Gempa Bumi: Getaran permukaan bumi disebabkan pelepasan energi secara tiba-tiba di kerak

Gempa bumi (bahasa Inggris: Earthquake) adalah fenomena guncangan yang terjadi pada permukaan bumi.

Terdapat beberapa jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya, antara lain adalah gempa bumi tektonik, yang diakibatkan oleh pelepasan energi yang terakumulasi di antara dua atau lebih lempeng bumi yang berdempetan (yang masing-masing selalu bergerak hingga 10 cm per tahunnya); gempa bumi vulkanik, yang diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi; gempa bumi runtuhan, yang diakibatkan oleh runtuhan gua atau tambang bawah tanah; dan gempa bumi ledakan yang diakibatkan oleh ledakan yang besar seperti dari bom nuklir.

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi
Gempa bumi dengan skala magnitudo 6,0+ dari tahun 1900 sampai 2017
Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi
Bangunan hancur akibat dari Gempa bumi Yogyakarta Mei 2006

Gempa bumi memiliki intensitas yang beragam, mulai dari yang sangat lemah sehingga tidak dapat dirasakan, sampai gempa yang cukup kuat yang dapat melontarkan benda dan manusia ke udara, merusak infrastruktur penting, dan menghancurkan satu kota. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer, dan Moment magnitudo adalah skala yang paling umum digunakan.

Dalam pengertian yang paling umum, kata gempa bumi digunakan untuk menggambarkan peristiwa seismik apa pun, baik yang terjadi secara alami maupun yang disebabkan oleh manusia, yang menghasilkan gelombang seismik. Titik awal terjadinya gempa bumi disebut hiposentrum atau fokus. Episentrum adalah titik di permukaan tanah yang berada tepat di atas hiposentrum. Di permukaan bumi, gempa bumi ditunjukkan dengan guncangan dan pergerakan atau gangguan pada tanah. Ketika pusat gempa bumi besar terletak di lepas pantai, dasar laut dapat bergeser cukup jauh sehingga menyebabkan tsunami. Gempa bumi juga dapat memicu tanah longsor.

Aktivitas seismik di suatu daerah adalah frekuensi, jenis, dan ukuran gempa bumi yang dialami dalam kurun waktu tertentu. Seismisitas di lokasi tertentu di Bumi adalah tingkat rata-rata pelepasan energi seismik per satuan volume. Kata tremor digunakan untuk gemuruh seismik non-gempa.

Jenis Gempa Bumi

Berdasarkan Penyebab

  • Gempa Bumi Tektonik
Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Tiga tipe patahan:
A. Strike-slip
B. Normal
C. Terbalik

Gempa bumi tektonik terjadi di mana saja di bumi di tempat yang terdapat energi tekanan elastis yang terakumulasi dengan cukup untuk mendorong perambatan fraktur di sepanjang bidang patahan. Permukaan bumi terdiri dari lempeng-lempeng yang berdekatan antara satu dengan yang lain. Lempeng-lempeng ini selalu mengalami pergerakan yang per tahunnya bisa mencapai 10 cm. Sisi-sisinya hanya dapat bergerak saling melewati satu sama lain secara mulus dan tanpa disertai getaran (aseismik) jika tidak adanya ketidakteraturan atau asperitas di sepanjang permukaan patahan yang meningkatkan hambatan gesekan. Sebagian besar permukaan lempeng memiliki asperitas, yang menyebabkan bentuk perilaku pergesekan yang rapat. Saat patahan terkunci, gerakan relatif yang terus berlangsung di antara lempeng-lempeng akan meningkatkan tekanan dan, oleh karenanya, menyebabkan terakumulasinya energi tegangan di dalam volume di sekitar permukaan patahan. Hal ini terus berlanjut hingga tegangan antara dua atau lebih lempeng yang terjadi mencapai tingkat yang cukup untuk membobol asperitas, yang kemudian menyebabkan terjadinya pergeseran mendadak pada bagian patahan yang terkunci dan melepaskan energi yang terakumulasi. Energi ini dilepaskan sebagai kombinasi gelombang seismik tekanan elastis yang menjalar, pemanasan gesekan pada bidang patahan, dan retakan pada batuan, yang kemudian menyebabkan gempa bumi. Proses akumulasi tekanan dan tegangan secara bertahap yang diselingi oleh guncangan gempa bumi yang terjadi secara tiba-tiba ini dijabarkan pada teori elastic-rebound. Diestimasikan bahwa dari total energi gempa bumi, hanya 10 persen atau kurang yang dipancarkan sebagai energi seismik. Sebagian besar energi dari gempa bumi terpakai untuk menggerakkan perkembangan rekahan gempa atau terkonversi menjadi panas yang dihasilkan oleh gesekan. Karenanya, gempa bumi menurunkan energi potensial elastis yang tersimpan di bumi dan meningkatkan suhu bumi, meskipun perubahan ini dapat dikesampingkan jika dibandingkan dengan aliran panas konduktif dan konvektif yang keluar dari perut bumi.

