Summer Wars: Film anime Jepang tahun 2009

Summer Wars (Jepang: サマーウォーズcode: ja is deprecated , Hepburn: Samā Wōzu) adalah sebuah film animasi asal Jepang produksi tahun 2009 bergenre fiksi ilmiah.

Film ini disutradarai oleh Mamoru Hosoda, diproduksi oleh Madhouse, dan didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures Japan. Para pengisi suara film ini termasuk Ryunosuke Kamiki, Nanami Sakuraba, Mitsuki Tanimura, Sumiko Fuji dan Ayumu Saitō. Summer Wars mengisahkan tentang Kenji Koiso, seorang siswa kelas sebelas pemalu yang cerdas dalam bidang matematika. Kenji dibawa ke Ueda oleh siswi kelas dua belas bernama Natsuki Shinohara untuk merayakan hari ulang tahun ke-90 nenek buyutnya. Namun, dia secara keliru dituduh sebagai orang yang meretas dunia virtual bernama OZ oleh perangkat kecerdasan buatan kejam yang disebut Love Machine. Kenji harus menangani kerusakan yang telah ditimbulkan, dan menemukan cara untuk menghentikan Love Machine melakukan kekacauan yang lebih lanjut.

Summer Wars
Poster film menunjukkan seorang anak laki-laki dan seorang gadis berdiri di sisi satu sama lain. Di belakang mereka ada sekelompok orang, beberapa televisi dan sebuah perahu. Pada bagian latar belakang terlihat sebagian langit berawan dan bukit-bukit berumput, sementara di bagian atas merupakan tagline film ini. Bagian tengah memiliki empat aktor utama dan kredit, dan di bagian bawah tercantum judul film dan daftar karya sebelumnya dari desainer karakter dan sutradara, serta pembawa lagu tema.
Poster perilisan di bioskop
Nama lain
Jepangサマーウォーズ
HepburnSamā Wōzu
SutradaraMamoru Hosoda
Produser
  • Nozomu Takahashi
  • Takuya Ito
  • Takafumi Watanabe
  • Yuichiro Saito
SkenarioSatoko Okudera
CeritaMamoru Hosoda
Pemeran
Penata musikAkihiko Matsumoto
SinematograferYukihiro Matsumoto
PenyuntingShigeru Nishiyama
Perusahaan
produksi
DistributorWarner Bros. Pictures Japan
Tanggal rilis
  • 1 Agustus 2009 (2009-08-01)
Durasi114 menit
NegaraJepang
BahasaJepang
Pendapatan
kotor
US$18,4 juta

Setelah memproduksi The Girl Who Leapt Through Time, Madhouse diminta untuk membuat film baru. Hosoda dan penulis skenario Satoko Okudera, menciptakan cerita tentang jejaring sosial dan hubungan orang asing dengan keluarga asing. Kota Ueda dipilih sebagai latar tempat untuk Summer Wars karena sebagian dari wilayah itu pernah dikuasai oleh klan Sanada dan dekat dengan tempat kelahiran Hosoda di Toyama. Hosoda menggunakan klan Sanada sebagai dasar untuk keluarga Jinnouchi setelah mengunjungi rumah tunangannya—sekarang istri—di Ueda.

Produksi Summer Wars dimulai pada tahun 2006. Pengarah ilustrasi Youji Takeshige memasukkan rumah-rumah bertema Jepang ke dalam desain latar belakangnya. Hosoda juga menegaskan bahwa 80 anggota keluarga harus dimasukkan sebagai karakter utama. Proyek ini pertama kali diumumkan pada acara Tokyo International Anime Fair 2008 dan trailer pertama film ini dirilis pada bulan April 2009. Minat khalayak umumnya didorong melalui diskusi dari mulut ke mulut dan publikasi di Internet. Film ini diadaptasi menjadi sebuah manga yang ditulis oleh Iqura Sugimoto dan mulai dimuat berseri sejak bulan Juli 2009.

Summer Wars ditayangkan perdana di Jepang pada tanggal 1 Agustus 2009. Film ini meraup lebih dari US$1 juta pada akhir pekan pembukaannya di 127 bioskop dan menduduki peringkat ke-7 di box office. Film ini diterima dengan baik oleh para kritikus dan khalayak umum dan sukses secara finansial, menghasilkan $18 juta di seluruh dunia. Summer Wars memenangkan beberapa penghargaan seperti Japan Academy Prize untuk Animasi Terbaik Tahun 2010, Pemenang Utama Divisi Animasi Japan Media Arts Festival tahun 2010, Film Animasi Terbaik Penghargaan Pemirsa Festival Film Internasional Anaheim dan dinominasikan untuk Penghargaan Golden Leopard tahun 2009 pada Festival Film Internasional Locarno.

Plot

Kenji Koiso adalah seorang siswa di SMA Kuonji yang diberkahi kemampuan dalam bidang matematika dan bekerja sebagai moderator paruh waktu di dunia realitas maya simulasi komputer berskala besar yang disebut OZ bersama temannya, Takashi Sakuma.

Suatu hari, Kenji diundang oleh sesama siswa Kuonji, Natsuki Shinohara, untuk berpartisipasi dalam ulang tahun ke-90 nenek buyutnya, Sakae Jinnouchi. Setelah melakukan perjalanan ke kediaman Sakae di Ueda, Natsuki memperkenalkan Kenji sebagai tunangannya ke Sakae, mengejutkan mereka berdua. Kenji bertemu dengan beberapa kerabat Natsuki dan baru mengetahui bahwa keluarga Jinnouchi merupakan keturunan seorang samurai (pengikut klan Takeda) yang menantang klan Tokugawa pada tahun 1615. Kenji juga bertemu dengan Wabisuke Jinnouchi, paman buyut Natsuki sekaligus ahli komputer yang telah menetap di Amerika Serikat sejak mencuri kekayaan keluarga tersebut sekitar 10 tahun yang lalu.

