Cornelis Christiaan Berg (lahir 18 Desember 1900 di Rotterdam; meninggal 25 Juni 1990 di Leiden) adalah seorang Indolog Belanda dan dianggap sebagai peneliti penting sejarah Indonesia, khususnya pulau Jawa.
Cornelis Christiaan Berg | |
---|---|
Lahir | Rotterdam, Belanda | 18 Desember 1900
Meninggal | 25 Juni 1990 Leiden, Belanda |
Kebangsaan | Belanda |
Pekerjaan | Profesor, dosen, filolog, penulis, arkeolog, antropolog. |
Orang tua | Cornelis Christiaan Berg (ayah) dan Adriana Jacoba Goeman (ibu) |
Cornelis Christiaan adalah putra dari ayah dengan nama yang sama (Ayahnya lahir 16 Agustus 1871 di Rotterdam, meninggal 1953) dari istri pertamanya Adriana Jacoba Goeman (* lahir sekitar tahun 1870 di Nootdorp, dan meninggal 30 Desember 1919 di Rotterdam). Setelah bersekolah di SMA di Schiedam, ia mulai belajar bahasa oriental di Universitas Leiden pada 1919. Di sini, ia terutama mempelajari Arab dan Sansekerta. Pada 8 Juli 1927, ia menerima gelar doktor dengan tesis De Middeljavaansche history traditie (Jerman: Tradisi sejarah Jawa Tengah) untuk gelar doktor dalam bidang filsafat. Pada tahun yang sama ia pindah ke Indonesia, di mana ia tinggal di Surakarta. Di sekolah menengah, ia mengajar bahasa Jawa dan mempelajari bahasa dan sastra Jawa kuno. Untuk tujuan ini ia juga melakukan perjalanan ke Bali dan Filipina pada tahun 1928.
Pada 23 Januari 1929, ia diangkat sebagai guru besar bahasa Jawa dan linguistik Austronesia di Universitas Leiden, yang tugasnya diselesaikannya pada 20 Februari 1929 dengan pidato pengantar Hoofdlijnen der Javaansche Litteratuurgeschiedis (Jerman: Outline of Sejarah Sastra Jawa ) dilombakan. Sejak saat itu ia mengintensifkan penelitian ilmiahnya dan menerbitkan beberapa buku tentang budaya dan bahasa Jawa. Pada tahun 1938, ia melakukan perjalanan penelitian lagi ke Indonesia, di mana Perang Dunia Kedua membuatnya tinggal selama delapan tahun di Indonesia, bukan dua tahun seperti yang direncanakan. Pada 1946, ia kembali ke Belanda dan terus bekerja sebagai profesor di Universitas Leiden. Pada tahun 1947, ia diterima sebagai anggota Akademi Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda.
Pada tahun akademi 1948/49, ia terpilih sebagai Rektor Almamater, dimana ia memberikan pidato Rektorat Poëzie der herscheppende wetenschap (Jerman: Puisi transformasi ilmu). Pada 23 April 1951, ia mengambil alih jabatan guru besar khusus tentang sejarah dan perkembangan bahasa Melayu di Universitas Amsterdam, yang ia mulai dengan pidato De problematiek van het Bahasa-Indonesia- eksperimen (Jerman: Masalah eksperimen bahasa Melayu) mengambil alih dan memegang jabatan guru besar di Leiden hingga 1967. Pada tahun 1955, ia memulai serangkaian publikasi tentang kerajaan terakhir di pulau Jawa: Kerajaan Mataram. Pada tahun 1962 dan 1969, ia menerbitkan dua karya tentang Buddhisme Jawa. Setelah pensiun dari jabatan guru besar pada 20 September 1971, ia meninggal pada 25 Juni 1990 dikelilingi oleh keluarganya di Leiden.
Berg menikah pada 19 Agustus 1925 di Leiden dengan Alida Apolonia van Ulden (lahir 5 Juni 1900 di Leiden, meninggal 24 Mei 1977 di Warmond), putri saudagar Petrus van Ulden dan Maria Magdalena Smits. Anak-anak yang berasal dari pernikahan yang diketahui:
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Cornelis Christiaan Berg (filolog), which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.