  • Gempa Bumi Vulkanik (Letusan Gunung Api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.

Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa Bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut

  • Gempa Bumi Runtuhan

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, Gempa Bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

  • Gempa Bumi Ledakan

Gempa bumi seperti ini dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai jenis ledakan yang besar, salah satunya adalah bom nuklir.

Berdasarkan kedalaman

  • Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

  • Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

  • Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Berdasarkan gelombang/getaran gempa

  • Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

  • Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

Penyebab Terjadinya Gempa bumi

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Peta lempeng tektonik
Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Gerakan lempengan tektonik global

Gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan lempengan yang bergerak ke satu arah atau bisa lebih. Semakin lama itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar.

Selain pergeseran lempeng Bumi, gerak lempeng Bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi.

Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya.

Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga besar.

Terakhir adalah gerak lempeng yang saling bertumbukan juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung.

Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tingkat gerak lempeng saling bertumpuk. Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.

Gempa Bumi yang paling parah biasanya atasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit. Beberapa gempa bumi juga dapat terjadi dalam gunung berapi.

Frekuensi gempa bumi

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Gempa bumi dan tsunami di Messina, Italia memakan hingga 120,000 korban jiwa, salah satu bencana terburuk dalam sejarah Eropa.

Diperkirakan sekitar 500.000 gempa bumi terjadi setiap tahunnya, dan dapat dideteksi dengan instrumentasi saat ini. Sekitar 100.000 gempa bumi di antaranya dapat dirasakan. Gempa bumi kecil hampir terus-menerus terjadi di seluruh wilayah didunia seperti di California dan Alaska, serta di El Salvador, Meksiko, Guatemala, Chili, Peru, Indonesia, Filipina, Iran, Pakistan, Kepualauan Azores di Portugal, Turki, Selandia Baru, Yunani, Italia, India, Nepal, dan Jepang.

Gempa bumi berkekuatan 4.0–4.5 magnitudo terjadi setiap tahun, sementara gempa bumi berkekuatan 5.0–5.9 terjadi setiap 200 kali dalam setahun, gempa bumi berkekuatan 6.0–6.9 terjadi 100 kali dalam setahun, gempa bumi berkekuatan 7.0–7.9 terjadi setiap 15 kali dalam setahun, gempa bumi berkekuatan 8.0–8.9 terjadi sekali atau duakali dalam setahun sementara gempa bumi megathrust berkekuatan 9.0+ terjadi sekali dalam 10 hingga 50 tahun.

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Cincin Api Pasifik. Zona seismik dan letusan gunung berapi terbesar didunia
Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Zona Sabuk alpida. Zona seismik paling aktif kedua didunia

Sebagian besar gempa bumi di dunia 90%, terjadi di zona sepanjang 40.000 kilometer (25.000 mil), yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini.

Gempa besar juga cenderung terjadi di sepanjang batas lempeng lainnya, seperti di sepanjang Pegunungan Himalaya yang dikenal sebagai Zona sabuk alpida, zona seisimik paling aktif kedua setelah Cincin api di Pasifik. Zona seismik Sabuk alpida mempunyai reputasi sebagai pembunuh. Meskipun hanya sekitar 17% gempa bumi besar di dunia terjadi di sabuk seismik Alpida, sebagian besar korban jiwa akibat gempa bumi sepanjang sejarah terjadi di zona ini. Hal ini terutama disebabkan oleh konstruksi yang lemah dan banyaknya jumlah penduduk di wilayah tersebut. Beberapa gempa bumi mematikan di daerah ini termasuk Gempa bumi Asia Selatan 2005 yang membunuh sekitar 87.000 jiwa, lalu Gempa bumi Bam 2003 di Tenggara Iran menewaskan sekitar 34.000 orang, dan gempa bumi baru baru ini yaitu Gempa bumi Turki–Suriah 2023 membunuh sekitar 50.000 jiwa.

