Bilangan Bulat: Bilangan yang dapat ditulis tanpa komponen pecahan atau desimal

Bilangan bulat adalah bilangan yang dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.

Sebagai contoh, 21, 4, 0, -3, -67 dan -2048 merupakan bilangan bulat, sedangkan 9,75 , 5 12 , dan bukan.

Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan
Bilangan bulat dapat dianggap sebagai titik-titik diskret yang berjarak sama sepanjang garis bilangan. Pada gambar ini, bilangan-bilangan bulat positif ditandai dengan warna hijau dan bilangan-bilangan bulat negatif dengan warna biru.

Himpunan bilangan bulat terdiri dari angka 0, semua bilangan bulat positif (juga disebut dengan bilangan asli), dan invers aditif-nya, semua bilangan bulat negatif . Dalam matematika, himpunan ini sering dilambangkan dengan , atau huruf tebal (). Huruf kapital Z yang digunakan berasal dari kata Zahlen, yang berarti bilangan dalam bahasa Jerman.

Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan
Himpunan bilangan bulat merupakan subhimpunan dari himpunan bilangan rasional, sekaligus juga dari bilangan real

Subhimpunan yang hanya terdiri dari angka 0 dan bilangan-bilangan bulat positif disebut dengan bilangan cacah. Himpunan sendiri merupakan subhimpunan dari himpunan bilangan rasional, karena nilainya dapat ditulis sebagai pecahan dengan penyebut 1. Bilangan rasional selanjutnya merupakan subhimpunan dari himpunan bilangan real.

Notasi

Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
Simbol Z, yang berasal dari kata Zahlen (bahasa Jerman) yang berarti "bilangan", melambangkan himpunan bilangan bulat

Simbol Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  sebagai himpunan bilangan bulat digunakan oleh banyak penulis untuk menyatakan beberapa jenis himpunan. Notasi Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , atau Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , digunakan untuk melambangkan bilangan bulat positif. Notasi Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  melambangkan bilangan bulat negatif. Notasi bilangan bulat taknegatif dapat ditulis sebagai Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan atau Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , sementara notasi bilangan bulat taknol ditulis Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  atau Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Notasi lainnya, yaitu Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  melambangkan setengah bilangan bulat.

Notasi lain yang berkaitan dengan simbol himpunan bilangan bulat adalah Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , yang melambangkan himpunan bilangan bulat modulo-Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , yaitu himpunan semua kelas kekongruenan dari bilangan bulat modulo Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Sedangkan notasi Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  melambangkan kekisi bilangan bulat.

Sifat-sifat aljabar

Seperti himpunan bilangan asli, Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian. Artinya, penjumlahan maupun perkalian dari dua bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat. Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  juga tertutup terhadap operasi pengurangan karena mengandung 0 dan bilangan-bilangan negatif, berbeda halnya dengan bilangan asli. Namun karena hasil pembagian dua bilangan bulat belum tentu berupa bilangan bulat pula (contohnya 1 ketika dibagi dengan 2), Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  tidak tertutup terhadap pembagian. Walaupun bilangan asli tertutup terhadap eksponensiasi, sifat ini tidak berlaku pada bilangan bulat, karena hasil eksponensiasi dapat berbentuk pecahan ketika eksponen bernilai negatif.

Tabel berikut berisi daftar beberapa sifat dasar operasi penambahan dan perkalian, untuk sembarang bilangan bulat Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan :

Penambahan Perkalian
Ketertutupan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  adalah bilangan bulat Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  adalah bilangan bulat
Asosiatif Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
Komutatif Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
Elemen identitas Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
Elemen invers Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
Distributif Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

Empat sifat pertama untuk perkalian yang ditulis dalam tabel, menyatakan bahwa Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dalam operasi perkalian merupakan suatu monoid komutatif. Namun, tidak semua bilangan bulat memiliki invers perkalian (contohnya angka 2), mengakibatkan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dalam perkalian bukan suatu grup. Tidak lengkapnya invers perkalian untuk setiap elemen setara dengan pernyataan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  tidak tertutup dalam pembagian, mengartikan bahwa Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  bukan suatu lapangan. Lapangan terkecil yang mengandung bilangan bulat sebagai sublapangan adalah lapangan bilangan rasional.

