Gunung Gede: Gunung di Indonesia

Gunung Gede (Aksara Sunda Baku: ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮨᮓᮦ, Gunung Gedé) merupakan sebuah gunung berapi kerucut yang berada di bagian barat Pulau Jawa, Indonesia.

Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 2.958 mdpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede adalah 18 °C di siang hari dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari jalur Cibodas dan Cipanas (Gunung Putri) di utara serta jalur Salabintana di arah selatan yang tidak begitu banyak dilalui pendaki.

Gunung Gede
Blauweberg
Gunung Gede: Sejarah Letusan, Rute Pendakian, Flora dan Fauna
Sisi selatan Gunung Gede dilihat dari Kabupaten Sukabumi
Titik tertinggi
Ketinggian2.958 m (9.705 ft)
Puncak401 m (1.316 ft)
Koordinat6°47′S 106°59′E / 6.78°S 106.98°E / -6.78; 106.98 106°59′E / 6.78°S 106.98°E / -6.78; 106.98
Geografi
Gunung Gede di Jawa
Gunung Gede
Gunung Gede
Geologi
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhirMaret 1957
Pendakian
Pendakian pertama1815, oleh Raffles
Rute termudahCibodas
Rute normalCipanas
Salabintana
Gunung Gede: Sejarah Letusan, Rute Pendakian, Flora dan Fauna
Junghuhn, Gunung Gede (1856)
Gunung Gede: Sejarah Letusan, Rute Pendakian, Flora dan Fauna
Litografi tahun 1828 oleh A. J. Bik yang menggambarkan Gunung Gede

Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.

Sejarah Letusan

Letusan Gunung Gede pertama kali tercatat di tahun 1747. Letusan pertama ini memiliki skala ledak VEI-3 dan menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari kawah lanang. Lalu letusan yang lebih kecil terjadi kembali di tahun 1761, 1780, dan 1832.

Hampir 100 tahun setelah letusan pertama, kembali terjadi letusan kedua dengan skala ledak VEI-3 di Gunung Gede pada tahun 1840 tepatnya pada tanggal 12 November jam 3 dini hari. Goncangannya yang terasa sangat hebat sampai membangunkan warga yang tertidur pulas. Letusan kedua tercatat sebagai letusan yang terbesar dan baru benar-benar berhenti pada Maret 1841.

Keresidenan Priangan yang awalnya beribu kota di Cianjur, di tahun 1864 akhirnya dipindahkan ke Bandung oleh Residen van der Moor sebagai dampak dari letusan besar Gunung Gede yang berskala VEI-3 di tahun 1853 yang telah memporakporandakan Cianjur.

Setelahnya, Kembali terjadi letusan-letusan Kecil di Gunung Gede sebanyak kurang lebih terjadi 24 kali, dimana letusan ini cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede. Letusan terakhir dari gunung ini tercatat pada tahun 1957 dengan skala ledak VEI-2 dan hingga saat ini aktivitas vulkanis Gunung Gede masih aktif namun dalam fase tertidur. Jika terjadi letusan kembali di gunung ini, maka daerah kaki gunung seperti Cipanas diperkirakan akan terkena dampak terbesar.

Rute Pendakian

Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Gede Pangrango bisa ditempuh melalui rute Jakarta-Bogor-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 km) menggunakan mobil, atau Bandung-Cipanas-Cibodas dengan waktu 2 jam (± 89 km), dan Bogor-Salabintana dengan waktu 2 jam (52 km).

Gunung Gede: Sejarah Letusan, Rute Pendakian, Flora dan Fauna 
Sisi barat Gunung Gede (kanan) dan Gunung Pangrango (kiri) dari Cicurug, Sukabumi
Gunung Gede: Sejarah Letusan, Rute Pendakian, Flora dan Fauna 
Puncak Gunung Gede dilihat dari Alun-Alun Suryakencana

Sejarah Pendakian

Gunung Gede mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.

Tercatat pada Februari 1815, Gubernur Jenderal Stamford Raffles berhasil mencapai puncak Gunung Gede, lalu di tahun 1819, Caspar Reinwardt tercatat sebagai orang Belanda pertama yang mencapai puncak Gunung Gede, kemudian disusul oleh Franz Junghuhn (1839-1861), Johannes Teijsmann (1839), Alfred Wallace (1861), Sijfert Koorders (1890), Melchior Treub (1891), Willem van Leeuwen (1911); dan Cornelis van Steenis (1920-1952) yang telah membuat koleksi tumbuhan dari gunung ini sebagai sumber dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang diterbitkan tahun 1972.