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Tokyo menjadi kota paling rawan gempa di dunia, bahwa ada sekitar 70% kemungkinan, gempa bumi berkekuatan 7.0 terjadi di dekat pusat kota tokyo, dalam 20 tahun mendatang.

Kota-kota besar seperti Mexico City, Tokyo, Jakarta, Manila, Los Angeles, San Francisco, Roma, Istanbul, Delhi dan Teheran memiliki resiko gempa bumi yang sangat tinggi, dengan kerusakan dan jumlah korban yang tak terbatas. Beberapa seismolog memperingatkan bahwa satu gempa bumi saja dapat merenggut nyawa sekitar tiga juta orang, jika terjadi di wilayah kota dengan padat penduduk.

Dampak gempa bumi

Guncangan dan pergerakan tanah

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Struktur bangunan delapan lantai yang fondasinya hancur, setelah diguncang Gempa bumi Kota Meksiko 1985
Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Animasi perbandingan guncangan gempa antara Gempa bumi Kota Meksiko 1985 dan Gempa bumi Puebla 2017

Guncangan tanah adalah dampak utama yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Tingkat keparahan dampak lokal bergantung pada kombinasi kompleks besaran gempa, jarak dari pusat gempa, serta kondisi geologi dan geomorfologi setempat, yang dapat memperkuat atau mengurangi perambatan gelombang. Guncangan tanah diukur dengan percepatan tanah puncak.

Efek ini disebut amplifikasi. Hal ini terutama disebabkan oleh perpindahan gerakan seismik dari tanah dalam yang keras ke tanah dangkal yang lunak dan efek fokus energi seismik yang disebabkan oleh susunan geometris khas dari endapan tersebut.

Guncangan tanah adalah risiko berbahaya bagi struktur teknik bangunan besar seperti bendungan, jembatan, dan pembangkit listrik tenaga nuklir yang dapat merusak struktur tersebut.

Pencairan tanah

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Dampak Pencairan tanah di Balaroa, Palu, setelah Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018

Pencairan tanah atau Likeufaksi terjadi ketika, karena goncangan, material butiran jenuh air (seperti pasir) untuk sementara kehilangan kekuatannya dan berubah dari padat menjadi cair. Likuifaksi tanah dapat menyebabkan struktur kaku, seperti bangunan dan jembatan, miring atau tenggelam ke dalam endapan cair. Misalnya, pada Gempa bumi Alaska tahun 1964, pencairan tanah menyebabkan banyak bangunan tenggelam ke dalam tanah, dan akhirnya runtuh dengan sendirinya.

Longsor

Gempa bumi juga dapat menyebabkan tanah longsor pada perbukitan yang curam dan sebuah pegunungan.

Kebakaran

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Kebakaran saat Gempa bumi San Francisco 1906.

Gempa bumi juga dapat menyebabkan kebakaran dengan merusak saluran listrik atau saluran pipa gas. Misalnya, pada Gempa bumi San Francisco 1906 lebih banyak korban jiwa yang disebabkan oleh api daripada gempa itu sendiri.

Tsunami

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Tsunami saat Gempa bumi di Samudra Hindia.

Tsunami adalah gelombang laut dengan panjang gelombang dan periode panjang yang dihasilkan oleh pergerakan air dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau tiba-tiba—termasuk saat terjadi gempa bumi di bawah laut. Di lautan terbuka, jarak antara puncak gelombang dapat melebihi 100 kilometer (62 mil), dan periode gelombang dapat bervariasi dari lima menit hingga satu jam. Tsunami semacam itu bergerak dengan kecepatan 600–800 kilometer per jam (373–497 mil per jam), bergantung pada kedalaman air. Gelombang besar yang dihasilkan oleh gempa bumi atau tanah longsor bawah laut dapat menyerbu daerah pesisir terdekat dalam hitungan menit. Tsunami juga dapat menempuh jarak ribuan kilometer melintasi lautan terbuka dan mendatangkan kehancuran di pantai seberang beberapa jam setelah gempa bumi yang menimbulkannya.

