Pontifex Maximus

Pontifex Maximus (frasa Latin yang secara harfiah berarti pontif terbesar atau pembangun-jembatan terbesar) adalah imam besar dari lembaga Majelis Pontif (bahasa Latin: Collegium Pontificum) pada zaman Romawi Kuno.

Pontifex Maximus adalah jabatan terpenting dalam agama Romawi Kuno yang mula-mula hanya boleh dijabat oleh seorang patricius (bangsawan), sebelum akhirnya dijabat oleh seorang plebs (rakyat jelata) untuk pertama kalinya pada 254 SM. Meskipun mula-mula merupakan sebuah jabatan yang murni bersifat keagamaan pada zaman Republik Romawi, jabatan ini lambat laun dipolitisasi, dan semenjak masa pemerintahan Kaisar Agustus, dijadikan salah satu jabatan kaisar. Frasa ini terakhir kali digunakan sebagai sebutan bagi para kaisar dalam prasasti-prasasti peninggalan Kaisar Grasianus (memerintah 375–383) yang, sekalipun telah menggunakannya dalam prasasti, kelak memutuskan untuk meniadakan frasa "pontifex maximus" dari keseluruhan gelarnya. Meskipun merupakan jabatan yang paling terpandang di kalangan rohaniwan Romawi, pontifex maximus sebenarnya menempati urutan ke lima dalam peringkat imam-imam besar Romawi (ordo sacerdotum), di bawah rex sacrorum dan para flamines maiores (Flamen Dialis, Flamen Martialis, Flamen Quirinalis).

Pontifex Maximus
Kaisar Agustus selaku Pontifex Maximus
(Via Labicana Augustus)

Di kemudian hari, kata "pontifex" dijadikan sebutan bagi para uskup dalam agama Kristen, termasuk bagi Uskup Roma, dan gelar "Pontifex Maximus" dalam Gereja Katolik Roma dijadikan gelar Sri Paus selaku ketua majelis para uskup. Gelar ini pun dipampang pada bangunan-bangunan, dipahatkan pada monumen-monumen, dan ditampilkan pada koin-koin yang dikeluaran oleh para paus pada Abad Pembaharuan dan Zaman Modern. Di antara gelar-gelar Sri Paus dalam daftar resmi yang dimuat dalam Annuario Pontificio, gelar "Pontif Tertinggi" (bahasa Latin: Summus Pontifex) menempati urutan keempat, sementara urutan pertama ditempati oleh gelar "Uskup Roma".

Kemunculan pada zaman raja-raja

Collegium Pontificum (dewan imam) adalah lembaga imamat terpenting di dalam peradaban Romawi Kuno. Numa Pompilius, Raja Roma yang kedua, dianggap sebagai pengasas dewan imam maupun jabatan pontifex maximus. Sebagian besar keterangan mengenai zaman raja-raja di dalam sejarah bangsa Romawi adalah riwayat-riwayat semilegenda atau mitos. Collegium Pontificum diduga bertindak sebagai dewan penasihat rex (raja) dalam urusan keagamaan. Ketua collegium tersebut adalah pontifex maximus, dan semua pontifex menjabat seumur hidup. Keterangan-keterangan tertulis dari masa-masa permulaan sejarah Roma yang berkaitan dengan keimaman mungkin sekali musnah ketika kota itu diserbu bangsa Galia pada tahun 387 Pramasehi, dan keterangan-keterangan tertulis mengenai masa purba Roma berasal dari khazanah kesusastraan zaman Republik Roma, sebagian besar dari abad pertama Pramasehi dan sesudahnya.[butuh rujukan]

Menurut Livius, sejarawan yang berkiprah pada masa pemerintahan Kaisar Agustus, Numa Pompilius, orang Sabini, mereka cipta tatanan upacara keagamaan Roma, yang meliputi tata cara dan waktu mempersembahkan kurban, penyeliaan dana keagamaan, lingkup kewenangan semua lembaga keagamaan publik maupun privat, petunjuk bagi masyarakat dalam urusan memuja dewa-dewi dewa-dewi dan acara perkabungan yang mencakup upacara menenangkan arwah, dan upacara memampas ketidakwajaran. Konon Numa Pompilius mengasaskan agama bangsa Romawi sesudah mendarmabaktikan sebuah mezbah di Bukit Aventin kepada Iupiter Elicius dan meminta petunjuk dari dewa-dewi lewat amalan membaca gelagat burung-burung. Numa Pompilius menuliskan dan memeteraikan petunjuk-petunjuk keagamaan tersebut, lalu menyerahkannya kepada pontifex maximus yang pertama, Numa Marcius.[butuh rujukan]

Lihat pula

Rujukan

Tags:

Agama di Romawi KunoAugustusBahasa LatinGratianusPatricianPlebsRepublik RomawiRex sacrorumRomawi Kuno

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Tim nasional sepak bola GuineaDaerah Khusus Ibukota JakartaAsnawi MangkualamSharon SahertianSurindro SupjarsoPrabowo SubiantoJeam Kelly SroyerDekrit Presiden Republik Indonesia 1959Frans KaisiepoPolitik EtisKesultanan Samudera PasaiKi Hadjar DewantaraIrfan BachdimBank Central AsiaKhulafaur RasyidinKomang TeguhKlasifikasi iklim KöppenLiga Utama Inggris 2023–2024Bidadari SurgamuSerie ADataBrandon SalimMa'ruf AminDua Hati BiruTürkiye Radyo ve Televizyon KurumuMatahariFree FireSuku BetawiDramaVoice of AmericaMakauPuisiSuwon FCBendera IndonesiaKakáFerry MaryadiEllyas PicalTitiek SoehartoYoo Jae-hoonDaftar bendera negara di duniaPerpanjangan waktu (sepak bola)IranGerhana bulanKejuaraan U-23 AFCInformasiDangdutSerangan bom atom Hiroshima dan NagasakiHidayah CintaMartha TilaarJusuf KallaSaturnusSunan KudusNawawi al-BantaniDaerah Istimewa YogyakartaKota DepokSejarah IndonesiaKejuaraan Eropa UEFA 2024Kesultanan TernateErick ThohirSulawesi SelatanMuhammad bin Ismail al-BukhariSyifa HadjuSejarah IslamDaftar buah-buahan kulinerMuhammad Hasyim Asy'ariHierarki kebutuhan MaslowSheila on 7ZodiakAkulturasiPattimuraNadiem MakarimIndonesiaCinta Berakhir BahagiaInstagramIwan Setiawan (militer)Lambang unsurRafael StruickSoeharto🡆 More