Paul Josef Crutzen

Paul Jozef Crutzen (pelafalan dalam bahasa Belanda: ; 3 Desember 1933 – 28 Januari 2021) adalah seorang ahli kimia atmosfer asal Belanda.

Ia mendapatkan Penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1995, atas penelitiannya tentang lapisan ozon dan perubahan iklim, dan dikenal juga karena mempopulerkan istilah antroposen untuk menggambarkan era baru ketika tindakan manusia memiliki efek drastis di bumi.

Paul Crutzen
Paul Josef Crutzen
Crutzen pada Mei 2010
LahirPaul Jozef Crutzen
(1933-12-03)3 Desember 1933
Amsterdam, Belanda
Meninggal28 Januari 2021(2021-01-28) (umur 87)
Warga negaraBelanda
AlmamaterUniversitas Stockholm
Dikenal atasPenelitian tentang lubang ozon
Mempopulerkan istilah antroposen
Penghargaan
  • Penghargaan Tyler untuk Prestasi Lingkungan (1989)
  • Penghargaan Lingkungan Volvo (1991)
  • Penghargaan Nobel Kimia (1995)
  • ForMemRS (2006)
  • Medali Emas Lomonosov (2019)
Karier ilmiah
Bidang
InstitusiUniversitas Stockholm
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA)
Universitas Negeri Colorado
Institut Max Planck untuk Kimia
Situs webwww.mpic.de/3864489/paul-crutzen

Kehidupan awal dan pendidikan

Masa kecil Crutzen dimulai hanya beberapa tahun sebelum Perang Dunia II. Pada September 1940, tahun yang sama saat Jerman menginvasi Belanda, Crutzen memasuki tahun pertamanya di sekolah dasar. Setelah banyak penundaan dan pergantian sekolah yang disebabkan oleh peristiwa dalam perang, Crutzen lulus dari sekolah dasar dan pindah ke "Hogereburgerschool" pada tahun 1946, di mana ia menjadi fasih berbahasa Prancis, Inggris, dan Jerman. Ia juga fokus pada ilmu alam di sekolah itu, ia lulus dari sana pada tahun 1951. Setelah itu ia masuk ke sekolah teknik di mana ia belajar Teknik Sipil, mengikuti wajib militer, dan menikahi istrinya. Pada tahun 1958, ia memindahkan keluarga mudanya ke Gävle.

Karier dan penelitian

Crutzen melakukan penelitian terutama dalam bidang kimia atmosfer. Ia terkenal karena penelitiannya tentang penipisan ozon. Pada tahun 1970 ia menunjukkan bahwa emisi dinitrogen monoksida (N2O), gas stabil berumur panjang yang dihasilkan oleh bakteri tanah, dari permukaan bumi dapat mempengaruhi jumlah oksida nitrat (NO) di stratosfer. Crutzen menunjukkan bahwa dinitrogen monoksida hidup cukup lama untuk mencapai stratosfer, di mana kemudian berubah menjadi NO. Crutzen kemudian mencatat bahwa peningkatan penggunaan pupuk mungkin telah menyebabkan peningkatan emisi dinitrogen monoksida, yang pada gilirannya akan menghasilkan peningkatan jumlah NO di stratosfer. Dengan demikian aktivitas manusia dapat mempengaruhi lapisan ozon stratosfer. Pada tahun berikutnya, Crutzen dan (secara independen) Harold Johnston menyatakan bahwa emisi NO dari armada perang, pesawat transportasi supersonik (beberapa ratus Boeing 2707), yang akan terbang di stratosfer bawah, juga dapat menguras lapisan ozon; namun analisis yang lebih baru membantah hal ini sebagai masalah besar.

Ia mendaftarkan minat penelitian utamanya sebagai "kimia stratosfer dan troposfer, dan peran mereka dalam siklus biogeokimia dan iklim". Sejak 1980, ia bekerja di Departemen Kimia Atmosfer di Institut Max Planck untuk Kimia, di Mainz, Jerman; Institut Oseanografi Scripps di Universitas California, San Diego; dan di Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan. Ia juga seorang profesor pembantu di Institut Teknologi Georgia dan profesor riset di departemen Meteorologi di Universitas Stockholm, Swedia.