Biasanya, gempa subduksi di bawah magnitudo 7,5 tidak menyebabkan tsunami, meskipun beberapa kejadiannya telah tercatat. Sebagian besar tsunami yang merusak disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 7,5 atau lebih.

Banjir

Banjir mungkin efek sekunder dari gempa bumi jika bendungan rusak. Gempa bumi dapat menyebabkan tanah longsor membendung sungai, runtuh dan menyebabkan banjir.

Dampak pada Manusia

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Korban terluka di Sewon, Bantul akibat Gempa bumi Yogyakarta 2006

Dampak fisik akibat gempa bumi termasuk: Cedera dan kehilangan nyawa.

Selain itu, masyarakat yang terkena dampak gempa cenderung terpengaruh secara psikologis, seperti gangguan mental dan perilaku yang secara langsung menimbulkan rasa takut atau menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Dilaporkan bahwa antara 10 dan 40% para penyintas bencana gempa bumi mengalami depresi, dan sulit tidur karena gangguan kecemasan.

Para penyintas gempa mengalami dampak kecemasan, adalah sesuatu yang wajar saat mengalami gempa pertama, apalagi gempa besar.

Diketahui bahwa gejala PTSD, depresi, dan kecemasan merupakan gangguan mental yang banyak terjadi pada remaja Indonesia pasca gempa.

Orang-orang dapat mengalami pusing, kecemasan, dan bahkan "gempa susulan hantu”. Gempa bumi selalu menakutkan, namun bagi sebagian orang, gempa susulan dapat terjadi lebih dari sekedar gempa yang sebenarnya: Orang dapat mengalami kecemasan, masalah tidur, dan masalah kesehatan lainnya dalam hitungan jam atau hari setelah gempa.

Prediksi

Prediksi gempa adalah cabang ilmu seismologi yang berkaitan dengan spesifikasi waktu, lokasi, dan berapa besarnya gempa bumi di masa depan. Banyak metode yang telah dikembangkan untuk memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi, dalam waktu, dan tempat yang ditentukan. Meskipun banyak upaya yang dilakukan, hingga saat ini gempa bumi belum dapat diprediksi pada hari atau bulan tertentu.

Pada tahun 1970-an, para ilmuwan optimis bahwa metode untuk memprediksi gempa bumi akan segera ditemukan, tetapi pada tahun 1990-an kegagalan terus berlanjut, dan membuat banyak pihak mempertanyakan apakah hal semacam itu bisa dilakukan. Sebagian besar ilmuwan pesimis dan berpendapat bahwa, memprediksi gempa bumi pada dasarnya adalah hal mustahil untuk dilakukan.

Gempa bumi Haicheng 1975 diklaim salah satu gempa bumi yang berhasil diprediksi oleh seismologi, sehingga angka korban kematian berhasil ditekan, sebagian besar kota telah dievakuasi sebelum gempa, dan hanya sedikit korban yang meninggal akibat runtuhnya bangunan.

Sistem peringatan gempa

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
- Negara yang memiliki sistem peringatan dini gempa bumi (warna merah)
- Negara yang dalam masa pengembangan peringatan dini gempa bumi (warna kuning)

Pada tahun 2023, Tiongkok, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Meksiko memiliki sistem peringatan dini gempa bumi nasional yang akurat dan komprehensif.

Meksiko

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
SASMEX Sistem peringatan dini gempa bumi di Mexico City

Negara yang mempunyai penerapan sistem peringatan dini gempa bumi, termasuk Meksiko (Sistem Peringatan Seismik Meksiko) atau disebut SASMEX. Sistem peringatan ini memberikan peringatan gempa bumi hingga 60 detik ke Mexico City, Acapulco, Kota Puebla, Oaxaca, Guadalajara, Colima dan Toluca. SASMEX dibuat setelah peristiwa mematikan Gempa bumi Kota Meksiko 1985, dalam rangka langkah-langkah kesiapsiagaan darurat.

Jaringan sensor SASMEX yang melayani Kota Meksiko telah dianggap sebagai sistem peringatan dini gempa pertama yang mengeluarkan peringatan dan tersedia untuk masyarakat umum.

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat. Sistem pra-deteksi gempa bumi otomatis paling awal dipasang pada tahun 1990an; misalnya, di California, sistem stasiun pemadam kebakaran Calistoga yang secara otomatis memicu sirene seluruh kota untuk memperingatkan seluruh penduduk di wilayah tersebut akan adanya gempa bumi.