Lima sifat pertama untuk penjumlahan yang ditulis dalam tabel, menyatakan bahwa Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dalam penjumlahan merupakan suatu grup Abelian. Himpunan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  juga merupakan suatu grup siklik, karena semua bilangan bulat bukan 0 dapat ditulis sebagai penjumlahan terhingga Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  atau Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Malahan, Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dalam penjumlahan adalah satu-satunya grup siklik tak hingga — dalam artian semua grup siklik tak hingga bersifat isomorfik dengan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Semua sifat pada tabel (kecuali baris terakhir), ketika digunakan bersama-sama, mengartikan bahwa Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dengan penjumlahan dan perkalian membentuk suatu gelanggang komutatif dengan elemen identitas. Gelanggang ini adalah fondasi semua objek struktur aljabar.

Walaupun pembagian yang umum tidak terdefinisi di Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , operasi pembagian "dengan sisa" dapat didefinisikan. Pembagian ini disebut pembagian Euklides, dan memiliki sifat penting berikut: untuk sembarang dua bilangan bulat Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dengan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , akan ada bilangan bulat unik Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  yang memenuhi Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , dengan notasi Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  berarti nilai mutlak dari Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Bilangan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  disebut hasil bagi dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  disebut sisa pembagian Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  oleh Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Algoritme Euklides menggunakan serangkaian operasi pembagian Euklides untuk menghitung faktor persekutuan terbesar.

Sifat keterurutan

Himpunan bilangan bulat dapat diurutkan, secara alami dari nilai terkecil hingga terbesar: Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Dua bilangan bulat dibandingkan dengan lambang-lambang yaitu lebih dari, kurang dari, lebih dari atau sama dengan, atau kurang dari atau sama dengan, masing-masing dilambangkan sebagai Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Bilangan bulat disebut bilangan positif jika nilainya Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan disebut bilangan negatif jika nilainya Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Sedangkan penggunaan tanda Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  menyatakan bahwa bilangan tidak positif, dan penggunaan tanda Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  menyatakan bahwa bilangan tidak negatif.

Pengurutan bilangan bulat kompatibel dengan sifat-sifat aljabar, dalam artian:

  1. Jika Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , maka Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
  2. Jika Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , maka Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

Hal ini menyimpulkan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan definisi keterurutan di atas akan membentuk suatu gelanggang terurut.

Konstruksi

Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
Titik-titik berwarna merah menandakan pasangan-pasangan terurut bilangan asli. Garis putus-putus menandakan pasangan-pasangan terurut yang berada pada kelas ekuivalensi yang sama.

Dalam pengajaran di sekolah, bilangan bulat umumnya didefinisikan secara intuitif sebagai kumpulan bilangan asli, angka nol, dan negatif dari kumpulan bilangan asli (maksudnya Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan ). Namun, definisi ini memerlukan banyak kasus (setiap operasi perlu didefinisikan untuk setiap kombinasi jenis bilangan) dan menyulitkan untuk membuktikan bahwa bilangan bulat memenuhi berbagai rumus aritmetika. Karena itu, matematika yang modern menggunakan definisi yang lebih lebih abstrak, yang memungkinkan operasi-operasi aritmetika didefinisikan tanpa perlu membaginya dalam kasus-kasus. Bilangan bulat selanjutnya dikonstruksi (didefinisikan) secara formal sebagai kelas-kelas ekuivalensi dari pasangan terurut bilangan asli Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Pasangan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dapat dianggap sebagai hasil dari mengurangi Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dari Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Untuk memastikan bahwa 1 − 2 dan 4 − 5 menghasilkan bilangan yang sama, relasi ekuivalensi ~ didefinisikan pada pasangan-pasangan ini dengan aturan:

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

tepat ketika

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Operasi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat selanjutnya dapat didefinisikan dalam operasi ekuivalensi pada bilangan asli. Dengan menggunakan notasi Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  untuk menyatakan kelas ekuivalensi yang memiliki Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  sebagai anggota, dapat dituliskan:

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .
    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Invers (lawan) penjumlahan dari suatu bilangan bulat dapat dihasilkan dengan menukar urutan dari pasangan:

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Sehingga operasi pengurangan dapat didefinisikan sebagai penjumlahan dari invers penjumlahan:

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Pengurutan yang standar pada bilangan-bilangan bulat dapat dituliskan sebagai:

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  jika dan hanya jika Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Lebih lanjut, setiap kelas ekuivalen memiliki satu anggota unik yang berbentuk Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  atau Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  (atau keduanya secara bersamaan). Sehingga pada gilirannya, kelas Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dapat diwakilkan oleh bilangan asli Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan , sedangkan kelas Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  diwakilkan oleh bilangan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Angka Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  mewakili kelas Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Secara umum, kelas Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  diwakili oleh bilangan bulat

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

Cara konstruksi bilangan bulat seperti di atas menghasilkan representasi bilangan bulat sebagai Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  yang familiar. Berikut beberapa contoh bilangan bulat dan kelas ekuivalen yang diwakilinya:

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

Kardinalitas

Kardinalitas dari himpunan bilangan bulat sama dengan 0 (alef-nol). Pernyataan ini dapat ditunjukkan dengan membuat suatu fungsi bijeksi dari Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  ke himpunan bilangan cacah Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Fungsi tersebut dapat didefinisikan sebagai

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

Fungsi ini akan menghasilkan grafik (himpunan dari pasangan Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  sebagai berikut:

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Fungsi invers dari bijeksi tersebut didefinisikan sebagai

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

yang menghasilkan grafik

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Dalam ilmu komputer

Dalam ilmu komputer, integer (Bahasa Inggris untuk kata "bilangan bulat") umumnya merupakan suatu tipe data primitif di bahasa-bahasa pemrograman. Namun, tipe data integer hanya dapat merepresentasikan subset dari semua bilangan bulat, karena komputer memiliki kapasitas yang terbatas. Sebagai contoh, tipe data integer dalam bahasa pemrograman Pascal hanya mampu menyimpan bilangan bulat yang bernilai diantara Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  sampai Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Pada representasi two's complement yang umum digunakan, tanda hanya didefinisikan untuk membedakan "bilangan negatif" dan "bilangan tak negatif", bukan "bilangan negatif, positif, dan 0" (walaupun, sebenarnya komputer juga dapat menentukan apakah suatu nilai integer benar-benar bernilai positif). Pada beberapa bahasa pemrograman, aproksimasi bilangan bulat dengan panjang [digit] konstan (fixed-length integer) umumnya diwakili oleh tipe data int atau Integer (seperti pada Algol68, C, Java, Delphi, dll.).

Representasi bilangan bulat dengan panjang digit fleksibel (Inggris: variable-length integer representation), seperti tipe data bignums, dapat menyimpan sembarang bilangan bulat asalkan dapat disimpan di memori komputer. Implementasi lain dari tipe data integer menggunakan ukuran yang konstan/tetap, sehingga hanya dapat menyimpan nilai bilangan bulat dalam suatu selang tertentu. Ukuran yang dipakai umumnya merupakan banyaknya bits (4, 8, 16, dst.) atau panjang digit desimal yang mudah diingat (misalnya, 9 digit atau 10 digit).