Ia ikut menandatangani surat dari 70 lebih ilmuwan pemenang Nobel yang ditujukan kepada Badan Legislatif Louisiana dalam rangka mendukung pencabutan undang-undang kreasionisme negara bagian AS itu, Louisiana Science Education Act. Pada tahun 2003 ia adalah salah satu dari 22 penerima Nobel yang menandatangani Manifesto Humanis.

Antroposen

Salah satu minat penelitian Crutzen adalah Antroposen. Pada tahun 2000, dalam Buletin IGBP 41, Crutzen dan Eugene F. Stoermer menyatakan bahwa, untuk menekankan peran sentral umat manusia dalam geologi dan ekologi, diusulkan menggunakan istilah antroposen untuk zaman geologi saat ini. Mengenai permulaannya, mereka berkata:

Untuk menetapkan waktu yang lebih spesifik untuk permulaan "antroposen" tampaknya agak sewenang-wenang, tetapi kami mengusulkan bagian akhir abad ke-18, meskipun kami sadar bahwa proposal alternatif dapat dibuat (beberapa bahkan mungkin ingin memasukkan seluruh holosen). Namun, kami memilih waktu ini karena, selama dua abad terakhir, efek global dari aktivitas manusia sudah terlihat dengan jelas. Ini adalah periode ketika data yang diambil dari inti es glasial menunjukkan permulaan pertumbuhan konsentrasi atmosfer beberapa "gas rumah kaca", khususnya CO2 dan CH4. Waktu mulainya juga bertepatan dengan penemuan mesin uap James Watt pada tahun 1784.

Penghargaan

Crutzen, Mario J. Molina, dan F. Sherwood Rowland dianugerahi Penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1995 "atas pekerjaan mereka dalam bidang kimia atmosfer, khususnya mengenai pembentukan dan dekomposisi ozon".

Selain Penghargaan Nobel, ia memenangkan berbagai penghargaan lainnya. Berikut ini adalah daftar parsialnya; daftar lengkap dapat ditemukan di situs web Crutzen.

Referensi

Tags:

Paul Josef Crutzen Kehidupan awal dan pendidikanPaul Josef Crutzen Karier dan penelitianPaul Josef Crutzen PenghargaanPaul Josef Crutzen ReferensiPaul Josef Crutzen Pranala luarPaul Josef Crutzen

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

DataMahkamah Agung Republik IndonesiaKebijakan moneterIrfan BachdimPrivate BodyguardAnimeVideoArema FCWismoyo ArismunandarDeswita MaharaniDaftar acara RCTISheila on 7DiponegoroPamali (film)DuckDuckGoUzbekistanPinterestProliga Putri 2024TikTokDaftar unsur menurut namaQPemilihan umum Presiden Indonesia 2024Dolar Amerika SerikatUniversitas TerbukaMohammad YaminKepulauan Bangka BelitungAyamDaftarHari BuruhKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Carlo AncelottiBelandaKejuaraan U-23 AFCUangJLiga 1 (Indonesia) 2023–2024ManusiaBitcoinDompet elektronikKesultanan Samudera PasaiQatarJermanMakauAnies BaswedanBadan Intelijen Negara Republik IndonesiaKota MakassarYahoo!LiterasiInternetJakarta BINPertempuran Lima HariAbdul Haris NasutionGunung RinjaniPiala FAKesultanan BantenLambang unsurSunan Gunung JatiAKomodoBantenBasmalahK.M.S.K. DeinzeGlenn FredlyElkan BaggottSiksa Kubur (film)Wali SangaSalahuddin AyyubiHierarki kebutuhan MaslowNegaraPerhimpunan Bangsa-Bangsa Asia TenggaraPiala AFCBio OneBali United F.C.EtnosentrismeBank Rakyat IndonesiaKejuaraan U-23 AFC 2016Paulus dari TarsusPFC CSKA Moskow🡆 More