Kenji menerima surel berisi kode matematika dan memecahkannya. Namun, Love Machine, suatu perangkat intelijen virtual yang dibuat oleh Wabisuke, menggunakan akun dan avatar Kenji untuk meretas infrastruktur, menyebabkan kerusakan yang meluas. Kenji, Sakuma, dan sepupu Natsuki bernama Kazuma Ikezawa, menghadapi Love Machine. Love Machine mengalahkan avatar milik Kazuma, King Kazma, dan terus menyerap akun di kerangka induk OZ, menciptakan kemacetan lalu lintas yang mematikan dan mematikan perangkat elektronik. Dua kerabat Sakae, Rika dan Shota Jinnouchi, mengetahui keterlibatan Kenji. Shota menangkap Kenji, tetapi kemacetan yang sedang terjadi menyebabkan Natsuki membawa mereka kembali ke kediaman Jinnouchi.

Sakae menelepon beberapa kenalannya yang menduduki posisi penting dalam masyarakat Jepang serta kerabatnya yang bekerja pada layanan darurat. Ia mendorong mereka untuk bekerja sangat keras demi mengurangi kekacauan dan kerusakan yang terjadi, dan membandingkan situasi yang mereka alami sama dengan perang. Kenji dapat mengembalikan kendali kerangka induk kepada para moderator dan teknisi OZ, sementara Sakuma menyadari bahwa Kenji salah mengeja salah satu bagian dari kode. Wabisuke menjelaskan bahwa dirinya telah menjual program Love Machine ke Angkatan Bersenjata Amerika Serikat untuk diuji coba dan mengembangkannya menjadi perangkat intelijen virtual. Setelah berdebat dengan Sakae, Wabisuke meninggalkan kediaman Jinnouchi. Saat sedang bertanding Koi-Koi dengan Kenji, Sakae memintanya untuk menjaga Natsuki.

Esok harinya, Kenji dan anggota keluarga Jinnouchi lainnya menemukan Sakae dalam keadaan telah meninggal dunia. Putra bungsunya, Mansaku, menjelaskan bahwa Sakae menderita angina, dan bahwa Love Machine telah menonaktifkan alat monitor jantungnya. Kenji, Sakuma, dan sebagian besar anggota keluarga Jinnouchi menyusun rencana untuk mengalahkan Love Machine menggunakan superkomputer dengan memanfaatkan balok es sebagai pendinginnya, sementara Natsuki dan yang lainnya menyiapkan pemakaman untuk Sakae.

Kenji bersama dengan Sakuma dan yang lainnya, berhasil menangkap Love Machine, tetapi Shota membawa balok es tadi ke dekat jasad Sakae, dan menyebabkan superkomputer yang sedang mereka gunakan menjadi terlalu panas. Love Machine menyerap King Kazma dan mengubah arah Satelit Asteroid Arawashi ke jalur tabrakan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir. Sementara itu, Natsuki menemukan surat wasiat yang ditinggalkan oleh Sakae dan rujuk kembali dengan Kenji dan anggota keluarga lainnya. Natsuki meminta Wabisuke pulang sebelum anggota keluarga Jinnouchi membaca surat wasiat Sakae, yang isinya meminta mereka untuk membawa Wabisuke kembali ke kehidupan mereka. Menyadari bahwa Love Machine memandang semuanya sebagai permainan, Kenji meminta para anggota keluarga Jinnouchi menghadapi Love Machine untuk bermain Koi-Koi di dunia kasino OZ, bertaruh pada akun mereka dalam upaya putus asa untuk menghentikan Love Machine. Natsuki menang beberapa ronde, tetapi terganggu dan hampir kehilangan "kemenangan"-nya.

Namun, pengguna OZ di seluruh dunia memasukkan akun mereka sendiri ke dalam taruhan di pihak Natsuki, yang juga mendorong program pengawal OZ—paus biru dan merah yang dikenal sebagai John dan Yoko—untuk meningkatkan kemampuan akun Natsuki. Natsuki bertaruh 150 juta avatar yang diberikan kepadanya dengan satu tangan dan mampu melukai Love Machine secara signifikan. Love Machine kemudian mengarahkan Arawashi ke arah kediaman Jinnouchi. Kenji mencoba membobol kode GPS milik Arawashi, sementara Wabisuke menonaktifkan pertahanan Love Machine. Setelah dihidupkan kembali dan dibantu oleh beberapa avatar milik keluarga Jinnouchi, King Kazma akhirnya mampu menghancurkan Love Machine. Kenji mengaktifkan kode GPS untuk mengarahkan Arawashi menjauh dari kediaman tersebut. Ledakannya menghancurkan pintu masuk kediaman Jinnouchi dan menyebabkan semburan geiser di dekatnya. Setelah kejadian itu, keluarga Jinnouchi merayakan kemenangan mereka serta ulang tahun Sakae, dan mendorong Natsuki untuk mencium Kenji setelah mereka saling mengakui cinta mereka satu sama lain.

