Sabah: Wilayah sengketa di Asia Tenggara

Sabah (Jawi:سابه) adalah salah satu dari 13 negara bagian di Malaysia yang mengalami persengketaan wilayah dengan Filipina.

Sabah adalah negara bagian kedua terbesar di Malaysia setelah Sarawak. Sabah juga berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia, di selatan. Ibu kota negara bagian ini adalah Kota Kinabalu. Sabah sering disebut sebagai "Negeri di Bawah Bayu" (terj. negeri di bawah angin), sebuah frasa yang digunakan oleh pelaut pada masa lalu untuk menggambarkan daratan di selatan sabuk topan.

Sabah
Negeri Sabah
نڬري سابه
Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi
Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi
Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi
Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi
Dari atas, kiri ke kanan:
Tugu Sompotan di Tambunan (alat musik khas Sabah), Dua Lepa (Perahu khas orang Bajau), Tawau, dan Kereta Api Beaufort Sabah
Bendera Sabah
Lambang kebesaran Sabah
Julukan: 
Negeri di Bawah Bayu
Motto: 
Sabah Maju Jaya
Himne daerah: Sabah Tanah Airku
Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi
  Sabah di   Malaysia
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Kota Kinabalu
Pemerintahan
 • Yang di-Pertua NegeriJuhar Mahiruddin
 • Ketua MenteriHajiji Noor
Luas
 • Total72.500 km2 (28,000 sq mi)
Ketinggian
125,8 m (413 ft)
Ketinggian tertinggi4,095 m (13,435 ft)
Ketinggian terendah0 m (0 ft)
Populasi
 (2020)
 • Total3.418.785
 • Kepadatan47/km2 (120/sq mi)
DemonimSabahan
Indeks Negara Bagian
 • IPM (2018)Kenaikan 0.704 (tinggi) (ke-15)
 • PDB (2019)Kenaikan RM 98,883 miliar ($24,226 miliar) (ke-5)
 • Per kapita (2019)Kenaikan RM 25.326 ($6.204) (ke-13)
Zona waktuUTC+8 (MST)
Kode pos
88xxx to 91xxx
Kode area telepon087 (Distrik Dalam)
088 (Kota Kinabalu & Kudat)
089 (Lahad Datu, Sandakan & Tawau)
Pelat kendaraanSA,SAA,SAB (Kota Kinabalu & Kota Belud)
SB (Beaufort)
SD (Lahad Datu)
SK (Kudat)
SS (Sandakan)
ST (Tawau)
SU (Keningau)
Nama sebelumnyaBorneo Utara
Kesultanan Bruneiabad ke-15
Kesultanan Sulu (sebagian kecil pesisir Sabah Timur)1658
Borneo Utara Britania Raya1882
Masa Pendudukan Jepang1941–1945
Koloni Kerajaan Inggris1946
Pemerintahan sendiri31 Agustus 1963
Penyatuan dengan Federasi Malaya untuk membentuk Malaysia16 September 1963
Situs webwww.sabah.gov.my

Etimologi

Asal mula nama Sabah masih belum jelas, dan banyak teori yang muncul. Salah satu teori adalah bahwa pada masa Sabah merupakan bagian dari Kesultanan Brunei, di daerah pantai wilayah tersebut banyak ditemukan pisang saba (dikenal juga dengan nama pisang menurun) yang tumbuh secara luas dan populer di Brunei. Suku Bajau menyebutnya pisang jaba. Nama Saba juga merujuk pada salah satu varietas pisang dalam bahasa Tagalog dan Visaya. Selain itu, dalam bahasa Visaya kata itu juga berarti "bising". Mungkin karena dialek, kata Saba diucapkan Sabah oleh masyarakat lokal.

