Aktualisasi diri, pengutaraan diri, atau penghakikian diri adalah keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka inginkan.
Aktualisasi diri merupakan suatu kebutuhan manusia untuk pengembangan diri. Kebutuhan aktualisasi diri bersifat intrapersonal dan interpersonal.
Abraham Maslow dalam bukunya yang berjudul Hierarki Kebutuhan menggunakan istilah aktualisasi diri sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang asal-usul suku seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya masing-masing. Kebutuhan tersebut meliputi:
Selain itu, Ericson membuat teori psikososial yang merepresentasikan dikotomi antara kepercayaan dan ketidak-percayaan, dan otonomi versus malu dan ragu, sebagai contohnya. Dalam terma tahap akhir perkembangan menurut Ericson, "integritas ego versus keputus-asaan" adalah resolusi yang berhasil pada tahap ini sesuai dengan perasaan tentang makna hidup.
Aktualisasi diri pada perempuan dapat terjadi pada masyarakat yang bersifat patriarki dan kapitalisme yang berubah menjadi masyarakat egaliter. Pada masyarakat egaliter, terdapat harapan dan peluang kesetaraan bagi perempuan tanpa diskriminasi.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Aktualisasi diri, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.