Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi.
Pada dasarnya anemia merupakan penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam aliran darah. Zat besi ini nantinya akan digunakan untuk membentuk hemoglobin yang akan membawa oksigen ke seluruh tubuh lewat aliran darah di pembuluh darah. Ketika tubuh kekurangan zat besi hemoglobin yang akan membawa oksigen ke seluruh tubuh jumlahnya menurun sehingga menyebabkan kinerja tubuh menjadi tidak efektif. Anemia defisiensi besi juga dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif, menurunnya imunitas tubuh, keterlambatan pada tumbuh kembang, adanya penurunan pada aktivitas yang dilakukan sehari-hari, dan perubahan tingkah laku pada penderita.
Anemia defisiensi besi | |
---|---|
Sel darah merah | |
Informasi umum | |
Nama lain | Iron-deficiency anaemia, Simbol kimiaFeDA, Sideropenic Anemia |
Spesialisasi | Hematologi |
Penyebab | Defisiensi zat besi |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Merasa lelah, lemas, pusing, sakit kepala, Prasinkop, sesak napas, penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi, kebingungan, pucat |
Komplikasi | Gagal jantung, Aritmia, infeksi |
Diagnosis | Uji darah |
Perawatan | Perubahan pola makan, minum obat, operasi |
Pengobatan | suplemen besi, vitamin C, transfusi darah |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | 1.48 miliar (2015) |
Kematian | 54,200 (2015) |
Diagnosis anemia defisiensi besi didasarkan pada pemeriksaan darah yang meliputi pemeriksaan hitung darah atau complete blood count (CBC), kadar hemoglobin, kadar zat besi dalam darah, dan kadar feritin. Beberapa penyebab anemia defisiensi besi adalah sebagai berikut:
Tanda dan gejala pada anemia defisiensi besi tidak terlau spesifik. Pada anemia ini tanda dan gejala bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan kecepatan berkembangnya anemia, usia, dan juga kondisi kesehatan masing-masing individu. Pada beberapa kasus, penderita anemia defisiensi besi tidak memiliki gejala.
Beberapa tanda dan gejala yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
Jika sudah dilakukan pemeriksaan dan terbukti mengalami anemia defisiensi besi maka, pengobatan bisa segera dilakukan. Pengobatan pada anemia tersebut dilakukan berdasarkan penyebab anemia dan tingkat keparahannya. Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan penelitian, anemia defisiensi besi juga dapat disebabkan karena adanya kekurangan zat gizi. Perubahan pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang akan tinggi zat besi juga diperlukan untuk meningkatkan jumah zat besi dalam darah. Makanan tinggi vitamin C dapat memudahkan tubuh mengabsorbsi zat besi. Sedangkan makanan yang mengandung kalsium, serat dan tanin yang terkandung dalam teh harus dikurangi karena dapat mengurangi penyerapan zat besi.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Anemia defisiensi besi, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.