Pengisi suara

Karakter Jepang Inggris
Kenji Koiso (小磯 健二, Koiso Kenji) Ryunosuke Kamiki Michael Sinterniklaas
Seorang siswa SMA berusia 17 tahun yang cerdas dalam bidang matematika sekaligus seorang moderator dari dunia virtual OZ bersama teman dekatnya, Takashi Sakuma. Kenji kurang terampil dalam berurusan dengan orang-orang. Kenji diundang oleh temannya, Natsuki Shinohara, ke peringatan ulang tahun ke-90 Sakae Jinnouchi. Setelah menerima kode rahasia di ponselnya dan memecahkannya, dia menjadi tersangka utama sebagai orang yang meretas OZ.
Natsuki Shinohara (篠原 夏希, Shinohara Natsuki) Nanami Sakuraba Brina Palencia
Seorang siswi SMA berusia 18 tahun yang bersemangat sekaligus teman dekat Kenji Koiso. Ia menyewa Kenji untuk bertemu keluarga besarnya dalam rangka memperingati ulang tahun ke-90 nenek buyutnya, Sakae Jinnouchi.
Kazuma Ikezawa (池沢 佳主馬, Ikezawa Kazuma) Mitsuki Tanimura Maxey Whitehead
Sepupu kedua Natsuki Shinohara yang berusia 13 tahun dari. Avatar-nya adalah King Kazma, program terkenal di dunia OZ. Kazuma juga seorang hikikomori yang jarang meninggalkan kamarnya dan menggunakan bakatnya untuk memenangkan setiap pertandingan di OZ. Ketika dia tidak berada di kamarnya, dia berlatih Shorinji Kempo dengan kakeknya, Mansuke Jinnouchi.
Sakae Jinnouchi (陣内 栄, Jinnouchi Sakae) Sumiko Fuji Pam Dougherty
Nenek buyut Natsuki Shinohara yang berusia sekitar 89 hingga 90 tahun sekaligus kepala keluarga Jinnouchi yang bersifat keras kepala. Meskipun usianya sudah lanjut, dia mampu menyatukan keluarga. Ia juga memiliki koneksi di jajaran petinggi politik dan keuangan Jepang.
Wabisuke Jinnouchi (陣内 侘助, Jinnouchi Wabisuke) Ayumu Saito J. Michael Tatum
Seorang ahli komputer berusia 41 tahun yang tampan dan sinis, seorang profesor di Universitas Carnegie Mellon, dan paman buyut Natsuki Shinohara. Naomi Miwa menyebutnya sebagai "cinta pertama" Natsuki. Ia adalah putra tidak sah dari kakek buyut Natsuki, Tokue. Ia kemudian diadopsi oleh Sakae Jinnouchi, yang sangat diperhatikan Wabisuke.
Takashi Sakuma (佐久間 敬, Sakuma Takashi) Takahiro Yokokawa Todd Haberkorn
Seorang siswa SMA berusia 17 tahun yang menjadi moderator OZ sekaligus teman dekat Kenji Koiso.
Yukiko Shinohara (篠原 雪子, Shinohara Yukiko) Kiyomi Tanigawa Anastasia Muñoz
Ibu Natsuki Shinohara yang berusia 47 tahun.
Kazuo Shinohara (篠原 和雄, Shinohara Kazuo) Mutsumi Sasaki Bill Jenkins
Ayah Natsuki Shinohara yang berusia 55 tahun. Kazuo bekerja sebagai anggota departemen perairan Tokyo.
Mariko Jinnouchi (陣内 万理子, Jinnouchi Mariko) Mieko Nobusawa Shelley Calene-Black
Putri Sakae Jinnouchi yang berusia 71 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Riichi Jinnouchi (陣内 理一, Jinnouchi Riichi) Takuya Kirimoto Chuck Huber
Putra Mariko Jinnouchi yang berusia 41 tahun. Riichi adalah anggota Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang dan ditempatkan di Kamp Ichigaya.
Rika Jinnouchi (陣内 理香, Jinnouchi Rika) Sakiko Tamagawa Cynthia Cranz
Putri Mariko Jinnouchi yang berusia 42 tahun. Ia bekerja sebagai agen pemerintah kota.
Mansuke Jinnouchi (陣内 万助, Jinnouchi Mansuke) Ichirō Nagai John Swasey
Putra Sakae Jinnouchi yang berusia 70 tahun. Mansuke adalah pemilik pasar ikan lokal. Bersama cucunya Kazuma Ikezawa, dia melatih Shorinji Kempo.
Tasuke Jinnouchi (陣内 太助, Jinnouchi Tasuke) Takashi Kobayashi John Burgmeier
Putra Mansuke Jinnouchi yang berusia 45 tahun. Tasuke bekerja sebagai penjaga toko dari toko elektronik.
Shota Jinnouchi (陣内 翔太, Jinnouchi Shōta) Yutaka Shimizu Mike McFarland
Putra Tasuke Jinnouchi yang berusia 21 tahun. Shota adalah petugas polisi yang sangat protektif terhadap Natsuki Shinohara.
Naomi Miwa (三輪 直美, Miwa Naomi) Kaori Yamagata Lydia Mackay
Putri sulung berusia 42 tahun dari Mansuke Jinnouchi yang bercerai.
Kiyomi Ikezawa (池沢 聖美, Ikezawa Kiyomi) Tagame Tamura Jennifer Seman
Putri bungsu Mansuke Jinnouchi yang berusia 39 tahun sekaligus ibu dari Kazuma Ikezawa. Kiyomi adalah pekerja perawatan yang berbasis di Nagoya. Dalam film, dia sedang hamil dengan adik perempuan Kazuma.
Mansaku Jinnouchi (陣内 万作, Jinnouchi Mansaku) Tadashi Nakamura Barry Yandell
Putra bungsu Sakae Jinnouchi yang berusia 68 tahun. Mansaku memonitor masalah kesehatan Sakae.
Yorihiko Jinnouchi (陣内 頼彦, Jinnouchi Yorihiko) Yoji Tanaka Robert McCollum
Putra tertua Mansaku Jinnouchi yang berusia 45 tahun. Yorihiko bekerja sebagai EMT di pemadam kebakaran kota Matsumoto.
Kunihiko Jinnouchi (陣内 邦彦, Jinnouchi Kunihiko) Hashiya Nakamura Patrick Seitz
Putra kedua Mansaku Jinnouchi yang berusia 42 tahun. Kunihiko bekerja sebagai sersan pemadam di pemadam kebakaran kota Suwa.
Katsuhiko Jinnouchi (陣内 克彦, Jinnouchi Katsuhiko) Mitsutaka Itakura Christopher Sabat
Putra bungsu Mansaku Jinnouchi yang berusia 40 tahun. Katsuhiko adalah petugas pemadam kebakaran yang merupakan anggota pemadam kebakaran kota Ueda dan turut membantu dalam regu penyelamat departemen tersebut.
Noriko Jinnouchi (陣内 典子, Jinnouchi Noriko) Eiko Kanazawa Colleen Clinkenbeard
Istri Yorihiko Jinnouchi yang berusia 37 tahun.
Nana Jinnouchi (陣内 奈々, Jinnouchi Nana) Chigusa Takaku Caitlin Glass
Istri Kunihiko Jinnouchi yang berusia 32 tahun.
Yumi Jinnouchi (陣内 由美, Jinnouchi Yumi) Riisa Naka Monica Rial
Istri Katsuhiko Jinnouchi yang berusia 38 tahun. Ia menjadi penggemar fanatik ketika menonton putranya, Ryouhei, bermain bisbol.
Ryohei Jinnouchi (陣内 了平, Jinnouchi Ryōhei) Naoto Adachi Jason Liebrecht
Putra tertua Katsuhiko Jinnouchi yang berusia 17 tahun. Ryohei bermain di tim bisbol SMP setempat.
Yuhei Jinnouchi (陣内 祐平, Jinnouchi Yūhei) Rikito Ōta Brittney Karbowski
Putra kedua Katsuhiko Jinnouchi yang berusia 7 tahun.
Shingo Jinnouchi (陣内 真悟, Jinnouchi Shingo) Yuki Imai Alison Viktorin
Putra Yorihiko Jinnouchi yang berusia 6 tahun.
Mao Jinnouchi (陣内 真緒, Jinnouchi Mao) Sumire Morohoshi Cherami Leigh
Putri Yorihiko Jinnouchi yang berusia 9 tahun.
Kana Jinnouchi (陣内 加奈, Jinnouchi Kana) Hinano Minagawa Tia Ballard
Putri Kunihiko Jinnouchi yang berusia 2 tahun.

