Teknologi Reproduksi Berbantuan: Metode yang digunakan untuk mendapatkan kehamilan dengan cara artifisial atau buatan

Teknologi reproduksi berbantuan (Inggris: assisted reproductive technology, ART), disingkat TRB, adalah teknologi yang digunakan untuk mendapatkan kehamilan dengan menggunakan prosedur seperti pengobatan fertilitas, fertilisasi in vitro (bayi tabung, IVF), dan surogasi.

Teknologi reproduksi ini utamanya digunakan untuk perawatan infertilitas atau ketidaksuburan, dan juga dikenal sebagai "perawatan fertilitas". Teknologi ini secara khusus termasuk dalam bidang infertilitas dan endrokinologi reproduksi, dan mungkin juga meliputi injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI) dan kriopreservasi. Beberapa bentuk TRB juga digunakan dengan melibatkan pasangan subur karena alasan genetik (diagnosis genetik praimplantasi). TRB juga digunakan pada pasangan yang dianggap berselisih karena penyakit menular tertentu; HIV misalnya untuk mengurangi risiko infeksi apabila kehamilan diinginkan.

Teknologi reproduksi berbantuan
Intervensi
Teknologi Reproduksi Berbantuan: Risiko, Penggunaan, Etika
Ilustrasi yang menggambarkan injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI), salah satu contoh teknologi reproduksi berbantuan.
MeSHD027724

Risiko

Dikatakan bahwa kebanyakan bayi yang dikandung menggunakan metode IVF ("bayi tabung") tidak memiliki kelainan bawaan atau cacat lahir. Tetapi, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa teknologi reproduksi berbantu meningkatkan risiko cacat lahir. Dalam penelitian dengan skala terluas di Amerika Serikat, yang menggunakan data registrasi cacat lahir dari seluruh negara bagian, 6,2% anak yang dikandung dengan IVF memiliki cacat besar, dibandingkan dengan 4,4% anak yang dikandung secara alami menggunakan kesesuaian data usia maternal dan faktor lainnya (rasio peluang 1,3; interval kepercayaan 95%, 1,00-1,67). TRB disertai dengan risiko mengalami kehamilan heterotopik (kehamilan di luar rahim dan di dalam rahim secara bersamaan).

Risiko-risiko yang utama misalnya:

  • Kelainan genetik
  • Berat lahir rendah.[butuh rujukan] Dalam metode IVF dan ICSI, salah satu faktor risikonya yaitu penurunan ekspresi protein dalam metabolisme energi, rantai ringan Feritin, dan ATP5A1.
  • Kelahiran prematur. Rendahnya berat badan bayi saat kelahiran dan kelahiran prematur sangat erat hubungannya dengan banyak masalah kesehatan, misalnya gangguan penglihatan dan kelumpuhan otak (cerebral palsy). Anak-anak yang dilahirkan menggunakan metode IVF diperkirakan dua kali lebih mungkin menderita kelumpuhan otak.

Faktor risiko yang lain misalnya:

  • Kerusakan membran,[butuh rujukan] yang dapat tercermin oleh peningkatan ekspresi protein fusi membran NAPA dan Annexin A3.

Data saat ini menunjukkan sedikit atau tidak ada peningkatan risiko depresi pasca persalinan di antara para wanita yang menggunakan TRB.

Penggunaan teknologi reproduksi berbantu seperti stimulasi ovarium dan fertilisasi in vitro diasosiasikan dengan peningkatan risiko keseluruhan kanker pada anak dalam keturunan yang dihasilkan, yang mungkin disebabkan oleh penyakit awal yang sama ataupun kondisi yang menyebabkan infertilitas atau subfertilitas pada sang ibu atau sang ayah.

Penggunaan

Prosedur-prosedur teknologi reproduksi dengan bantuan yang dilakukan di Amerika Serikat dilaporkan meningkat dua kali lipat selama 10 tahun terakhir, dengan 140.000 prosedur yang dilakukan pada tahun 2006, menghasilkan 55.000 kelahiran.

Di Australia, dikabarkan bahwa 3,1% kelahiran merupakan hasil TRB.

Dalam kasus penghentian perawatan fertilitas, diperkirakan bahwa alasan-alasan yang paling umum adalah: penundaan perawatan (39%), beban psikologis maupun fisik (19%, beban psikologis 14%, beban fisik 6,32%), masalah pribadi maupun relasional (17%, masalah pribadi 9%, masalah realsional 9%), penolakan terhadap perawatan (13%), serta masalah-masalah pada organisasi (12%) dan klinik (8%).

Etika

Sejumlah pasangan merasa sulit untuk menghentikan perawatan yang dilakukan meski prognosisnya sangat buruk, sehingga berakhir pada kesia-siaan. Hal ini mungkin memberikan para penyedia jasa TRB suatu keputusan yang sulit apakah akan melanjutkan atau menolak perawatan.

Sejumlah teknologi reproduksi berbantuan sebenarnya dapat membahayakan sang ibu maupun anaknya. Terdapat risiko kesehatan fisik dan juga psikologis, yang dapat berdampak pada pelaksanaan perawatan yang sedang berlangsung. Semua efek yang merugikan dapat mengakibatkan kekhawatiran, dan seharusnya diatur secara ketat agar kandidat yang tidak siap secara fisik maupun mental tidak diperkenankan untuk menjalani perawatan.

Lihat pula

Referensi

Tags:

Teknologi Reproduksi Berbantuan RisikoTeknologi Reproduksi Berbantuan PenggunaanTeknologi Reproduksi Berbantuan EtikaTeknologi Reproduksi Berbantuan Lihat pulaTeknologi Reproduksi Berbantuan ReferensiTeknologi Reproduksi BerbantuanAIDSBahasa InggrisFertilisasi in vitroInfertilitasKehamilanKriopreservasi embrioSurogasi

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Yudi AbrimantyoSenyumPYandex SearchAnda (penyanyi)LaosMohammad HattaAhmad YaniLampungADO Den HaagTito KarnavianIgnasius JonanDaftar pulau di Indonesia menurut provinsiRio FahmiAhmad LuthfiLaskar PelangiBadan Intelijen Negara Republik IndonesiaIrfan BachdimPalestinaKomando Pasukan KhususLiga Champions UEFA 2023–2024BantenTaylor SwiftRBTV (Yogyakarta)NewJeansSamsungAlat musikOlimpiade Musim PanasRamadhan SanantaJordi AmatSikhismeMarselino FerdinanPiala AFCSengketa Sipadan dan LigitanYMamlukMahkamah Agung Republik IndonesiaKSistem 12 jamMarc KlokKomponen biotikAnimeErick ThohirHong KongRusiaGampang CuanPFC CSKA MoskowBola basketMustika RatuMuhammad bin Zakariya ar-RaziGatot NurmantyoNarasiTikTokSunan KalijagaHari BuruhKonflikNadiem MakarimBadan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan KemerdekaanGempa bumiPutri Zulkifli HasanPerserikatan Bangsa-BangsaMeterOktafianus FernandoAyamSunan GresikMartha TilaarPertempuran Lima HariFrans KaisiepoTelepon genggamRed SparksJusuf KallaDaur biogeokimiaProliga Putra 2024Rencana Pembangunan Lima TahunJambiPakubuwana XIIBank Rakyat Indonesia🡆 More