Jepang

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Mekanisme sistem peringatan dini gempa bumi di Jepang

Di Jepang sistem peringatan dini gempa bumi, dibuat oleh Badan Meteorologi Jepang, sistem peringatan tersebut bernama (EEW) Earthquake Early Warning. Sistem ini menggunakan gelombang seismik. Sistem tersebut akan diperingati melalui ponsel seluler, saluran televisi, dan radio, beberapa detik atau menit sebelum gempa bumi mengguncang.

Sistem ini dikembangkan untuk meminimalkan kerusakan akibat gempa dan memungkinkan masyarakat untuk berlindung atau mengevakuasi daerah berbahaya sebelum datangnya guncangan yang kuat. Sistem ini digunakan oleh kereta api untuk memperlambat kereta dan oleh pabrik untuk menghentikan jalur perakitan sebelum gempa terjadi.

Efektivitas peringatan tergantung pada posisi penerimanya. Setelah menerima peringatan, seseorang memiliki waktu beberapa detik hingga satu menit atau lebih untuk mengambil tindakan. Daerah dekat pusat gempa mungkin akan mengalami guncangan hebat sebelum peringatan dikeluarkan.

Setelah Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011, sistem (EEW) dan sistem peringatan tsunami Jepang dianggap efektif. Meskipun tsunami menewaskan lebih dari 20.000 orang, dan diyakini bahwa jumlah korban jiwa akan jauh lebih besar tanpa sistem peringatan (EEW).

Tiongkok

Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi 
Sistem peringatan gempa Tiongkok (EEWS), 150.000 stasiun pemantauan dipasang

Sistem peringatan gempa di Tiongkok dibangun pada tahun 1990an. Kehancuran akibat Gempa bumi Sichuan 2008 mendorong investasi Tiongkok dalam sistem peringatan dini gempa bumi nasional (EEWS). Sejumlah stasiun pemantauan, sensor, dan sistem analitik dipasang untuk meningkatkan akurasi, daya tanggap, dan kelengkapan data gempa. Pada bulan Juni 2019, sistem peringatan gempa nasional (EEWS), berhasil memperingatkan sebuah kota akan terjadinya gempa berkekuatan 6,0 Mw antara 10-27 detik sebelum guncangan tiba.

Pada tahun 2023, (EEWS) nasional telah selesai dibangun, dengan 150.000 stasiun pemantauan, dikelola oleh tiga pusat nasional, 31 pusat provinsi, 173 pusat prefektur dan kota. Sistem peringatan dini gempa Tiongkok adalah jaringan seismik terbesar di dunia.

Indonesia

Di Indonesia, sistem peringatan dini gempa bumi saat ini dalam masa pengembangan, sistem tersebut bernama (EWAS) Earthquake Early Warning System, sistem pendeteksi guncangan ini difungsikan untuk memberikan tanda peringatan kehadiran gempa bumi kepada masyarakat secara otomatis dan sangat cepat. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan rasa aman sekaligus kewaspadaan masyarakat di daerah-daerah rawan bencana gempa bumi yang makin sering terjadi.

(EWAS) memberi tanda peringatan gempa bumi berupa bunyi sirine yang keras di tengah masyarakat tepat saat guncangan gempa terjadi. EWAS efektif mendeteksi guncangan gempa dan membunyikan alarm peringatan dalam waktu kurang dari 5 detik. Tidak harus menunggu pesan SMS atau whatsapp yang baru mengabarkan gempa 5 menit setelah gempa terjadi.

Ketika alarm EWAS berbunyi, sudah pasti itu akibat gempa, bukan karena truk melintas atau karena adanya perkerjaan renovasi/konstruksi bangunan. Masyarakat tidak perlu ragu, segera bergegas keluar bangunan menuju tempat yang lapang, agar terhindar dari bahaya terkena runtuhan bangunan.

Sistem EWAS dibangun dari sejumlah detektor getaran tanah (node) yang dipasang di suatu lingkungan pemukiman, misalnya suatu desa atau kelurahan; atau gedung apartemen, gedung perkantoran, kawasan industri hingga daerah wisata pantai dan pegunungan serta tempat wisata lainnya yang ramai pengunjungnya. Setiap node saling berkomunikasi melalui gelombang radio. Sehingga jarak antar node tergantung dari jangkauan komunikasi radio antar node. Sejauh ini Sistem EWAS yang sudah terpasang jarak antar nodenya sekitar 200-300 meter.