Produksi

Pengembangan

Setelah The Girl Who Leapt Through Time menerima tanggapan baik dari para kritikus serta sukses secara komersial, Madhouse ditawari untuk membuat film lain. Film tersebut diadaptasi oleh Madhouse dari novel, dan mereka diberi kesempatan untuk membuat film orisinal sebagai karya mereka yang berikutnya. Sutradara Mamoru Hosoda memilih sebuah cerita, yaitu untuk orang-orang yang memiliki keluarga, serta mereka yang tidak berkeluarga. Produksi Summer Wars dimulai pada tahun 2006.

Summer Wars: Plot, Pengisi suara, Produksi 
Kota Ueda dilihat dari menara barat Kastil Ueda. Kota ini dijadikan sebagai latar untuk sebagian besar adegan dalam film.

Sebagian besar adegan dalam film ini berlatar di kota asli di dunia nyata, yaitu Ueda. Ueda dipilih sebagai tempat latar utama film ini karena kota tersebut terletak di wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh klan Sanada yang terkemuka, yang menjadi sumber inspirasi untuk keluarga Jinnouchi. Ueda juga dekat dengan tempat kelahiran Hosoda di Toyama. Inspirasi Hosoda untuk nama jejaring sosial OZ datang dari sebuah supermarket besar yang pernah dikunjunginya ketika dia masih bekerja di Toei Animation pada saat itu. Meskipun dirinya mengakui adanya kesamaan antara OZ dan Second Life, Hosoda juga mengutip situs jejaring sosial Jepang, mixi, sebagai pengaruh utama karena pengalamannya. Terkait warna dan desain OZ, dia mengutip permainan Nintendo sebagai inspirasinya. Beberapa pengulas membandingkan estetika desain permainan Nintendo dengan penampilan OZ. Hosoda mengatakan bahwa dia mengagumi karya seni Takashi Murakami. Ia mendesain jejaring sosial OZ dengan "tampilan yang bersih dan rapi". Selama masa produksi film ini, Hosoda mengunjungi rumah tunangannya di Ueda, dan mempelajari sejarah kehidupan keluarga tunangannya tersebut. Hosoda menyatakan bahwa pernikahan dan pengalamannya menghadiri beberapa festival film menjadi pengaruh dalam keputusannya untuk menggunakan tema keluarga sebagai dasar dari film ini.

Selain Hosoda, tim produksi terdiri dari Satoko Okudera sebagai penulis skenario dan Yoshiyuki Sadamoto selaku desainer karakter, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Hosoda pada film The Girl Who Leapt Through Time. Hiroyuki Aoyama berperan sebagai pengarah animasi, sedangkan posisi pengarah animasi laga dipegang oleh Tatsuzo Nishida. Selama masa produksi, Sadamoto menjadikan aktor Yūsaku Matsuda sebagai inspirasi untuk desain karakter Wabisuke. Aoyama bertanggung jawab dalam mengawasi animasi untuk adegan yang berlatar di dunia nyata, sementara Nishida mengawasi animasi untuk dunia digital—menggunakan teknik animasi tradisional dan animasi komputer. Studio animasi yang berspesialisasi pada bidang digital, Digital Frontier, bertanggung jawab untuk menciptakan visual OZ dan avatar-avatarnya. Youji Takeshige berperan sebagai pengarah ilustrasi untuk Summer Wars. Ketika dirinya mengunjungi Ueda, Hosoda berpikir bahwa Takeshige—yang sebelumnya bekerja untuk Studio Ghibli—haruslah menjadi orang yang membuat ilustrasi rumah tradisional Jepang untuk film ini. Film ini juga menampilkan pesawat luar angkasa Jepang Hayabusa, yang pusat kontrolnya terletak di kota Saku di dekatnya. Hosoda memasukkan pesawat luar angkasa tersebut untuk mendukung kontribusi Jepang terhadap eksplorasi luar angkasa.

Film ini diumumkan pada acara Tokyo International Anime Fair tahun 2008. Pada konvensi Otakon tahun 2009, Masao Maruyama selaku presiden Madhouse mengatakan bahwa Hosoda bersikeras untuk memasukkan 80 anggota keluarga sebagai karakter utamanya. Maruyama lalu menyindir bahwa dirinya meminta Hosoda untuk menjadikan karakter utama hanya dua orang dan dua tahun produksi untuk film berikutnya karya Hosoda. Summer Wars adalah salah satu film dalam strategi perilisan film bioskop Madhouse, yaitu untuk merilis satu film baru setiap musim untuk tahun berikutnya. Perilisan Summer Wars diikuti oleh Mai Mai Miracle dan Yona Yona Penguin pada tahun 2009, sementara Redline dirilis pada paruh pertama tahun 2010.

Musik

Musik film

Akihiko Matsumoto menciptakan musik untuk Summer Wars, sementara Randy Miller membuat musik tambahannya. Album soundtrack film yang berjudul Summer Wars Original Soundtrack (「サマーウォーズ」 オリジナル・サウンドトラック, Samā Wōzu Orijinaru Saundotorakku), dirilis oleh VAP pada tanggal 9 Juli 2009. Album tersebut terdiri dari 18 lagu. Album tersebut bertahan di tangga musik Oricon selama empat minggu dan menduduki peringkat tertingginya pada posisi ke-112.

