Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Hari Sabarno, S.I.P., M.M.
Hari Sabarno | |
---|---|
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia ad-interim | |
Masa jabatan 12 Maret 2004 – 20 Oktober 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-24 | |
Masa jabatan 10 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Fraksi ABRI / TNI & Polri | |
Masa jabatan 23 Mei 1998 – 9 Agustus 2001 | |
Presiden | B. J. Habibie Abdurrahman Wahid |
Ketua MPR | Harmoko (1997–99) Amien Rais (1999–2004) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Surakarta, Jawa Tengah, Masa Pendudukan Jepang | 12 Agustus 1944
Meninggal | 31 Mei 2019 Jakarta, Indonesia | (umur 74)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | RA Dewi Margawati |
Hubungan | Virnie Ismail (menantu) |
Anak |
|
Alma mater | Akademi Militer Nasional (1967) |
Pekerjaan | Tentara Politisi |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1967—2001 |
Pangkat | Jenderal TNI (Kehormatan) |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Hari Sabarno menyelesaikan sekolah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta. Ia juga lulusan tahun 1967 dari Akademi Militer Nasional, Magelang.
Pada tanggal 12 Maret 2004, ia diangkat oleh Megawati Soekarnoputri menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ad interim menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Pada kabinet Gotong Royong, Hari Sabarno menjabat sebagai Mentri Dalam Negeri. Sebelumnya Hari Sabarno menjadi ketua fraksi ABRI di DPR periode 1997–1999 dan 1999–2004.
Pada tahun 2004, Hari Sabarno menerima kenaikan pangkat kehormatan dari Letnan Jenderal (purnawirawan) menjadi Jenderal (kehormatan) bersama-sama dengan A. M. Hendropriyono. Kenaikan pangkat kehormatan ini sempat menimbulkan kontroversi.
Ketika menjabat Mendagri, terjadi kasus korupsi pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran di 22 daerah di Indonesia tahun 2002–2005. Kasus ini menyeret mantan Dirjen Otonomi Daerah Oentarto Sindung Mawardi dan sejumlah kepala Daerah ke penjara. Oentarto dan sejumlah Kepala Daerah mengatakan Hari harus ikut bertanggungjawab dalam korupsi tersebut.
Daftar menteri Indonesia yang dipenjara karena kasus korupsi
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Susilo Bambang Yudhoyono | Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia (ad-interim) 2004 | Diteruskan oleh: Widodo AS |
Didahului oleh: Soerjadi Soedirdja | Menteri Dalam Negeri Indonesia 2001—2004 | Diteruskan oleh: Mohammad Maruf |
Didahului oleh: Syarwan Hamid | Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Fraksi ABRI / TNI & Polri 1998—2001 | Diteruskan oleh: Agus Widjojo |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: Soerjadi Soedirdja | Kepala Badan Pertanahan Nasional 2001 | Diteruskan oleh: Lutfi I. Nasoetion |
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Hari Sabarno, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.