Tinja

Tinja, juga disebut sebagai feses, tahi, cirit, atau kotoran, adalah produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka.

Pada manusia, proses pembuangan tinja dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja dapat menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi buang air besar antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan konstipasi atau sembelit. Dan sebaliknya, bila pengerasan tinja terganggu, menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekuensi buang air besar disebut dengan diare atau mencret.

Tinja gajah
Tinja manusia
Perbandingan antara tinja gajah (kiri) dan tinja manusia (kanan)

Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung belerang), dan juga gas hidrogen sulfida. Asupan makanan berupa rempah-rempah dapat menambah bau khas tinja. Di pasaran juga terdapat beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau tinja tersebut.

Tinja manusia

Frekuensi pembuangan air besar bergantung pada individu dan kondisinya, manusia dapat buang air besar beberapa kali sehari, setiap hari, atau sekali setiap dua atau tiga hari. Pengerasan tinja yang ekstensif yang mengganggu rutinitas ini selama beberapa hari atau lebih disebut sembelit.

Munculnya tinja manusia bervariasi menurut diet dan kesehatan. Biasanya itu semi padat, dengan lapisan lendir. Kombinasi empedu dan bilirubin, yang berasal dari sel darah merah yang mati, memberi warna khas coklat pada tinja.

Setelah mekonium, tinja pertama dikeluarkan, tinja bayi baru lahir hanya mengandung empedu, yang memberinya warna kuning-hijau. Bayi yang diberi ASI mengeluarkan zat lunak, kekuningan pucat, dan tidak berbau busuk; tetapi begitu bayi mulai makan, dan tubuh mulai mengeluarkan bilirubin dari sel-sel darah merah yang mati, masalah ini memperoleh warna cokelat yang sudah dikenal.

Pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka, manusia akan mengeluarkan tinja dengan warna dan tekstur yang berbeda. Tinja yang melewati usus dengan cepat akan terlihat kehijauan; kurangnya bilirubin akan membuat tinja terlihat seperti tanah liat.

pemanfaatan

Tinja baik dari hewan (lebih sering dipakai) maupun dari manusia (jarang dipakai) dapat juga digunakan sebagai pupuk kandang, sebagai sumber energi bahan bakar yang disebut bio gas, tetapi beberapa kalangan menganggap bahwa menggunakan tinja manusia untuk pupuk atau keperluan lain adalah hal yang dianggap kurang etik.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar


Tags:

Tinja manusiaTinja pemanfaatanTinja Lihat pulaTinja ReferensiTinja Pranala luarTinjaAnusBuang air besarDiareKloakaKonstipasiManusiaSistem pencernaan

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Emil AuderoSamsungGerhana matahariLionel MessiIstanbulRia RicisAssalamualaikumAntropologiLamine YamalV (penyanyi)Lisa (rapper)Jaïro RiedewaldBursa Efek IndonesiaLuís FigoRwandaProklamasi Kemerdekaan IndonesiaHamdan ZoelvaSosialisme demokratisVirusPenyaliban dan kematian YesusMahfud MDMonakoSalim GroupSistem 12 jamDonny KesumaRenita SukardiPerjamuan KudusMohamad Tonny HarjonoSomalilandAustraliaIntervensiPresiden Amerika SerikatDaftar fam MalukuAtomBTSPiala Dunia FIFA 2022Anwar UsmanKualifikasi Piala Asia AFC 2027Madura United F.C.YMotor bakar dua langkahKuwaitPuan MaharaniTito KarnavianDinasti AyyubiyahLiga 1 (Indonesia)Daftar gempa bumi tahun 2023Mitra AdiperkasaRukun IslamAbdurrahman WahidHokky CarakaDaftarKota MedanSumatraPertempuran SurabayaAl-Qur'anKim Ji-won (pemeran)XVideosPokémon YellowAbdul Haris NasutionPresiden IndonesiaTwitterManchester City F.C.QPiala Dunia FIFA 2014Tim nasional sepak bola ArgentinaPanglima Tentara Nasional IndonesiaMalaysiaLiga HansaManajemenMasjid Baiturrahman Banda AcehPanitia SembilanElkan BaggottDaftar kecamatan dan kelurahan di Kota BandungKesultanan AcehAnomaliNet Visi Media🡆 More