Gagal Jantung: Jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme

Gagal jantung atau kerap disebut gagal jantung kongestif (Inggris: (congestive) heart failure, bahasa Latin: decompēnsātiō cordis) merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme, atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling) dinaikkan.

    Bedakan dengan serangan jantung dan henti jantung, yang merupakan kondisi medis yang sama sekali berbeda

Gagal jantung juga merupakan suatu keadaan akhir dari setiap penyakit jantung, termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, infark miokardium, kelainan katup jantung, maupun kelainan kongenital.

Gagal jantung
Informasi umum
SpesialisasiKardiologi Sunting ini di Wikidata

Gagal jantung adalah gawat medis yang bila dibiarkan tak terawat akan menyebabkan kematian dalam beberapa menit. Pertolongan pertama pada gagal jantung adalah resusitasi jantung paru (RJP). Gagal jantung dapat akut, misalnya setelah serangan jantung atau dapat juga terjadi secara perlahan-lahan. Gagal jantung dapat terindikasi dari adanya pernafasan yang pendek, kesulitan untuk rebah mendatar, terbangun tanpa nafas pada malam hari, kaki yang bengkak, dan sering berkemih pada malam hari. Banyak sebab terjadinya gagal jantung, sering kali karena suatu serangan jantung, tekanan darah tinggi atau adanya problem pada katup-katup jantung. Diagnosa berdasarkan gejala-gejala di atas, pemeriksaan jantung, pembuluh darah, paru-paru, pembengkakan hati dan pembengkakan kaki (edema). Tes lainnya untuk meyakinkan diagnosa adalah rontgen paru-paru (ada cairan atau tidak), echocardiogram (USG jantung) dan pemeriksaan darah. Gagal jantung hanya dapat di atasi dengan transplantasi jantung, yang termasuk jarang dilakukan. Kebanyakan penderita gagal jantung perlu obat berkemih (diuretic) dan obat-obat lainnya seperti ACE inhibitor, dan statin. Beberapa penderita gagal jantung lainnya memerlukan alat pacu jantung agar jantung bekerja lebih baik, tetapi alat pacu jantung harus ditala secara berkala (biasanya 6 bulan sekali).

Simtoma paraklinis yang ditemukan pada gagal jantung terutama adalah disfungsi sel jantung, antara lain mekanisme pembersihan kalsium dari sitoplasma, defisiensi retikulum sarkoplasma beserta protein transpor Ca-ATPase dan regulator fosfolamban.

Epidemiologi

Gagal jantung mempengaruhi lebih dari 20 juta pasien di dunia, meningkat seiring pertambahan usia, dan mengenai pasien usia lebih dari 65 tahun sekitar 6-10%, lebih banyak mengenai laki-laki dibandingkan dengan wanita.

Klasifikasi

Gagal jantung dapat diklasifikasikan ke dalam:

Lokasi

Gagal jantung kiri (left-sided heart failure) dan gagal jantung kanan (right-sided heart failure), dapat terjadi salah satu, maupun keduanya secara bersamaan (biventricular). Gagal jantung kiri terjadi akibat iskemi atau infark pada dinding jantung (miokard) yang timbul akibat adanya aterosklerosis pada pembuluh darah koroner yang memperdarahi jantung. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Gagal jantung kiri ini banyak terjadi karena ada 3 pembuluh darah koroner yang paling sering mengalami sumbatan, yaitu arteri sirkumfleks, cabang dari arteri marginal kiri, dan cabang dari arteri koroner kanan. Gagal jantung kiri dapat menyebabkan timbulnya gagal jantung di kedua bagian, jantung kiri dan jantung kanan.

Fungsi

Gangguan fungsi sistolik (kontraksi) dan fungsi diastolik (relaksasi atau pengisian). Gangguan fungsi sistolik dapat terjadi karena infark pada miokard, dan kardiomiopati, karena kelainan ini jantung tidak dapat memompa secara maksimal darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gangguan fungsi diastolik dapat terjadi karena kelainan katup, contohnya adalah stenosis mitral.

Volume darah yang dipompa (low output dan high output)

Gagal jantung low output, timbul karena darah yang dipompa keluar dari jantung (curah jantung) tidak memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung low output dapat terjadi pada infark miokardium, regurgitasi mitral, dan stenosis aortik. Sementara gagal jantung high output dapat terjadi pada yaitu keadaan anemia berat. Walaupun volume darah yang dipompa jantung ada dalam jumlah yang memadai, karena tingginya kebutuhan metabolisme, zat yang dibawa oleh darah masih tidak mencukupi.

Manifestasi klinis

Pasien dengan gagal jantung biasanya muncul dengan keluhan sesak, mudah lelah, berkeringat berlebih walaupun tidak beraktivitas berat (diaforesis), terbangun pada malam hari karena sesak (paroxysmal nocturnal dyspnea), nyeri dada sebagai keluhan awal, bengkak di daerah kaki, ketidaknyamanan di perut atas bagian kanan.

Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan pada pasien dengan keluhan di atas, terutama bila pasien berumur lebih dari 40 tahun, dengan adanya riwayat keluarga dengan penyakit jantung, gangguan kolesterol (dislipidemia), atau diabetes melitus:

  • Pemeriksaan fisik untuk menentukan tekanan vena jugularis (JVP), batas-batas jantung, dan bunyi jantung (heart sound)
  • Pemeriksaan penunjang meliputi:
    • Pemeriksaan laboratorium, meliputi kolesterol lengkap, gula darah, kadar kreatinin, enzim hepar yaitu SGPT (ALT) dan SGOT (AST). tergantung pada penemuan anamnesa pasien dan pemeriksaan fisik.
    • EKG, karena hanya dilakukan sambil berbaring (tanpa aktivitas) dan EKG hanya memiliki sejumlah (sedikit) elektrode, maka ketepatan pemakaian EKG untuk diagnosa hanya sekitar 15 persen
    • Pemeriksaan foto toraks (foto rontgen dada)
    • Ekokardiografi (bila diperlukan)
    • CT-Scan
    • Pencitraan resonansi magnetik (MRI)

Kriteria diagnosis

Diagnosis Framingham

Menurut Framingham seseorang dikatakan mengalami gagal jantung bila memiliki 2 kriteria mayor ATAU 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria minor.

Kriteria mayor

  • Paroxysmal nocturnal dyspnea atau sesak saat berbaring (ortopnea) sehingga seringkali penderita tidur dengan bantal bertingkat
  • Distensi (perbesaran) vena leher
  • Rales
  • Radiographic cardiomegaly
  • Edema paru akut
  • S3 gallop
  • Peningkatan tekanan vena jugularis (JVP)
  • Refluks hepatojugular

Kriteria Minor

  • Edema tungkai bilateral (kedua sisi)
  • Sesak ketika beraktivitas (dyspnea of effort)
  • Hepatomegali
  • Efusi Pleura
  • Takikardia (sering dirasakan sebagai perasaan berdebar-debar)

NYHA (New York Heart Association)

Tingkat keparahan gagal jantung seseorang diklasifikasikan berdasarkan kelasnya, sebagai berikut yaitu:

  • NYHA Kelas 1: Tidak ada keterbatasan dari aktivitas fisik, aktivitas biasa tidak menimbulkan gejala.
  • NYA Kelas 2: ada sedikit keterbatasan dari aktivitas fisik, lebih nyaman saat istirahat, aktivitas fisik sehari-hari dan menaiki tangga agak banyak menyebabkan lelah, berdebar-debar, dan sesak.
  • NHYA Kelas 3: adanya keterbatasan dari aktivitas fisik secara signifikan, lebih nyaman saat beristirahat, aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan lelah, berdebar, dan sesak.
  • NYHA Kelas 4: Tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan nyaman, timbul gejala gangguan jantung pada saat istirahat, bila beraktivitas, keluhan akan semakin berat.

Terapi medikamentosa secara umum

Terapi medikamentosa secara umum meliputi 3 bagian:

Pemberian diuretik

    Pemberian diuretik bertujuan untuk meringankan beban jantung, dan mengurangi timbulnya bengkak. contoh diuretik kuat yaitu furosemid, kemudian diuretik hemat kalium yaitu spironolakton.

Pemberian penyekat beta

    Jantung dan pembuluh darah memiliki reseptor B yang berespon terhadap hormon, penghambatan reseptor B ini bertujuan untuk mengurangi beban jantung, dan dilatasi pembuluh darah. contoh obatnya yaitu Propanolol.

Pemberian agen inotropik

    Agen inotropik berfungsi untuk menstimulasi kontraksi jantung, contoh agen inotropik sintesis yaitu digoksin.

Referensi

Tags:

Gagal Jantung EpidemiologiGagal Jantung KlasifikasiGagal Jantung Manifestasi klinisGagal Jantung PemeriksaanGagal Jantung Kriteria diagnosisGagal Jantung Terapi medikamentosa secara umumGagal Jantung ReferensiGagal JantungArteri koronerAterosklerosisBahasa InggrisBahasa LatinDarahInfark miokardiumKatup jantungKongenital

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Aulia SarahAdi HidayatGong YooAsam sulfatPerhimpunan Bangsa-Bangsa Asia TenggaraTelegram (perangkat lunak)Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaHotman Paris HutapeaTendangan penaltiSepak bolaBang Si-hyukUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945AS RomaTurkiHari AnzacNike ArdillaMagic 5Sunan DrajatKSenam iramaFeyenoordTelkomselTimor LesteEloviiSunan AmpelPolitikSurya PalohHalaman UtamaDewi Sandra25 AprilBoti (bahasa gaul)Al Ahli Saudi FCDaftar pulau di Indonesia menurut provinsiTiongkokBritania RayaTragedi Stadion Kanjuruhan 2022IndonesiaInter Miami CFIGempa bumiKoreaNomor pokok wajib pajakDemokrasi Terpimpin (1959–1965)Daftar kabupaten dan kota di BaliExhumaGerakan 30 SeptemberKalimantan BaratDramaTata SuryaDemokrasi di IndonesiaKota YogyakartaAbu Bakar ash-ShiddiqB. J. HabibieDaftar presiden IndonesiaThailandSalam Lintas AgamaAbdurrauf al-FansuriHoliLovely RunnerEvan DimasSindrom 49, XXXXXPeringkat Dunia FIFAAngga Aldi YunandaMaladewaAqua (air mineral)Asia SelatanPiala Asia AFC 2023SydneyCut Nyak DhienUnsur kimiaSel sarafBaliBhinneka Tunggal IkaPartai Gerakan Indonesia RayaGunung RuangRidwan KamilSyiahGoogle🡆 More