Saat Brunei menjadi salah satu negara vasal Majapahit, naskah berbahasa Jawa Kuno Kakawin Nagarakretagama karya Empu Prapañca menyebut wilayah yang kini Sabah dengan nama Seludang. Sementara itu, meskipun Tiongkok telah berkait dengan Pulau Borneo sejak zaman Dinasti Han, mereka tidak memiliki nama khusus untuk wilayah itu. Baru pada masa Dinasti Song, mereka menyebut Borneo dengan nama Po Ni (disebut juga Bo Ni), yang merupakan nama yang sama yang merujuk pada Kesultanan Brunei pada saat itu. Karena lokasi Sabah berhubungan dengan Brunei, terkesan bahwa Sabah adalah sebuah kata dalam bahasa Melayu Brunei yang berarti hulu atau "di arah utara". Karena lokasi Sabah berkaitan dengan Brunei, "Sabah" adalah suatu kata dalam bahasa Melayu Brunei yang berarti hulu atau "di arah utara". Teori lain menyatakan bahwa nama itu berasal dari kata dalam bahasa Melayu sabak yang berarti tempat gula aren diekstrak. Sabah juga merupakan satu kata dalam bahasa Arab yang berarti matahari terbit. Banyaknya teori menyebabkan asal mula sebenarnya dari nama Sabah sulit ditentukan.

Sejarah

Prasejarah

Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi 
Gua Madai

Bukti sejarah paling awal yang menunjukkan kehidupan manusia di wilayah ini adalah ditemukannya peralatan batu dan sisa-sisa makanan dari ekskavasi di sepanjang wilayah Teluk Darvel di gua Madai-Baturong dekat Sungai Tingkayu yang diperkirakan berasal dari 20.000-30.000 tahun yang lalu. Manusia pertama di wilayah itu diduga menyerupai orang Aborigin Australia, tetapi alasan hilangnya keberadaan mereka tidak diketahui. Tahun 2003, beberapa arkeolog menemukan Lembah Mansuli di distrik Lahad Datu yang menunjukkan sejarah Sabah 235.000 tahun yang lalu. Migrasi Mongoloid pertama ke selatan terjadi sekitar 5.000 tahun yang lalu, dibuktikan dari ditemukannya situs arkeologi di Bukit Tengkorak, Semporna yang terkenal karena menjadi tempat pembuatan tembikar terbesar di Asia Tenggara pada zaman Neolitikum. Beberapa antropolog, seperti S.G. Tan dan Thomas R. Williams, meyakini bahwa ras Mongoloid tersebut (kini adalah orang Kadazan-Dusun, Murut, Orang Sungai, dll.) berasal dari Tiongkok Selatan dan Vietnam Utara serta merupakan kerabat dekat dari sejumlah suku pribumi di Filipina dan Formosa (Taiwan), serta Sarawak dan wilayah lain di Kalimantan.

Kesultanan Brunei dan Sulu

Pada abad ke-7 Masehi, sebuah negeri jajahan Sriwijaya bernama Wijayapura diperkirakan berada di barat laut Borneo. Berdasarkan kitab berbahasa Tionghoa Taiping Huanyu Ji, kerajaan pertama di wilayah itu adalah Po Ni yang diduga berdiri pada awal abad ke-9. Diyakini bahwa Po Ni berada di mulut Sungai Brunei dan merupakan cikal bakal Kesultanan Brunei. Pada abad ke-14, menjadi negara vasal Majapahit, tetapi tahun 1370 kesetiannya beralih ke Dinasti Ming dari Tiongkok. Maharaja Karna dari Borneo kemudian melakukan kunjungan ke Beijing bersama keluarganya hingga ia mangkat. Ia digantikan oleh putranya Hiawang yang setuju untuk mengirimkan upeti ke Tiongkok sekali setiap tiga tahun. Sejak itu, Kapal jung Tiongkok datang ke utara Borneo dengan kargo berupa rempah-rempah, sarang burung, sirip hiu, kapur barus, rotan, dan mutiara. Banyak pedagang Tionghoa akhirnya tinggal dan menetap di Sungai Kinabatangan berdasarkan catatan sejarah Brunei dan Sulu. Saudara perempuan Gubernur permukiman Tionghoa, Huang Senping (Ong Sum Ping) kemudian menikah dengan Muhammad Shah (pendiri Kesultanan Brunei setelah memeluk agama Islam). Mungkin karena hubungan ini, sebuah tempat pemakaman dengan 2.000 peti mati dari kayu yang diestimasikan berusia 1.000 tahun ditemukan di Gua Agop Batu Tulug, juga di daerah Kinabatangan. Budaya pemakaman tersebut diyakini dibawa oleh para pedagang dari Tiongkok Daratan dan Indochina ke Borneo utara karena peti mati-peti mati kayu yang sejenis ditemukan juga di negara-negara di wilayah tersebut. Selain itu, ditemukan pula nekara di Bukit Timbang Dayang di Pulau Banggi yang berasal dari 2.000–2.500 tahun yang lalu.

Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi 
Wilayah Kesultanan Brunei pada abad ke-15

Pada masa kekuasaan sultan kelima, yaitu Sultan Bolkiah, antara 1485–1524, thalasokrasi kesultanan meluas ke luar wilayah Borneo utara dan Kepulauan Sulu, sejauh Kota Seludong (sekarang Manila) dengan pengaruhnya mencapai Banjarmasin, yang memperoleh keuntungan dari perdagangan maritim setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Banyak orang Brunei pindah ke wilayah ini pada saat itu, meskipun perpindahan telah dimulai sejak abad ke-15 setelah Brunei menaklukkan teritori itu. Kesultanan Brunei mulai mengalami kemunduran akibat perselisihan internal, perang saudara, perampokan/pembajakan, dan munculnya imperialisme barat. Bangsa Eropa pertama yang datang ke Brunei adalah Portugis, yang menggambarkan ibu kota Brunei pada saat itu dikelilingi oleh tembok batu. Diikuti oleh Spanyol segera setelah Fernando de Magelhaens meninggal tahun 1521, ketika mereka berlayar ke Pulau Balambangan dan Banggi di ujung utara Borneo yang kemudian menjadi pemicu suatu konflik yang terkenal dengan nama Perang Kastila. Sulu memperoleh kemerdekaan tahun 1578 dengan membentuk kesultanan sendiri dengan nama Kesultanan Sulu.

Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi 
Wilayah Kesultanan Sulu tahun 1822.

Ketika perang saudara pecah di Brunei antara Sultan Abdul Hakkul Mubin dan Muhyiddin, Sulu menuntut klaim mereka atas wilayah Brunei di utara Borneo. Sulu mengklaim bahwa Sultan Muhyiddin telah berjanji untuk menyerahkan bagian utara dan timur Borneo pada mereka sebagai kompensasi atas bantuan mereka dalam menyelesaikan perang saudara. Dalam praktiknya, wilayah itu tidak pernah diserahkan, tetapi Sulu tetap mengklaim wilayah tersebut sebagai milik mereka. Pada saat itu Brunei tidak dapat berbuat banyak karena mereka semakin lemah setelah berperang dengan Spanyol dan wilayah di utara Borneo mulai berada di bawah pengaruh Kesultanan Sulu. Pelaut-pelaut suku Bajau, Suluk, dan orang Lanun kemudian mulai menetap di pesisir utara dan timur Borneo. Karena Sulu juga terancam oleh kedatangan bangsa Spanyol, banyak orang Sulu yang melarikan diri dari koloni Spanyol di wilayah mereka. Meskipun Kesultanan Brunei dan Sulu masing-masing menguasai pesisir barat dan timur Sabah, wilayah pedalaman masih merdeka dari keduanya.

Geografi

Bagian barat Sabah umumnya adalah pegunungan, terdiri atas tiga gunung tertinggi di Malaysia. Jajaran gunung yang paling terkenal adalah Banjaran Crocker tempat berdirinya beberapa gunung dengan ketinggian antara 1.000 hingga 4.000 meter. Dengan tinggi 4.095 meter, gunung Kinabalu adalah gunung tertinggi di Kepulauan Melayu (tidak termasuk pulau Papua) dan tertinggi ke-10 di Asia Tenggara. Hutan-hutan di Sabah diklasifikasikan sebagai hutan hujan tropis dan memiliki beragam spesies tumbuhan dan hewan. Taman Nasional Kinabalu telah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2000 karena kekayaannya dalam keanekaragaman tumbuhan dikombinasikan dengan keunikan geologi, topografi, dan kondisi iklimnya.

Berdiri dekat gunung Kinabalu adalah gunung Tambuyukon.[butuh rujukan] Ketinggian Gunung Tambuyukon mencapai 2.579 meter di atas permukaan laut. Gunung Tambuyukon adalah gunung tertinggi ketiga di Malaysia.