Bokura no Natsu no Yume

Lagu tema film yang berjudul "Bokura no Natsu no Yume" (僕らの夏の夢, terj. har. "Mimpi Musim Panas Kita"), disusun dan dibawakan oleh Tatsuro Yamashita. Lagu tersebut dirilis oleh Warner Music Japan sebagai singel maxi pada tanggal 19 Agustus 2009. Singel tersebut terdiri dari dua lagu lain karya Yamashita yang tidak berhubungan dengan film ini. Dua lagu pertama memiliki versi karaoke, dan lagu ketiga direkam dari penampilan langsung. Singel tersebut menduduki peringkat tertingginya pada posisi ke-8 di tangga musik Oricon.

Perilisan

Pemasaran

Summer Wars mendapatkan antisipasi yang tinggi sebelum dirilis, karena keberhasilan kritis dan populer dari The Girl Who Leapt Through Time. Kadokawa Shoten mempromosikan film ini secara daring melalui kanal YouTube resmi mereka, yang ditujukan untuk penggemar internasional maupun domestik. Pada tanggal 8 April 2009, sebuah trailer berdefinisi tinggi (HD) yang berdurasi satu menit dirilis. Trailer berikut dengan durasi yang lebih panjang dirilis pada tanggal 16 Juni. Pada tanggal 29 Juli, situs web Jepang Yahoo! Movies menayangkan lima menit pertama dari film ini secara streaming dan Kadokawa menampilkan cuplikannya di kanal YouTube mereka beberapa hari kemudian demi memungkinkan penggemar internasional untuk menyaksikannya. Mereka juga merilis dua iklan televisi berdurasi 15 detik dari film ini secara daring. Sebelum dirilis, Masao Maruyama percaya bahwa "film ini seharusnya cukup populer, karena tingkat prapenjualan tiketnya [yang] sangat tinggi".

Summer Wars diadaptasi menjadi manga oleh Iqura Sugimoto yang dimuat dalam edisi bulan Juli 2009 dari majalah manga Young Ace terbitan Kadokawa. Volume pertama versi tankōbon dari manga karya Sugimoto diterbitkan di Jepang pada tanggal 10 Agustus dan menduduki peringkat ke-23 pada tangga penjualan komik Oricon, serta terjual sebanyak 51.645 kopi. Volume keduanya diterbitkan pada tanggal 4 Februari 2010 dan menduduki peringkat ke-12, serta terjual sebanyak 53.333 kopi. Manga karya Sugimoto diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Vertical pada bulan Januari 2013, dan dua volumenya diterbitkan pada tanggal 22 Oktober 2013 dan 17 Desember 2013. Sebuah cerita sampingan manga dimuat dalam majalah Comp Ace edisi bulan Juli 2009.

Penayangan dan perilisan

Summer Wars ditayangkan perdana di Jepang pada tanggal 1 Agustus 2009. Di Korea Selatan, film ini didistribusikan oleh CJ Entertainment dan ditayangkan perdana pada tanggal 12 Agustus. Cathay Organisation merilis Summer Wars di Singapura pada tanggal 25 Februari 2010. Mighty Media merilis film ini di Taiwan pada tanggal 4 Juni 2010. Pada tanggal 9 Juni 2010, Eurozoom merilis film ini di Prancis.

Summer Wars ditayangkan perdana di Amerika Utara pada tanggal 26 Februari 2010, sebagai acara malam pembuka dari ajang tahunan Festival Film Anak Internasional New York yang juga turut dihadiri oleh sutradara Mamoru Hosoda. Hosoda menjawab pertanyaan dari para penonton setelah film selesai melalui seorang penerjemah. Hosoda dan seorang produser kemudian muncul pada Program Kajian Media Komparatif Institut Teknologi Massachusetts (MIT) pada tanggal 1 Maret 2010, tempat di mana mereka menawarkan penayangan film ini secara gratis dan menjawab berbagai pertanyaan. Film ini juga diputar pada Festival Film IndieLisboa. Film ini ditayangkan perdana di Australia pada tanggal 14 Juni 2010, sebagai bagian dari Festival Film Sydney. Film ini juga diputar pada Festival Film Internasional Melbourne pada tanggal 8 Agustus 2010. Festival Film Internasional Leeds menayangkan Summer Wars pada tanggal 20 November 2009, sedangkan versi sulih suara bahasa Inggris dari film ini diputar pada Festival Film Anak Internasional New York yang digelar pada tanggal 20 November 2010. Pada konvensi Otakon tahun 2010, Funimation Entertainment mengumumkan bahwa film ini akan diputar secara terbatas di bioskop sejak tanggal 3 Desember 2010 di Gene Siskel Film Center.

Untuk merayakan ulang tahun ke 10 sejak Summer Wars dirilis, pada bulan November 2019 Studio Chizu mengumumkan bahwa versi 4DX dari film ini akan ditayangkan di bioskop-bioskop tertentu di Jepang sejak tanggal 17 Januari 2020.

Televisi

Summer Wars ditayangkan pada blok pemrograman Toonami milik Adult Swim pada tanggal 14 Desember 2013, dengan rating TV-14-LV. Film ini disaksikan oleh 1,36 juta penonton. Film ini ditayangkan kembali di Toonami pada tanggal 6 Desember 2014, setelah pemutaran perdana episode kesembilan dari Hellsing Ultimate.

Penerimaan

Tanggapan kritikus

Situs web pengumpul ulasan Rotten Tomatoes melaporkan bahwa 77% kritikus telah memberikan film ini tanggapan yang positif berdasarkan 22 ulasan, dengan nilai rata-rata 7,1/10. Konsensus dari para kritikus di situs tersebut menyatakan, "drama keluarga bercampur dengan aksi daring virtual [tersaji dalam] Summer Wars yang tenang dan menghibur." Pada situs Metacritic, film ini memperoleh skor rata-rata 63 dari 100 berdasarkan 12 ulasan oleh para kritikus arus utama, menunjukkan "ulasan yang umumnya digemari".

