Selengkapnya: AMNH.ASW
Bangkong Tuli | |
---|---|
Limnonectes kuhlii dari Jabranti, Karangkancana, Kuningan, Jawa Barat | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Fitzinger, 1843 |
Spesies: | L. kuhlii |
Nama binomial | |
Limnonectes kuhlii (Tschudi, 1838) | |
Sinonim | |
|
Bangkong tuli adalah nama sejenis kodok yang pendek gempal, penghuni sungai-sungai kecil. Di Jawa Barat kadang-kadang disebut bancet hutan atau bangkong surat (Sd.). Nama ilmiahnya adalah Limnonectes kuhlii dan dalam bahasa Inggris disebut Kuhl’s Creek Frog, Kuhl's Wart Frog, atau Kuhl's Fanged Frog, untuk menghormati Heinrich Kuhl, seorang naturalis Belanda yang bekerja dan meninggal di Hindia Belanda pada awal abad-19. Nama lainnya dalam bahasa Inggris adalah Large-Headed atau Big-Headed (Mountain) Frog.
Kodok ini pernah dianggap tersebar luas di Asia Tenggara, akan tetapi sekarang diyakini hanya menyebar terbatas (endemik) di wilayah pegunungan di Jawa.
Kodok yang gemuk berotot, panjang tubuh dari moncong ke anus (SVL, snout-vent length) sampai dengan 80 mm pada kodok jantan, dan sekitar 70 mm pada yang betina. Kepala lebar dengan pelipis berotot, terutama pada hewan jantan, tangan dan kaki pendek berotot.
Timpanum (gendang telinga) tidak jelas atau tidak tampak. Jari kaki berselaput renang penuh hingga ke ujung,
jari tangan tanpa selaput renang.Kulit di punggung (dorsal) sangat berkerut-merut, sebagian membentuk pola serupa bintang; paha, betis dan pantat sering dengan bintil-bintil yang agak besar. Lipatan supratimpanik terlihat jelas.
Warna punggung bervariasi dari polos kecoklatan atau kehitaman, sampai berbercak-bercak kecoklatan atau kehitaman, dengan belang-belang pada kaki.Bangkong tuli merupakan kodok pegunungan; menyukai hidup di aliran air yang tenang di bawah keteduhan vegetasi,sungai dan saliran yang tidak seberapa airnya, terutama pada genangan-genangan bercampur serasah daun-daunan. Juga di genangan di antara batu-batu tepi sungai, atau rawa-rawa dangkal berumput.
di anak-anakIskandar (1998) menyebutkan bahwa jenis ini endemik di wilayah pegunungan di Jawa, meskipun sebelumnya pernah dianggap menyebar luas di Asia. Menurutnya, populasi-populasi di luar Jawa kini telah dipisahkan ke dalam beberapa belas jenis yang lain.
Di Jawa, bangkong tuli terutama tercatat dari gunung-gunung seperti G. Salak (Ciapus), G. Gede (Cibodas, Cibeureum), G. Halimun (Nirmala, Citalahab), Bandung (Pengalengan), G. Tangkubanperahu, G. Malabar, Peg. Ijen dan Peg. Tengger. Juga dari kawasan G. Tilu, Kuningan.
Dalam dua dekade terakhir telah dideskripsi beberapa banyak jenis-jenis baru dalam kelompok L. kuhlii. Kajian-kajian genetika dan filogeni telah mendapatkan sekitar 22 galur kekerabatan (klad); termasuk 1 klad di Jawa (L. kuhlii), 1 klad di Sumatera, 9 klad di Kalimantan, dan selebihnya di Asia Tenggara daratan. Kajian yang lebih mendalam selanjutnya mendapatkan 17 klad yang belum diberi nama di Kalimantan.
Jenis-jenis dalam kompleks L. kuhlii dan yang serupa dengannya, di antaranya:
(Inggris) Amphibian Species of the World 3.0, an Online Reference.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Bangkong tuli, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.