompok bilangan transenden yang diketahui; sebagian alasannya karena dapat sangat sulit untuk menunjukkan bahwa suatu bilangan termasuk transenden. Walaupun demikian, bilangan transenden tidak langka. Malahan, hampir semua bilangan real dan kompleks bersifat transenden, karena himpunan bilangan aljabar terhitung sedangkan himpunan bilang real (dan kompleks) merupakan himpunan tak terhitung, yang lebih besar daripada semua himpunan terhitung. Semua bilangan transenden merupakan bilangan irasional, karena semua bilangan rasional merupakan bilangan aljabar. Akan tetapi, kebalikan dari pernyataan itu tidak benar, yang mengatakan bahwa tidak semua bilangan irasional merupakan transenden. Sebagai contoh, akar kuadrat dari 2 merupakan bilangan irasional, namun bukan transenden karena bilangan tersebut adalah akar dari persamaan polinomial x2 − 2 = 0. Rasio emas (disimbolkan dengan atau ) adalah contoh lain bilangan irasional yang bukan transenden, karena ia merupakan akar dari persamaan x2x − 1 = 0.

Bilangan yang terbukti transenden

Ada beberapa bilangan-bilangan yang terbukti sebagai bilangan transenden. Bilangan-bilangan tersebut di antaranya adalah:

  • ea apabila a adalah bilangan aljabar sekaligus tak nol. Ini dapat dibuktikan melalui teorema Lindemann–Weierstrass.
  • π, dibuktikan dengan menggunakan teorema Lindemann–Weierstrass.
  • eπ, yang dikenal sebagai konstanta Gelfond, dan juga eπ/2 = ii. Bilangan ini dibuktikan menggunakan teorema Gelfond–Schneider.
  • ab dengan a bilangan aljabar tetapi tidak sama dengan 0 atau 1, dan b bilangan irasional. Bilangan ini dibuktikan dengan menggunakan teorema Gelfond–Schneider. Pada bentuk tersebut, terdapat bilangan yang istimewa, yaitu 22, dikenal sebagai konstanta Gelfond–Schneider (atau bilangan Hilbert).
  • Fungsi trigonometri sin a, cos a, tan a, csc a, sec a, dan cot a, beserta fungsi hiperboliknya, untuk sebarang bilangan aljabar tak nol a, yang dinyatakan dalam satuan radian. Ini dapat dibuktikan dengan menggunakan teorema Lindemann–Weierstrass.

Lihat pula

  • Teori bilangan transenden, teori yang mengkaji masalah yang berkaitan dengan bilangan transenden.

Referensi

Tags:

Akar fungsiBilangan aljabarBilangan rasionalE (konstanta matematika)MatematikaPiPolinomial

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Justinus LhaksanaKenaikan Yesus KristusAmicus curiaeKabinet NatsirLembaga tinggi negaraHak LGBT menurut negaraKonferensi Meja BundarIndosiarAyamArmeniaLiberalismeKontingen GarudaMa'ruf AminGelar kebangsawanan JawaBelandaLiverpool F.C.Dewi SandraPokémon YellowDaftar bendera negara di duniaEgy Maulana VikriFadi AlaydrusDessano IndrasaktiTata SuryaSegitiga BermudaEredivisieJ&T ExpressDéjà vuKualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024Luna MayaLiga 1 (Indonesia) 2023–2024Rusdi KiranaHusain bin AliDaftar pemain sepak bola keturunan IndonesiaGareth BaleAgresi Militer Belanda ISuku ManteSejarah Nusantara pada era kerajaan IslamSarjanaPengeboman Pearl HarborSantri Pilihan BundaUniversitas Pendidikan IndonesiaAqua (air mineral)Daftar presiden IndonesiaUtsman bin AffanGodzillaLionel MessiGaruda IndonesiaJembatan Nasional SuramaduPatung Jenderal SudirmanAsiaTanda Nomor Kendaraan Bermotor IndonesiaSuhartoyoIndonesia dalam tahun 2023Kim Soo-hyunSurat pemberitahuan tahunanDaftar kabupaten dan kota di Jawa TimurNaura AyuSarekat IslamLesbianBoedi OetomoSosiologiManusiaRaiders of the Lost ArkGerakan 30 SeptemberBahar bin SmithAnjingAlbert EinsteinBulu tangkisMees HilgersKualifikasi Piala Dunia FIFAVelove VexiaBaliAnthony Norman LiantoMahkamah Konstitusi Republik IndonesiaMuawiyah bin Abu SufyanPerang Dunia IIElkan BaggottKambojaBasuki Tjahaja Purnama🡆 More