Mark Schilling dari The Japan Times memberikan film ini nilai 5 dari 5 bintang dan mengamati bahwa Summer Wars "mungkin mengandung unsur-unsur yang sudah dikenal [dari sebuah film]—dimulai dengan tokoh protagonis mudanya yang pemalu, tetapi film ini menggabungkannya dengan cara-cara yang segar, kontemporer, dan imajinatif yang memesona". Ia juga mengatakan bahwa film ini memberikan komentar sosial tentang perbedaan antara "dunia analog" dan "dunia perangkat digital". Schilling memberikan artikelnya judul "Raja masa depan [industri] animasi Jepang mungkin telah bersama kita; Hosoda melangkah keluar dari bayang-bayang Miyazaki dengan film baru yang memesona". Ia memuji Sadamoto, Aoyama dan Nishida karena telah memproduksi "adegan-adegan tontonan animasi yang—dari segi kelancaran geraknya yang memukau dan kecemerlangan rekaannya—membuat anime fiksi ilmiah/fantasi biasa terlihat kekanak-kanakan dan membosankan". Twitch Film turut menerbitkan ulasan oleh Guillem Rosset yang juga merujuk kepada Miyazaki. Rosset menulis bahwa setelah The Girl Who Leapt Through Time dirilis, "orang-orang segera memanggilnya [Hosoda] sebagai pewaris [dari Miyazaki]". Ia mengklaim bahwa dengan dirilisnya Summer Wars, "Hosoda adalah raja baru, juru cerita terbaik yang bekerja pada bidang media animasi di Jepang dan—kemungkinan besar—di dunia". Rosset memuji Summer Wars sebagai film yang "sangat detail dan ditulis dengan indah...indah untuk dilihat." dan "diberkahi dengan pemeran yang banyak dengan para karakter yang memukau dan otentik". Ia menyimpulkan dengan mengatakan, "Hosoda telah secara sempurna menyeimbangkan kebutuhan untuk menghibur melalui visual dengan karakter yang kaya dan memuaskan, yang memisahkannya dari sebagian besar tokoh hebat lain untuk benar-benar menjadikan dirinya seorang master juru cerita". Ia menilai bahwa "para karakter yang luar biasa adalah salah satu kekuatan terbesar film [ini]". Selain itu, dia menyoroti dunia virtual OZ, sambil menyatakan bahwa "di sini, pikiran kreatif Madhouse dapat membiarkan imajinasi mereka menjadi liar." Berkenaan dengan aspek teknis, Rosset menyebut film ini sebagai "pertunjukan audiovisual kelas atas." Ia menyimpulkan dengan menulis, "Mamoru Hosoda layak mendapat tempat sebagai salah satu juru animasi top Jepang masa kini. Dan bagus untuk mengetahui bahwa ketika saatnya tiba bagi Miyazaki untuk pensiun (kuharap tidak terlalu cepat!), ada orang yang mampu mengikuti langkahnya". Surat kabar asal Korea Selatan, Herald Business, memandang tema fantasi film ini dan animasinya yang indah sebagai pembeda dari karya-karya yang diproduksi oleh studio dari Hollywood.

Patrick W. Galbraith dari Otaku2.com membandingkan desain OZ dengan karya seni buatan Takashi Murakami, khususnya yang terkait dengan "kerataan, atau permukaan yang licin yang telah dipoles" dan kemudian membandingkannya dengan adegan-adegan yang berlatar di Nagano sambil mencatat, "film ini memiliki nuansa kehangatan dan hidup, dibantu oleh perhatian yang cermat terhadap detail". Mengenai alur cerita dan para karakternya, Galbraith menulis bahwa "adegan-adegan seperti keluarga besar yang berkumpul dan berbicara saat makan malam sungguh menghangatkan hati dan lucu" dan membandingkan film ini dengan "buku gambar bergerak, sebuah album foto keluarga yang dilihat kembali setelah beberapa dekade". Ia juga mengamati respons penonton, melaporkan penjualan tiket yang habis dua malam berturut-turut, dan menyoroti fakta berupa catatan tulisan tangan yang ditinggalkan di bioskop oleh "gerombolan penggemar yang memutuskan untuk pindah ke Nagano [setelah menonton di situ]". Sebagai kesimpulan, Galbraith menulis "ada kepolosan dan kemurnian pada film ini yang benar-benar mengingatkan dia pada Miyazaki Hayao dan Studio Ghibli pada masa lampau, kemudian latar belakang yang menggelora mengingatkannya pada Shinkai Makoto". Justin Sevakis dari Anime News Network memberikan film ini nilai 'A' dan menulis bahwa "puluhan tahun dari sekarang, Summer Wars akan dipandang sebagai kedatangan resmi dari [sutradara] Mamoru Hosoda ke ranah para sutradara anime yang penting dalam sejarah". Ia menyebut film ini sebagai "campuran yang nyaris sempurna dari sindiran sosial dan fiksi ilmiah, sekaligus tepat waktu dan abadi, sinis dan optimis." dan mengamati bahwa film ini "dibanjiri dengan wawasan sosial yang tajam dengan cara yang belum pernah kita lihat dari suatu anime selama bertahun-tahun". Sevakis memuji desain karakter Yoshiyuki Sadamoto dan menyoroti visual (animasinya) dengan kata "tajam dan hebat secara konsisten". Dalam menyimpulkan ulasannya, dia menyebut Summer Wars sebagai film yang "Sangat menghibur, dan sangat cerdas. Dapat diakses dan memiliki pacing (kecepatan penceritaan suatu kisah) yang cepat. Kurang lebih sempurna". Beberapa komentar terkait kemiripan antara film ini dan karya Hosoda sebelumnya, Digimon Adventure: Our War Game, muncul. Majalah Neo menyatakan bahwa Our War Game "jelas-jelas [merupakan] prototipe" dari Summer Wars.

