Roberto Burioni (lahir 10 Desember 1962 (umur 61)) adalah seorang ahli virus dan juga akademisi berkewarganegaraan Italia.
Dia juga seorang profesor bidang mikrobiologi dan virologi di Vita-Salute San Raffaele University, kota Milan Italia, di mana ia menjalankan penelitian laboratorium yang mengembangkan antibodi monoklonal manusia untuk melawan agen infeksi manusia, studi interaksi inang patogen, dan penggunaan alat molekuler dalam mendiagnosis awal penyakit menular. Burioni menjadi terkenal di Italia atas kegigihannya melawan gerakan antivaksinasi dan dia dijuluki sebagai "ahli virus paling terkenal di Italia".
Roberto Burioni | |
---|---|
Lahir | 10 Desember 1962 Pesaro, Italia |
Almamater | Università Cattolica del Sacro Cuore (Wisuda) University of Genoa (PhD) |
Pekerjaan | Dokter medis, Profesor universitas |
Suami/istri | menikah |
Anak | 1 puteri |
Setelah menyelesaikan studi di Liceo Classico Raffaello, kota Urbino, Italia, dia mendapat gelar Kedokteran dari Università Cattolica del Sacro Cuore, sebuah sekolah Kedokteran di kota Roma dan kemudian menerima gelar Ph.D. bidang Ilmu Mikrobiologi dari University of Genoa. Burioni menghadiri beberapa pertemuan penting di bidang medis, seperti hadir sebagai tamu undangan di Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, Georgia dan Institut Wistar dari Universitas Pennsylvania di laboratorium Dr. Hilary Koprowski dan Carlo Maria Croce. Dia juga pernah menjadi ilmuwan tamu di Center for Molecular Genetics di University of California, San Diego, dan di Scripps Research Institute. Tahun 1995, dia diangkat menjadi Asisten Profesor di Sekolah Kedokteran Università Cattolica del Sacro Cuore, Roma. Dan tahun 1999, dia pindah menjadi Asisten Profesor bagian virologi di Sekolah Kedokteran Universitas Ancona.
Tahun 2004, Burioni pindah ke sekolah kedokteran di Università Vita-Salute San Raffaele di kota Milan. Pada awalnya, dia hanya sebagai rekan profesor, kemudian dia menjadi profesor penuh bidang mikrobiologi dan virologi. Tahun 2010, dia dipercaya menjadi Direktur untuk Dewan Sekolah Khusus Mikrobiologi dan Virologi (Board Speciality School of Microbiology and Virology) di universitas tersebut, dan menjabat hingga tahun 2017.
Tahun 2016, Burioni menjadi juru kampanye untuk melawan gerakan anti vaksinasi dan kemudian menjadi terkenal di Italia setelah dia tampil pada sebuah acara Televisi dengan tema Virus, melalui saluran TV nasional Italia, Rai 2. Pada acara tersebut, dua narasumber yang mendukung anti vaksinasi, yakni Red Ronnie, seorang DJ, dan mantan aktris Eleonora Brigliadori, mendapat sorotan lebih banyak selama sesi acara. Sementara Burioni hanya mendapat beberapa menit untuk membantah pernyataan Ronie dan Eleonora. Setelah acara tesebut, Burioni memberi tanggapan dengan memposting ke Facebook pandangannya tentang vaksinasi sesuai fakta. Postingan tersebut dibaca oleh lebih dari 5 juta orang dalam satu hari. Acara Televisi "Virus" tersebut akhirnya dibatalkan pada akhir musim. Sejak saat itu, pengikutnya (follower) di media sosial mengalami kenaikan, sekitar 480.000 pengikut di Facebook dan lebih dari 114,000 pengikut di Twitter.
Tahun 2017, dia menulis sebuah buku berbahasa Italia yang berjudul "Il vaccino non è un'opinione: Le vaccinazioni spiegate a chi proprio non le vuole capire" ("Vaksin bukanlah sebuah opini: Vaksinasi, dijelaskan kepada mereka yang tidak ingin memahaminya"), dan buku tersebut memenangkan penghargaan Premio Asimov 2017 (Asimov Award), sebuah penghargaan tahunan yang diadakan oleh Gran Sasso Science Institute dari L'Aquila, yang diberikan terhadap buku-buku diseminasi sains yang diterbitkan di Italia pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018, Burioni bersama beberapa rekannya membuat situs Medical Facts. Semua artikel yang dimuat di situs tersebut ditulis oleh para ilmuwan medis, dokter, dan ahli kesehatan lainnya dengan tujuan untuk mempromosikan berita dan pengetahuan tentang berbagai informasi masalah kesehatan.
Pada Januari 2019, Burioni meluncurkan Pakta untuk Sains (Pact for Science), menyerukan kepada semua partai politik di Italia untuk menandatangani dan berjanji untuk mengikuti lima poin:
Banyak para politisi telah menandatangani sumpah tersebut, termasuk Beppe Grillo, pendiri Gerakan Bintang Lima, sebuah partai yang memiliki ikatan kuat dengan gerakan anti vaksinasi.
Burioni dikenal karena cara pendekatannya ketika berhadapan dengan para aktivis antivaksinasi. "Saya tidak keberatan bersikap kasar kepada mereka yang menghabiskan waktu lima menit di Google dan ingin mengajari saya tentang virologi, yang telah saya pelajari selama 35 tahun. Sains bukanlah demokrasi." Sikap dan pandangannya tentang vaksinasi menjadi ancaman kematian terhadap dirinya dan juga putrinya. Pada bulan Juni 2020, melalui Proyek Kepercayaan Vaksin (Vaccine Confidence Project) menemukan fakta bahwa kelompok yang menentang vaksin Koronavirus sangat sedikit, dan Burioni mencatat bahwa gerakan anti-vax di Italia bahkan hampir tidak ada.
Pada awal bulan Februari 2020, Burioni berpendapat bahwa Koronavirus jauh lebih berbahaya dibandingkan flu biasa, karena Koronavirus sangat menular. Dia juga menghimbau bahwa penting untuk mendiagnosis kasus baru secepat mungkin dan melakukan isolasi mandiri terhadap orang yang terinfeksi atau yang dicurigai telah terinfeksi. Atas anjuran tersbut, Burioni dituduh sebagai fasis dan pendukung Liga, partai politik sayap kanan. Masih di bulan Februari 2020, Burioni kembali menyerukan pentingnya melakukan isolasi mandiri dan menghindari tempat-tempat ramai, karena kasus penyebaran virus di Italia sangat cepat. Dan Burioni mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Italia untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Karena terjadinya pandemi COVID-19, Burioni merilis buku terbarunya pada bulan Maret 2020 dengan judul "Virus. La grande sfida" ("Virus. Tantangan Besar"). Akan tetapi, dia menerima banyak kritikan di media sosial karena buku tersebut, namun dia menjawab bahwa buku tentang epidemi diperlukan sekarang untuk membantu orang dalam memahami apa yang sedang terjadi. Kemudian, menanggapi rencana pemerintah Italia untuk melonggarkan penutupan kawasan (Lockdown) pada 4 Mei 2020, Burioni menghimbau agar setiap orang yang meninggalkan rumah, harus memakai masker dan memiliki aplikasi pelacakan kontak. Dia juga menyarankan bahwa siapa pun yang terinfeksi virus harus melakukan isolasi mandiri di hotel atau fasilitas lain selain di rumah mereka, untuk menghindari penularan pada orang terdekat (close contact atau anggota keluarga.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Roberto Burioni, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.