Flora dan Fauna

Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan submontana, montana, subalpin; serta ekosistem danau, rawa, dan sabana.

Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung penghuninya yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis burung yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park (taman saudari) dengan Hutan Rekreasi Alam Yumyeongsan di Korea Selatan di tahun 2007.

Objek Pariwisata

Gunung Gede: Sejarah Letusan, Rute Pendakian, Flora dan Fauna 
Sebuah larangan untuk merusak atau memetik bunga edelweiss yang subur tumbuh di Suryakencana.

Gunung Gede sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga menyajikan objek-objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.

Beberapa lokasi/objek yang menarik untuk dikunjungi

  • Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektare (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
  • Air terjun Cibereum (I). Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut pengunjung dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di daerah Jawa Barat.
  • Air terjun Cibereum (II). Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 60 meter dan terletak sekitar 2,5 km dari Perbawati, Sukabumi. Terletak diantara jalur pendakian via Salabintana.
  • Sumber Air Panas Cibodas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas, berada di jalur pendakian via Cibodas.
  • Kandang Batu dan Kandang Badak. Tempat singgah untuk kegiatan berkemah dan pengamatan flora/fauna. Berada di ketinggian 2.220 mdpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Puncak dan Kepundan Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari saat terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas ketika cuaca cerah, dengan atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kepundan. Di puncak ini terdapat tiga kepundan yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu, dan Wadon. Puncak Gunung Gede berada pada ketinggian 2.958 mdpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Alun-Alun Suryakencana. Dataran lembah seluas 50 hektare yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 mdpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.

Legenda Rakyat

Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakancana. Suryakancana adalah Putra dari Dalem Cikundul atau Rd. Aria Wira Tanu I, pendiri Cianjur dan bupati Pertama Cianjur, hasil dari pernikahannya dengan Putri Jin. Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabenenya adalah bangsa jin, masih bermukim di sekitar gunung Gede, dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut. Pada saat tertentu, banyak orang khususnya penganut Agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi / bertapa maupun melakukan upacara religius.

Rujukan

Pranala luar

Tags:

Gunung Gede Sejarah LetusanGunung Gede Rute PendakianGunung Gede Flora dan FaunaGunung Gede Objek PariwisataGunung Gede Legenda RakyatGunung Gede RujukanGunung Gede Pranala luarGunung GedeAksara Sunda BakuCipanas, CianjurGunung berapi kerucutIndonesiaJawaKabupaten CianjurKabupaten SukabumiKebun Raya CibodasMeter di atas permukaan lautPerbawati, Sukabumi, SukabumiTaman Nasional Gede Pangrango

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Gerakan 30 SeptemberRencana Pembangunan Lima TahunPemilihan umum Presiden Indonesia 2019Daftar kabupaten dan kota di Kalimantan TimurFatmawatiPiala Asia AFC 2023Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026InformasiGenerasi ZSiklus airMusaSistem presidensialHasyakyla UtamiToleransiDewasaSalim GroupTeknologiPalestinaLion AirSuku SundaPajakHotman Paris HutapeaNusa Tenggara TimurIndonesiaSurya PalohBadan usaha milik negaraPerserikatan Bangsa-BangsaKualifikasi Piala Dunia FIFA 2022DukuV (penyanyi)Sunan KalijagaKalender JawaAngka RomawiDaftar Ketua Umum Pimpinan Pusat MuhammadiyahTujuh Perkataan SalibPancasilaTim nasional sepak bola IndiaDivisi Utama Liga Indonesia 1999–2000Sri MulyaniKerajaan Kutai MartapuraBiografiUniversitas TerbukaDaftar anggota JKT48Tim nasional sepak bola ThailandAli bin Abi ThalibKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaAndaIrakInformatikaPratama ArhanPersib BandungSoemitro DjojohadikoesoemoKambojaGereja Tiberias IndonesiaTunjangan hari rayaAnomaliEkologiPrivate BodyguardDaftar pemain sepak bola keturunan IndonesiaTUangBank Rakyat IndonesiaTirto UtomoPradikta WicaksonoPersija JakartaAdministrasi publikIranDetik.comListyo Sigit PrabowoBrunei DarussalamPerjanjian RenvillePeringkat Dunia FIFAWitan SulaemanAsiaAqua (air mineral)Pulau BaweanCut Nyak Dhien🡆 More