Rachel Saltz dari The New York Times juga memberikan ulasan positif tentang film ini. Saltz memuji arahan Mamoru Hosoda, dan mengatakan arahannya "cocok dengan citra bersih yang dikomposisikan secara klasik dari film lainnya [karya Hosoda]". Lebih lanjut, dia memuji visual dan tema film ini, dan membandingkannya dengan karya-karya dari sutradara Yasujirō Ozu. Dalam ulasannya untuk Variety, kritikus Peter Debruge menyatakan bahwa arahan Hosoda "menarik minat para khalayak remaja—yang umumnya sulit untuk dihibur—dengan mengambil ide-ide yang memutar otak dan menanamnya dalam konteks modern yang bisa diterima". Ia juga memuji animasi CG dalam adegan-adegan yang berlatar di OZ. Peter Hartlaub dari San Francisco Chronicle memuji gaya Hosoda dan mengatakan bahwa gaya tersebut "menambah dimensi yang cukup pada para karakter dan pertempuran kinetiknya, sehingga dunia nyata yang tenang tampak seperti alam impian". Ia turut menyamakan gaya Hosoda dengan gaya Hayao Miyazaki dan Nintendo. Hartlaub mengeluh sambil menyatakan bahwa karakter Kenji "agak terlalu gugup pada bagian pertama" dan menyimpulkan bahwa film ini adalah "jenis film yang menyenangkan dan aneh yang tidak sering Anda lihat di bioskop tahun ini". Ty Burr dari The Boston Globe memberikan film ini nilai 3 dari 4 bintang. Ia menyatakan bahwa "Summer Wars menjadi sangat menarik pada saat-saat heningnya" dan juga memuji skenario karya Satoko Okudera, dengan menyatakan bahwa itu "mempertaruhkan klaim untuk [keberlangsungan] sejarah dunia nyata dan ikatan keluarga [Jinnouchi] yang telah terjalin sejak era Jepang abad pertengahan". Ia juga memuji adegan animasi OZ sebagai "eksplorasi visual dunia maya yang menggairahkan, tetapi adegan laga permainan yang sibuk terasa aneh atau kolot". Burr mengamati bahwa dalam film ini, "apa pun hal yang sudah lama, dibuat seolah-olah menjadi tampak baru dan menyegarkan". Dalam ulasannya untuk New York Post, V.A. Musetto memberi Summer Wars nilai 2 dari 4 bintang dan menyebut film ini "hebat meskipun memiliki masalah struktural". Musetto juga mengeluhkan alur ceritanya, yang menyatakan bahwa "elemen-elemen fiksi ilmiahnya tampak konyol alih-alih menegangkan". Nicolas Rapold dari The Village Voice juga memuji visual film ini, tetapi mengatakan bahwa "sulit untuk menghargai hal-hal seperti detail karakter di tengah jeritan suara yang tak tertahankan dan ketegangan yang arbiter".

Kevin Thomas dari Los Angeles Times memuji visual film ini, dengan menyatakan bahwa "Summer Wars luar biasa dalam penggambarannya tentang Oz yang terperinci, yang mengapung di angkasa dengan serangkaian satelit, dan pemandangan kota ala bumi yang diterpa oleh berbagai bencana". Thomas juga mengatakan film ini "juga merupakan contoh luar biasa [yang bisa ditawarkan] dari anime Jepang, menyeimbangkan genre fantasi fiksi ilmiah dengan nilai kehidupan keluarga yang abadi." dan menyebutnya "hiburan keluarga yang canggih sekaligus pedih dengan daya tarik di luar penggemar animasi Jepang". Stephanie Merry dari The Washington Post memberikan film ini nilai 2 dari 4 bintang. Merry mengkritik alur cerita Summer Wars, dengan menyatakan bahwa film ini "berkelana ke wilayah melodramatis dan klise". Merry juga menyatakan bahwa hubungan antara Natsuki dan Kenji "kurang dikembangkan, mirip dengan seri televisi komedi romantis yang dibintangi Debra Messing". Frank Scheck dari The Hollywood Reporter menyatakan bahwa "alur cerita yang semakin berbelit-belit mungkin terlalu sulit untuk diikuti oleh khalayak penonton yang masih muda", tetapi mengatakan bahwa "ambisi tematik dan gaya visual yang memukau" dari Summer Wars akhirnya menjadikannya salah satu pencapaian yang bermanfaat dari upaya anime untuk mencapai daratan ini [Amerika]".

Box office

Di Jepang, Summer Wars menempati peringkat ke-7 di box office, meraup jumlah yang setara dengan US$1.338.772 dari 127 bioskop pada minggu pertamanya, dan mengakhiri penayangannya dengan meraup total pendapatan $17.425.019. Di Korea Selatan, film ini debut pada peringkat ke-8 dan meraup jumlah yang setara dengan US$369.156 dari 118 bioskop dengan total pendapatan $783.850. Di Singapura, film ini debut pada peringkat ke-17 dan meraup jumlah yang setara dengan US$14.660 dari 3 bioskop, dan mengakhiri penayangannya dengan total pendapatan $29.785. Hingga bulan Juni 2010, film ini telah meraup sekitar $18.353.560 di seluruh dunia. Selama Summer Wars diputar secara terbatas di Amerika Serikat, film ini meraup sekitar $1.412 dan debut pada peringkat ke-76 di box office pada minggu pertamanya, dan mengakhiri penayangannya dengan meraup total pendapatan $80.678.

Media rumahan

Summer Wars dirilis di Jepang dalam format DVD dan Blu-ray pada tanggal 3 Maret 2010. Rilisan versi DVD berisi sebuah buklet sejumlah 16 halaman, beberapa stiker OZ, pratayang, wawancara dengan para pemeran film (Ryūnosuke Kamiki, Nanami Sakuraba, Sumiko Fuji, Mitsuki Tanimura dan Ayumu Saitō) serta sebuah wawancara bersama sutradara Mamoru Hosoda. Cetakan pertama Blu-ray edisi terbatas turut memasukkan fitur yang sama, tetapi juga menambahkan beberapa kartu hanafuda, sebuah buku ilustrasi, pembatas buku, serta sebuah video dokumenter tentang pembuatan film ini. Perilisannya didistribusikan oleh Vap. Pada minggu pertama perilisannya, film ini menduduki puncak penjualan Blu-ray anime terlaris di Jepang, dengan perkiraan 54.000 kopi terjual dan melampaui pemegang rekor sebelumnya, Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone. Hingga tahun 2010, film ini merupakan film dengan debut tertinggi kedua pada tangga penjualan Blu-ray di Jepang, setelah Michael Jackson's This Is It. Berdasarkan data prapemesanan, Summer Wars diperkirakan akan dilampaui oleh Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance yang dirilis pada bulan Mei. Summer Wars juga memuncaki tangga penjualan DVD Animasi Oricon dengan terjual sebanya 55.375 pada minggu pertamanya. Edisi Blu-ray bahasa Jepang dari Summer Wars dinominasikan untuk penghargaan Interaktivitas Terbaik dari Digital Entertainment Group of Japan (DEG Japan) Award. Di Eropa, versi DVD dan Blu-ray dirilis pada tanggal 26 November 2010, oleh Kazé. Manga Entertainment, distributor asal Britania Raya mengumumkan pada bulan Januari 2010 bahwa mereka telah melisensi Summer Wars untuk wilayah Britania Raya, dan dirilis pada bulan Maret 2011. Di Amerika Utara, Funimation merilis Summer Wars dalam format DVD dan Blu-ray pada tanggal 15 Februari 2011. Rilisan versi DVD dan Blu-ray di Amerika Utara berisi beberapa pratayang, dan wawancara bersama Hosoda, Kamiki, Sakuraba, Fuji, Tanimura dan Saitō. Edisi cetakan pertama berisi beberapa kartu bergambar. Untuk mendapatkan kopian yang cukup demi memenuhi permintaan pasar, beberapa edisi tidak dikirimkan bersama dengan kartu O ala OZ (penutup karton), karena diperlukan pencetakan khusus yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan daripada produk-produk yang tersisa. Funimation menawarkan untuk mengirimkan kartu O kepada pelanggan yang tidak menerimanya begitu kartu tersebut selesai dicetak, jika mereka mengisi formulir permintaan di situs web resmi Funimation.