Perumuman

Bilangan bulat Gauss

Dalam teori bilangan, bilangan bulat Gauss adalah bilangan kompleks, dimana bagian riil dan bagian imajiner adalah bilangan bulat, dengan penambahan dan perkalian biasa terhadap bilangan kompleks akan membentuk ranah integral. Bilangan bulat Gauss dapat dilambangkan sebagai Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  dan dapat rumuskan ini sebagai

Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

Rumus di atas memberikan keterangan, di mana Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan  adalah bilangan khayal.

Bilangan bulat Eisenstein

Bilangan bulat Eisenstein, dinamai dari Gotthold Eisenstein, atau dikenal juga sebagai bilangan bulat Eisenstein–Jacobi, adalah bilangan dengan bentuk Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan . Bilangan bulat Eisenstein dapat dinyatakan sebagai

    Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 

dimana Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Aplikasi bilangan bulat

Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan 
Sebuah termometer yang menunjukkan suhu sekitar Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Salah satu penerapan yang paling umum dan yang paling sering ditemui mengenai bilangan bulat adalah pengukuran kuantitatif yang menyatakan panas dan dingin, disebut suhu. Suhu pada termometer dapat menyatakan skalanya bernilai positif maupun negatif. Misalnya, terdapat sebuah kota dengan suhu sekitar 23 derajat Celsius. Hal tersebut dapat dituliskan "Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan ". Contoh lainnya adalah sebuah pegunungan bersalju yang suhu terdinginnya mencapai titik ekstrem, yaitu sekitar Bilangan Bulat: Notasi, Sifat-sifat aljabar, Sifat keterurutan .

Dalam bidang ekonomi, bilangan bulat diterapkan sebagai keuntungan dan kerugian pada suatu keuangan. Dalam oseanografi, bilangan bulat dipakai untuk para penyelam dan kapten kapal selam laut untuk mengetahui ketinggian dalam laut — dengan kata lain ketinggian negatif.

Lihat pula

Catatan kaki

Rujukan

Tags:

Bilangan Bulat NotasiBilangan Bulat Sifat-sifat aljabarBilangan Bulat Sifat keterurutanBilangan Bulat KonstruksiBilangan Bulat KardinalitasBilangan Bulat Dalam ilmu komputerBilangan Bulat PerumumanBilangan Bulat Aplikasi bilangan bulatBilangan Bulat Lihat pulaBilangan Bulat Catatan kakiBilangan Bulat RujukanBilangan Bulat Pranala luarBilangan Bulat

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Boti (bahasa gaul)Gerakan Aceh MerdekaTan MalakaPerguruan Tinggi Negeri Badan HukumSunan KalijagaTertawan HatiDaftar film Indonesia tahun 2023Halaman UtamaFC BarcelonaHabis Gelap Terbitlah TerangStadion Abdullah bin KhalifaAksara SundaGunung RinjaniBahasa JawaAcehAngga Aldi YunandaFreeport IndonesiaHindia BelandaTurkiAlat musikKerajaan KalinggaDiskriminasiOne PieceMahfud MDJoko WidodoSunan Gunung JatiBiografiAMakauMasyaallahPSV EindhovenTim nasional sepak bola IndonesiaIndoPembangkit listrik tenaga sampahKejuaraan Remaja U-23 AFFPuncak TrikoraKucingIvar JennerSenam iramaPerundingan LinggarjatiIkan kembungBeby TsabinaRocky GerungOktafianus FernandoVenusSaccharomyces cerevisiaeMuhammad bin Zakariya ar-RaziMinal 'Aidin wal-FaizinSurinameLiga 2 (Indonesia)Hari AnzacSoehartoRaffi AhmadRCTI+Brunei DarussalamPersija JakartaMaarten PaesManajemenKim Ji-won (pemeran)Atalanta BCSC HeerenveenKim So-hyunFaradina MuftiGanjar PranowoIAgamaGong YooEredivisieDangdutKejuaraan U-23 AFC 2024Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024Generasi ZPartai Komunis IndonesiaDolar Amerika SerikatTabel periodikMawarBank Mandiri808🡆 More