Perang Prancis-Prusia

Perang Prancis-Prusia atau Perang Prancis-Jerman (Jerman: Deutsch-Französischer Kriegcode: de is deprecated , secara harfiah berarti Perang Jerman-Prancis, Prancis: Guerre franco-allemande, secara harfiah berarti Perang Prancis-Jerman), yang juga disebut Perang 1870 di Prancis (19 Juli 1870 – 10 Mei 1871), adalah konflik besar yang berlangsung antara Kekaisaran Prancis Kedua melawan Kerajaan Prusia dan sekutu-sekutunya yang tergabung dalam Konfederasi Jerman Utara, serta negara-negara Jerman selatan seperti Baden, Württemberg, Bayern, dan Hesse-Darmstadt.

artikel daftar Wiki
Perang Prancis-Prusia
Perang Prancis-Prusia
Searah jarum jam dari kiri atas: Infantri Prusia dalam Pertempuran Spicheren; Lukisan La ligne de feu yang menggambarkan Pertempuran Mars-La-Tour; Ilustrasi menyerahnya Prancis di Sedan; Lukisan Les dernières cartouches yang menggambarkan Pertempuran Bazeilles.
Tanggal19 Juli 1870 – 10 Mei 1871
Lokasi
Hasil Kemenangan Prusia
Perubahan
wilayah

Traktat Frankfurt

Pihak terlibat
Prancis Kekaisaran Prancisa

Perang Prancis-Prusia Baden
Perang Prancis-Prusia Bayern
Perang Prancis-Prusia Württemberg

Perang Prancis-Prusia Hesse-Darmstadt
Prancis Republik Prancisb Perang Prancis-Prusia Kekaisaran Jermand
Tokoh dan pemimpin
Kekuatan

909.951

  • 492.585 aktif
  • 417.366 Garde Mobile

1,2 juta

  • 300.000 regular
  • 900.000 cadangan dan
     Landwehr
Korban

756.285

  • 138.871 tewas
  • 143.000 terluka
  • 474.414 ditangkap

116.696

  • 28.208 tewas
  • 88.488 terluka
  • a Hingga 4 September 1870.
  • b Dari tanggal 4 September 1870.
  • c Anggota pemimpin Konfederasi Jerman Utara.
  • d Dari 18 Januari 1871.

Konflik ini dipicu oleh ketegangan yang terkait dengan penyatuan Jerman. Dalam memoirnya yang ditulis setelah perang, Kanselir Prusia Otto Von Bismarck menulis: "Saya selalu merasa bahwa perang melawan Prancis akan terjadi setelah perang melawan Austria...Saya yakin bahwa jurang pemisah antara Jerman utara dan selatan hanya dapat diatasi lewat perang nasional melawan bangsa tetangga yang agresif terhadap kita. Saya tidak meragukan bahwa perang Prancis-Jerman perlu dilancarkan sebelum reorganisasi Jerman secara umum dapat dicapai." Bismarck menggunakan isu pewaris tahta Spanyol untuk memicu krisis diplomatik dan kemudian menulis ulang berita tertulis mengenai pertemuan Raja Prusia dengan menteri luar negeri Prancis agar tampak seolah Prancis telah dihina. Media dan parlemen Prancis menyerukan perang, dan jenderal-jenderal Napoleon III meyakinkan kepada kaisar bahwa Prancis akan menang. Pada 16 Agustus 1870, Parlemen Prancis sepakat untuk menyatakan perang dengan jumlah suara 101 melawan 47, sehingga pada tanggal 19 Agustus Prancis secara resmi menyatakan perang melawan Jerman.

Koalisi Jerman memobilisasi tentaranya lebih cepat daripada tentara Prancis dan segera menyerbu Prancis timur laut. Jumlah tentara Jerman lebih besar, kepemimpinan dan pelatihannya lebih baik, dan penggunaan teknologi modernnya lebih efektif, terutama penggunaan jalur kereta api dan artilerinya. Rentetan kemenangan Prusia dan Jerman di Prancis Timur berujung pada Pertempuran Sedan, yang mengakibatkan ditangkapnya Napoleon III dan seluruh tentaranya pada tanggal 2 September. Namun, hal tersebut tidak mengakhiri perang ini, karena Republik Ketiga dideklarasikan di Paris pada tanggal 4 September 1870 dan perlawanan Prancis berlanjut di bawah Pemerintahan Pertahanan Nasional dan Adolphe Thiers. Setelah kampanye militer selama lima bulan, tentara Jerman berhasil mengalahkan tentara Prancis yang baru direkrut. Paris jatuh pada tanggal 28 Januari 1871 setelah pengepungan yang panjang. Negara-negara Jerman kemudian menyatakan akan bersatu dengan Kekaisaran Jerman dengan Wilhelm I sebagai kaisarnya. Traktat Frankfurt yang ditandatangani pada tanggal 10 Mei 1871 menyerahkan wilayah Alsace dan sebagian dari Lorraine kepada Jerman.

Setelah kekalahan Prancis, pemberontak yang disebut Komune Paris mengambil alih kekuasaan di ibukota selama dua bulan hingga pemberontakan dipadamkan oleh tentara Prancis pada akhir Mei 1871. Sementara itu, penyatuan Jerman dan industrialisasi negara tersebut mengubah keseimbangan kekuatan di Eropa, dan Otto von Bismarck memiliki kewenangan yang besar di dalam urusan internasional selama dua dasawarsa. Kebulatan tekad Prancis dalam merebut kembali Alsace-Lorraine akan memicu keterlibatan Prancis dalam Perang Dunia I.

Lihat pula

Catatan kaki

Daftar pustaka

Tags:

Bahasa JermanBahasa PrancisKadipaten Agung BadenKadipaten Agung HesseKekaisaran Prancis KeduaKerajaan BayernKerajaan PrusiaKerajaan WürttembergKonfederasi Jerman Utara

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Ivar JennerMamaliaHipotesisTikTokGereja Ortodoks TimurBambang WidjojantoQueen of TearsC (bahasa pemrograman)TelkomselBandar Udara Internasional Soekarno–HattaInstagramAndika PerkasaSandiaga UnoKung Fu Panda 4Maudy AyundaTelegram (perangkat lunak)Kabinet NatsirSejarah Nusantara pada era kerajaan IslamKambojaArsul SaniNegaraArmeniaExhumaAku Mencintaimu Karena AllahHDaerah Khusus Ibukota JakartaIndosiarOksigenRumaniaPyramid Game (seri televisi)Reino Barack1Daftar kabupaten dan kota di Jawa TimurBeyoncéDinasti AyyubiyahPortugalXVideosDemokrasi Terpimpin (1959–1965)Pelayaran Nasional IndonesiaPalestinaTomy WinataAri Yusuf AmirBahasa SanskertaDharma PongrekunGibran Rakabuming Raka28 MaretDi Antara Dua CintaCatherine WilsonDaftar kabupaten dan kota di Sumatera UtaraKomikJawaPeringkat Dunia FIFABank Rakyat IndonesiaAuroraSuku ManteSunan AmpelKota MakassarTri Tuntutan RakyatLiberalismeElektronRamalan JayabayaPulau BaweanDukuGodzillaAndyawan Martono PutraPemilihan umum Presiden Indonesia 2019Bahasa JawaAbdul SomadSembilan NagaSeleksi Nasional Berdasarkan TesHotman Paris HutapeaLisa (rapper)KomunikasiNET.Otto HasibuanDaftar film terlaris di JepangPatung Jenderal SudirmanTukang Ojek Pengkolan🡆 More