Elang Bondol: Spesies burung pemangsa

Elang bondol (Haliastur indus) adalah spesies burung pemangsa dari famili Accipitridae.

Elang bondol
Elang Bondol: Deskripsi, Penyebaran, Kebiasaan
Elang bondol di Manado, Sulawesi Utara
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Haliastur
Spesies:
H. indus
Nama binomial
Haliastur indus
Boddaert, 1783

Deskripsi

Elang bondol berkuran sedang (43–51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap.

Penyebaran

India, China selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia.Di Indonesia, penyebarannya ada di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua. Sedangkan di Indonesia dan India, dapat ditemukan di daerah pedalaman. Di Kalimantan sendiri, elang bondol dapat di temui di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Keberadaan elang bondol disana melimpah.

Kebiasaan

Elang bondol lebih mirip burung pemakan bangkai dibanding burung pemangsa, namun burung ini memangsa buruan kecil seperti ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat, reptil, dan bahkan serangga. Elang bondol mencari makan di atas daratan maupun di atas permukaan air, burung ini terbang melayang di ketinggian 20 - 50 meter di atas permukaan.

Elang bondol menangkap mangsanya di atas permukaan air dengan cakarnya, burung ini tidak menyelam ke dalam air. Elang bondol juga memakan bangkai dari sisa-sisa makanan dan sampah sehingga burung ini cukup umum ditemukan di sekitar pelabuhan dan pesisir tempat pengolahan ikan. Walaupun sering memakan bangkai, elang bondol bukanlah pemangsa yang pasif. Burung ini mendirus burung-burung pantai di area pantai berlumpur sambil terbang untuk mengidentifikasi kelamahan, dapat menyerang pemangsa yang lebih besar seperti elang-laut dada-putih untuk mencuri makanan. Elang bondol memakan tangkapannya saat terbang untuk menghindari pencurian.

Habitat

Habitat terbaik untuk elang bondol adalah area tepi laut yang berlumpur seperti hutan mangrove, muara sungai, dan pesisir pantai. Burung ini juga dapat ditemukan di lahan basah seperti sawah dan rawa.

Perkembangbiakan

Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli. Dierami selama 28-35 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa mandiri setelah 2 bulan kemudian.

Dalam kebudayaan

Elang Bondol: Deskripsi, Penyebaran, Kebiasaan 
Elang bondol yang satu ini mencari makan. Di Danau Pocharam, Andhra Pradesh, India.
Elang Bondol: Deskripsi, Penyebaran, Kebiasaan 
Dalam penangkaran
Elang Bondol: Deskripsi, Penyebaran, Kebiasaan 
Haliastur indus sedang berehat di Davao City, Filipina.

Pada tahun 1989, elang bondol dan salak condet dijadikan sebagai maskot kota Jakarta. Hal itu bisa dilihat di kawasan Cempaka Putih. Di sana terdapat sebuah patung tegak berdiri, yakni patung "burung bondol membawa salak condet". Di India, dianggap sebagai representasi kontemporer Garuda, burung suci Wisnu. Di Malaysia, Pulau Langkawi setelah burung ('kawi' menunjukkan sebuah batu seperti-oker used yang digunakan untuk menghias tembikar, dan mengarah pada warna bulu primer burung).

Sebuah fabel dari tengah Pulau Bougainville menceritakan seorang ibu yang meninggalkan anaknya di bawah pohon pisang sambil berkebun, dan si bayi melayang ke langit sambil menangis dan berubah menjadi Kaa'nang, yaitu elang bondol, Dan kalungnya berubah menjadi bulu burung.

Referensi

Informasi Lanjutan

  • Hadden, Don (2004). Birds and Bird Lore of Bougainville and the North Solomons. Alderley, Qld: Dove Publications. ISBN 0-9590257-5-8. 

Pranala luar

Tags:

Elang Bondol DeskripsiElang Bondol PenyebaranElang Bondol KebiasaanElang Bondol HabitatElang Bondol PerkembangbiakanElang Bondol Dalam kebudayaanElang Bondol ReferensiElang Bondol Pranala luarElang BondolAccipitridaeBurung pemangsa

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Aulia Dwi NasrullahKartu remiAgus SubiyantoEgy Maulana VikriKepulauan RiauPartai Keadilan SejahteraLiga 1 (Indonesia)Yokohama F. MarinosKode MorseWitan SulaemanTim nasional sepak bola U-23 IndonesiaAtomKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)KPartai Demokrasi Indonesia PerjuanganAmerika SerikatPendidikanAnjingAkulturasiDaftar produk rokok dari DjarumPemilihan kepala daerah di IndonesiaPiala Thomas dan Uber 2024Kalimantan TimurLiga 1 (Indonesia) 2023–2024AllahBologna F.C. 1909Club NecaxaIvar JennerGuinea-BissauMetanolAl-Hilal SFCTertawan HatiDemokrasiDaftar negara di AsiaBrunei DarussalamHappy AsmaraBelandaHolokausJawa TengahHierarki kebutuhan MaslowSistem parlementerPinterestBenuaAndaBahasa InggrisIwan Setiawan (militer)Donna HarunLiverpool F.C.Newcastle United F.C.Tata SuryaBasmalahSigmaSyahrul Yasin LimpoSuku BaduiKabupaten LuwuPeringkat Dunia BWFJKT48Kota PekanbaruAlfabet fonetik NATOPiala Dunia FIFA 2022Catatan Si BocilMegawati Hangestri PertiwiBursa Efek IndonesiaLiga Eropa UEFAPsikologiPertaminaMuhammad Hasyim Asy'ariDaftar final Piala Champions Eropa dan Liga Champions UEFAPiala AFCDito AriotedjoRukun imanKota BandungKejuaraan AFF 2024C (bahasa pemrograman)Taylor SwiftBegins ≠ YouthNomor pokok wajib pajakListyo Sigit PrabowoMatahari🡆 More