Demografi

Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi 
Masjid Kota Samporna, Sabah

Etnis

Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi 
Warga Sabah

Penduduk Sabah memiliki keberagaman etnis yang lebih beragam dibandingkan beberapa negara bagian di Malaysia. Data pada sensus Malaysia tahun 2020, etnis Bumiputera merupakan etnis mayoritas di Sabah, seperti orang Kadazan (Dusun), Bajau, dan Melayu. Kemudian selebihnya adalah orang Murut, dan bumiputera lainnya. Penduduk Tionghoa juga memiliki jumlah yang signifikan di Sabah, banyak berada di Kota Kinabalu, dan daerah lainnya. Warga negara asing atau bukan warga Malaysia di Sabah 23,71% dari seluruh penduduknya pada tahun 2020.

Berikut adalah banyaknya penduduk Sabah berdasarkan etnis, menurut data sensus Malaysia tahun 2020;

Penduduk berdasarkan etnis di Sabah (2020)
No Etnis Sensus Malaysia 2020
Jumlah %
1 Kadazan 660.777 19,33%
2 Bajau 565.499 16,54%
3 Melayu 307.494 8,99%
4 Murut 106.468 3,11%
5 Bumiputera lainnya 673.233 19,69%
6 Tionghoa 248.920 7,28%
7 India 5.962 0,18%
8 Etnis lain 39.989 1,17%
9 Bukan Warga Malaysia 810.443 23,71%
Sabah 3.418.785 100%

Agama

Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi 
Gereja Katedral Kota Kinabalu, Sabah
Sabah: Etimologi, Sejarah, Geografi 
Vihara Fuk Tek Kung, Kudat - Sabah

Agama Islam merupakan agama terbesar di Sabah dengan jumlah pengikut mencapai 69,59% (2020). Agama ini dianut oleh orang Melayu dan Bumiputera lainnya. Agama-agama lain yang dianut di Sabah adalah Kristen, umumnya dianut warga Bumiputera dan Tionghoa. Kemudian agama Hindu (terutama di kalangan kaum India), Buddha (terutama di kalangan orang Tionghoa).

Berikut adalah banyaknya penduduk Sabah menurut agama yang dianut, berdasarkan data sensus Malaysia 2020:

Penduduk berdasarkan agama di Sabah (2020)
No Agama Sensus Malaysia 2020
Jumlah %
1 Islam 2.379.216 69,59%
2 Kristen 843.734 24,68%
3 Buddha 173.241 5,07%
4 Hindu 4.948 0,14%
5 Agama lainnya 3.772 0,11%
6 Tanpa agama 10.300 0,30%
7 Tidak diketahui 3.574 0,10%
Sabah 3.418.785 100%

Referensi

Pranala luar

Tags:

Sabah EtimologiSabah SejarahSabah GeografiSabah DemografiSabah ReferensiSabah Lihat pulaSabah Pranala luarSabahFilipinaIndonesiaJawiKalimantan UtaraKota KinabaluMalaysiaSarawak

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Sunan Gunung JatiFatmawatiManusiaReal Madrid C.F.Suku JawaProklamasi Kemerdekaan IndonesiaDewa United F.C.SC HeerenveenArne SlotBahasa IndonesiaHamengkubuwana IXKekhalifahan AbbasiyahInter MilanGerhana matahariRendangJKT48Simon McMenemySuku BatakTSistem 12 jamSiksa Kubur (film)OpenAITere LiyeHwang Sun-hongBiografiDemokrasiMerkuriusAnda (penyanyi)Faradina MuftiTito KarnavianLiga Eropa UEFAPiala Dunia FIFA 2026Takefusa KuboKesultanan CirebonSerie AAgus SalimManajemenDaur biogeokimiaMarthino LioKejuaraan U-23 AFC 2024DataNike ArdillaHong KongMohamad KusnaeniSejarah Indonesia (1945–1949)AllahGerakan Aceh MerdekaSerangan bom atom Hiroshima dan NagasakiWitan SulaemanBank sentralDaftar presiden IndonesiaGibran Rakabuming RakaXVideosPiala FABaratIndoArtikelGelar kebangsawanan EropaJupiterMartha TilaarNova AriantoDaring dan luringFilipinaPersebaya SurabayaSejarah komputerSatyalancana Karya SatyaOrganisasi Perdagangan DuniaBrandon SalimHTTPSSistem presidensialAsnawi MangkualamRANS Nusantara FCKalimantan TimurXSharon SahertianAmbivert🡆 More