Penghargaan dan nominasi

Summer Wars merupakan film animasi Jepang pertama yang dimasukkan sebagai kompetitor untuk acara penghargaan Festival Film Internasional Locarno yang digelar di Swiss. Dalam acara tersebut, film ini dinominasikan untuk penghargaan Golden Leopard tahun 2009. Pemutaran perdana film ini digelar pada acara perayaan manga dari festival tersebut, sebagai bentuk penghargaan atas dampaknya terhadap industri animasi. Meskipun film ini tidak menyabet penghargaan, surat kabar Tribune de Genève asal Swiss menyatakan bahwa Summer Wars, "sejauh ini, [merupakan] film terbaik yang bisa kita temukan" pada kompetisi dan mencatat bahwa film ini akan menjadi pemenang yang logis jika dilihat dari tema festival. Film ini diputar di Festival Film Sitges pada kategori Oficial Fantàstic Panorama, dan memenangkan Gertie Award untuk Film Animasi Terbaik. Summer Wars menerima penghargaan untuk media baru dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang pada tanggal 24 Oktober 2009, di konvensi tahunan Digital Content Association of Japan. Summer Wars juga dinominasikan untuk kategori Film Animasi Terbaik pada acara Asia Pacific Screen Awards, meskipun tidak memenangkan penghargaan apa pun. Film ini memenangkan Penghargaan Utama Divisi Animasi pada acara Japan Media Arts Festival ke-13 yang juga dimenangkan oleh The Girl Who Leapt Through Time—film lain karya Hosoda—pada tahun 2006. Summer Wars memenangkan Award of Excellence in Animation bersama dengan empat film lainnya pada acara Japan Academy Prizes ke-33. Memenangkan Award of Excellence berarti masuk nominasi untuk kategori Penghargaan Animasi Terbaik Tahun Ini, yang dimenangkannya pada malam puncak penghargaan yang digelar pada tanggal 5 Maret 2010. Film ini diputar dalam acara Festival Film Internasional Berlin ke-60 pada bulan Februari sebagai bagian dari program Generation 14plus. Summer Wars memenangkan Penghargaan Penonton untuk Animasi Terbaik pada Festival Film Internasional Anaheim. Funimation—bersama dengan GKIDS—mengusulkan film ini sebagai nominasi dalam kategori Film Animasi Terbaik untuk Academy Awards ke-83. Film ini merupakan film ke-14 yang diusulkan untuk kategori tersebut. Summer Wars memenangkan Penghargaan Film Animasi Terbaik pada acara Mainichi Film Awards ke-70. Hosoda menerima satu nominasi dari penghargaan Annie Award untuk kategori Sutradara Terbaik, menjadi orang Jepang ketiga—selain Hayao Miyazaki dan komposer Ghibli Joe Hisaishi—yang dinominasikan dalam kategori individual Annie Awards sejak tahun 2004.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Tags:

Summer Wars PlotSummer Wars Pengisi suaraSummer Wars ProduksiSummer Wars PerilisanSummer Wars PenerimaanSummer Wars Lihat pulaSummer Wars ReferensiSummer Wars Pranala luarSummer WarsAlih aksara HepburnAnimeBahasa JepangFilm fiksi ilmiahKecerdasan buatanMadhouse (company)Nanami SakurabaRyunosuke KamikiUeda, NaganoWarner Bros.

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

DaftarKarbon dioksidaPersatuan IslamKesultanan AcehMesirMaruli SimanjuntakLiberalismeGerhana matahariLiga Eropa UEFAJordi AmatPiala LibertadoresPemilihan umum Presiden Indonesia 2024Daftar final Piala Champions Eropa dan Liga Champions UEFAKKN di Desa Penari (film)Adolf HitlerFilipinaPluralismeAhmad DahlanHukum di IndonesiaBioteknologiMaarten PaesYusril Ihza MahendraAirVietnamMagic 5BTSTabel periodikBumiSuku BatakSistem parlementerEko PatrioCuacaAtalanta BCAndika PerkasaBasuki Tjahaja PurnamaWali SangaEredivisieAulia Dwi NasrullahLiverpool F.C.BudayaSuku DayakBaekhyunLiga 3 (Indonesia)Agresi Militer Belanda IAhmad Muhdlor AliTari piringSunan GresikGunung berapiBayer 04 LeverkusenPersib BandungKesultanan TernatePatriarkiBasmalahKelurahanTan MalakaNegara kesatuanNawawi al-BantaniJosé MourinhoDaftar pulau di Indonesia menurut provinsiSadiq KhanSerangan Umum 1 Maret 1949Tottenham Hotspur F.C.LOki Setiana DewiJefri NicholSiklus airPencemaran udaraDaerah Istimewa YogyakartaGoogleDekrit Presiden Republik Indonesia 1959JawaBilangan primaDico GanindutoKim Ji-won (pemeran)Ernando AriKim Hye-yoonIduladhaSuku Badui🡆 More