Zona Gempa

Terdapat dua zona atau sirkum gempa besar, keduanya bertempat di pertemuan antara dua lempeng tektonik. Zona Pertama, yang juga disebut Cincin Api Pasifik atau Pacifik Ring Of Fire, terletak di sekitar Samudera Pasifik, Melintasi Benua Asia bagian Timur, Benua Amerika bagian barat dan Pulau Papua di Benua Australia. Melintasi Amerika serikat. Sebagian besar wilayah San Fransisco pada tahun 1906, juga hancur akibat gempa yang melanda pada zona tersebut. bahkan negara Indonesia juga termasuk dalam dua zona seperti Cincin Api Pasifik dan Sabuk alpida yang terkena dampak gempanya. Zona Kedua melewati Selatan Eurasia (Ini tidak termasuk kawasan Asia dari Gondwana seperti Semenanjung Arab dan Anak Benua India) dan terus ke arah Laut Tengah sampai ke Pegunungan atlas di Afrika Utara.

Gempa bumi pada abad ke-21

  • Note: Berikut ini adalah daftar gempa bumi mematikan dari tahun 2000–Sekarang;
    Setidaknya >1,000 korban jiwa
Rank Tanggal Lokasi Artikel Korban Magnitudo
1 02010-01-1212 Januari 2010 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Haiti, Port-au-prince Gempa bumi Haiti 2010 220,000–316,000 7.0
2 02004-12-2626 Desember 2004 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Indonesia, Sumatra, Samudra Hindia Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 227,898 9.1–9.3
3 02008-05-1212 Mei 2008 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Tiongkok, Sichuan Gempa bumi Sichuan 2008 87,587 7.9
4 02005-10-088 Oktober 2005 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Pakistan
Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  India, Kashmir
Gempa bumi Asia Selatan 2005 87,351 7.6
5 02023-02-066 Februari 2023 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Turki
Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Suriah, Gaziantep
Gempa bumi Turki–Suriah 2023 62,013 7.8
6 02003-12-2626 Desember 2003 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Iran, Kerman Gempa bumi Bam 2003 34,000 6.6
7 02001-01-2626 Januari 2001 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  India, Gujarat Gempa bumi Gujarat 2001 20,026 7.7
8 02011-03-1111 Maret 2011 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Jepang, Tōhoku Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011 19,759 9.0–9.1
9 02015-04-2525 April 2015 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi    Nepal Gempa bumi Nepal April 2015 8,964 7.8
10 02006-05-2727 Mei 2006 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Indonesia, Yogyakarta Gempa bumi Yogyakarta 2006 5,778 6.4
11 02018-09-2828 September 2018 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Indonesia, Sulawesi Tengah Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 4,340 7.5
12 02023-09-088 September 2023 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Maroko, Marrakesh-Safi Gempa bumi Maroko 2023 2,960 6.8
13 02010-04-1313 April 2010 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Tiongkok, Qinghai Gempa bumi Yushu 2010 2,698 6.9
14 02003-05-2121 Mei 2003 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Aljazair, Algiers Gempa bumi Boumerdes 2003 2,226 6.8
15 02021-08-1414 Agustus 2021 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Haiti, Les Cayes Gempa bumi Haiti 2021 2,248 7.2
16 02023-10-077 Oktober 2023 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Afghanistan, Herat Gempa bumi Herat 2023 1,482 6.3
17 02005-03-2828 Maret 2005 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Indonesia, Sumatra Gempa bumi Sumatra 2005 1,314 8.6
18 02022-06-2121 Juni 2022 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Afghanistan Gempa bumi Asia Selatan 2022 1,163 6.0
19 02009-09-3030 September 2009 Gempa Bumi: Jenis Gempa Bumi, Penyebab Terjadinya Gempa bumi, Frekuensi gempa bumi  Indonesia, Sumatera Barat Gempa bumi Sumatra Barat 2009 1,115 7.6

Dalam budaya

Mitologi dan agama

Dalam Mitologi Nordik, gempa bumi dijelaskan sebagai perjuangan keras dewa Loki. Ketika Loki, dewa kejahatan dan perselisihan, membunuh Baldr, dewa keindahan dan cahaya, dia dihukum dengan diikat di sebuah gua dengan ular berbisa ditempatkan di atas kepalanya yang meneteskan racun. Istri Loki, Sigyn, berdiri di sampingnya dengan mangkuk untuk menangkap racun, tetapi setiap kali dia harus mengosongkan mangkuk, racun itu menetes ke wajah Loki, memaksanya untuk menyentakkan kepalanya dan meronta-ronta ke ikatannya, yang menyebabkan bumi bergetar.

