Gempa bumi Jawa 1780 terjadi pada 22 Januari, 1780 adalah peristiwa gempa bumi terbesar yang pernah melanda Pulau Jawa saat pendudukan Hindia Belanda.
Magnitudo gempa diperkirakan mencapai sebesar 8.5 Mw sementara sumber lain mengatakan dengan kisaran 7.5 hingga 8.0 Mw dengan episenter berpusat di wilayah Selat Sunda.
Kekuatan | 7.5–8.5 Mw |
---|---|
Episentrum | 8°36′00″S 105°30′00″E / 8.600°S 105.500°E 105°30′00″E / 8.600°S 105.500°E Jawa, Hindia Belanda |
Sesar | Sunda Megathrust |
Jenis | Megathrust |
Wilayah bencana | Jawa, Hindia Belanda |
Intensitas maks. | VIII (Parah) |
Tsunami | Ya |
Korban | Tidak diketahui |
Gempa tersebut terjadi di Selat Sunda segmen Selatan Jawa, besarnya ditetapkan sebagai 8.5. Getaran gempa dirasakan sangat kuat dari provinsi Bengkulu hingga Jawa Barat, di Batavia (Jakarta) gempa dirasakan begitu hebat, dan banyak bangunan kolonial roboh. Di Buitenzorg (Bogor) banyak terjadi tanah longsor terutama di kawasan Gunung Salak.
Zona subduksi selatan Jawa belum pernah mengalami gempa berkekuatan besar dalam kurun waktu 100 hingga 200 tahun terakhir kecuali gempa 8.0–8.5 pada tahun 1780, yang merupakan gempa bersejarah terbesar di Palung Jawa. Gempa bumi besar baru-baru ini di zona subduksi lainnya telah meragukan anggapan bahwa perilaku patahan jangka panjang dapat disimpulkan hanya dengan satu abad catatan sejarah gempa bumi. Tingkat konvergensi total melintasi Palung Jawa adalah sekitar 6 sampai 7 cm per tahun, lebih tinggi dari kebanyakan zona subduksi utama lainnya di wilayah tersebut.
Gempa tersebut merobohkan gedung-gedung di Bogor, Banten dan Batavia. Dengan intensitas mencapai (MMI VIII) di Batavia. 27 gudang runtuh di kota karena goncangan, Tidak ada informasi mengenai korban jiwa karena catatan sejarah yang terbatas. Sebuah observatorium di kota setinggi 24 meter yang dibangun pada 1765 itu rusak parah dan terbengkalai setelah gempa. Gempa tersebut diduga memicu peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Salak dan Gunung Pangrango.
Celah seismik di Selat Sunda berpotensi memicu gempa besar hingga bermagnitudo 8,7 atau lebih. Ketidakaktifan yang berkepanjangan di bagian ini dan kurangnya catatan sejarah yang mungkin menunjukkan adanya gempa bumi besar tipe subduksi menandakan potensi peristiwa megathrust di Selat Sunda yang dapat mempengaruhi selatan Jawa Barat dan Sumatra.
Jika segmen megathrust Selat Sunda, Enggano, dan Jawa Tengah-Barat pecah pada saat yang sama, kekuatan gempa bisa mencapai hingga 9,0 atau lebih pada skala Richter. Segmen Selat Sunda memiliki risiko kemungkinan tsunami yang tinggi, dan dapat menyebabkan tsunami yang besar.
Pada 17 Juli, 2006 selatan Jawa diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7, tetapi energi yang dihasilkan belum sepenuhnya dilepaskan, sehingga studi melaporkan jika wilayah Selat sunda, dan selatan Jawa akan mengalami gempa besar berkekuatan 8,0+ pada beberapa dekade mendatang.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Gempa bumi Jawa 1780, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.