Dalam mitologi Yunani, Poseidon adalah penyebab dan dewa gempa bumi. Ketika suasana hatinya sedang buruk, dia menghantam tanah dengan trisula, menyebabkan gempa bumi dan bencana lainnya. Dia juga menggunakan gempa bumi untuk menghukum dan menakuti orang-orang sebagai balas dendam.

Dalam mitologi Jepang, Ōnamazu adalah ikan lele raksasa yang menyebabkan gempa bumi. Ōnamazu tinggal di lumpur di bawah bumi dan dijaga oleh dewa Kashima yang menahan ikan dengan batu. Saat Kashima lengah, ōnamazu meronta-ronta, dan menyebabkan gempa bumi yang dahsyat.

Budaya Populer

Dalam budaya populer modern, penggambaran gempa bumi dibentuk oleh kenangan kota-kota besar yang hancur oleh gempa, seperti yang terjadi pada Gempa bumi Kobe tahun 1995, Gempa bumi San Francisco 1906 atau Gempa bumi Kota Meksiko 1985.

Beberapa film fiktif populer yang menggambarkan kehancuran gempa bumi seperti, diperkirakan akan terjadi di Patahan San Andreas California suatu hari nanti, yang digambarkan dalam novel dan film: 2012 (2009) dan San Andreas (2015). Film drama Tiongkok Aftershock (2010) juga terinpirasi dari peristiwa Gempa bumi Tangshan 1976. Dan film drama Indonesia Hafalan Shalat Delisa (2011) yang terinpirasi dari bencana Gempa bumi dan tsunami Aceh tahun 2004

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Tags:

Gempa Bumi Jenis Gempa Bumi Penyebab Terjadinya Gempa bumiGempa Bumi Frekuensi gempa bumiGempa Bumi Dampak gempa bumiGempa Bumi PrediksiGempa Bumi Sistem peringatan gempaGempa Bumi Zona GempaGempa Bumi Gempa bumi pada abad ke-21Gempa Bumi Dalam budayaGempa Bumi Lihat pulaGempa Bumi ReferensiGempa Bumi Pranala luarGempa BumiBahasa InggrisFenomenaSenjata nuklir

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Daftar kabupaten dan kota di Jawa TimurNThe Atypical FamilyAsiaKota TangerangPiala Thomas dan Uber 2024Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Rumah GadangDaftar stasiun radio di DKI JakartaTelevisi Republik Indonesia1. FC Union BerlinSultan HasanuddinFC DallasBaratTeuku Ryan (pemeran, lahir 1994)Perang DiponegoroXabi AlonsoUlulazmiSusilo Bambang YudhoyonoIranMusaIndonesian Idol (musim 10)Tim nasional sepak bola IndonesiaSBank Central AsiaPiala Thomas dan Uber 2014ValenciaDuckDuckGoMarco ReusPutri MarinoSulawesi UtaraNaga (shio)TiongkokIpswich Town F.C.Ragnar Oratmangoen6 MeiArab SaudiPertempuran Medan AreaBTSCarlo AncelottiByeon Woo-seokJupiterRukun imanBermain korbanSindrom 49, XXXXXDaftar marga BatakPerserikatan Bangsa-Bangsa1. FSV Mainz 05Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024Son Heung-minAl Nassr FCKalimantanS.S. LazioKesultanan BantenIvar JennerGuinea KhatulistiwaSyiahRoberto ManciniShin Tae-yongKonfederasi Sepak Bola AsiaDBegins ≠ YouthV (penyanyi)TurkiDanau Kawah IjenTimor LesteBahasa SanskertaMutilasiDaftar film Indonesia terlaris sepanjang masaSutiyosoDaftar buah-buahan kulinerKota MedanAulia Dwi NasrullahKhulafaur RasyidinMuhammad FerarriRukun hajiWilly DozanEtnosentrisme🡆 More