Konspirasi Para Budak: Rencana pembunuhan yang gagal di Malta

Konspirasi Para Budak (bahasa Malta: Konfoffa tal-ilsiera), atau disebut juga Pemberontakan Para Budak, adalah suatu rencana yang gagal dari para budak Muslim tawanan Ordo Ksatria Hospitaller di Malta, untuk memberontak dengan cara membunuh Pemimpin Agung (Grand Master) Manuel Pinto da Fonseca dan mengambil alih pulau tersebut.

Pemberontakan direncanakan terjadi pada 29 Juni 1749, tetapi rencana tersebut terungkap dan diketahui oleh Ordo tersebut sebelum terlaksana, dan para perencananya ditangkap dan sebagian besar kemudian dieksekusi mati.

Konspirasi Para Budak
Konspirasi Para Budak: Latar belakang, Rencana, Rencana terungkap dan akhir
Pemberontakan berawal di Istana Pemimpin Agung (Grand Master) di Valletta
Nama asli Konfoffa tal-ilsiera
Tanggal29 Juni 1749
LokasiValletta, Malta
Nama lainPemberontakan Para Budak
JenisUpaya pemberontakan budak
PenyelenggaraMustafa, Pasha pulau Rodos
HasilPemberontakan digagalkan
TuntutanMayoritas pemberontak dieksekusi mati

Latar belakang

Di pertengahan abad ke-18, ada sekitar 9.000 budak Muslim di Malta, yang berada di bawah pemerintahan Ordo Ksatria Hospitaller. Mereka diberi sejumlah besar kebebasan, diizinkan untuk berkumpul untuk beribadan. Meskipun ada berbagai peraturan yang mencegah mereka dari berinteraksi dengan orang-orang Malta, peraturan ini tidak ditegakkan secara teratur. Beberapa budak juga bekerja sebagai pedagang, dan pada waktu tertentu diizinkan untuk menjual barang dagangan mereka di jalan-jalan dan alun-alun Valletta.

Pada bulan Februari 1748, budak-budak Hungaria, Georgia, dan Malta di kapal Ottoman Lupa melakukan pemberontakan, menawan lebih dari 150 orang Ottoman, yang juga termasuk Mustafa, Pasha dari pulau Rodos. Mereka membawa kapal yang direbut itu ke Malta, dan para tawanan yang ada kemudian dijadikan budak. Namun, Mustafa dikenakan tahanan rumah saja atas desakan Prancis, karena adanya Persekutuan Prancis-Utsmaniyah; dan ia pada akhirnya dibebaskan. Ia lalu masuk Kristen dan menikahi seorang wanita Malta, sehingga ia diizinkan untuk tetap tinggal di Malta.

Rencana

Konspirasi Para Budak: Latar belakang, Rencana, Rencana terungkap dan akhir 
Manuel Pinto da Fonseca

Mustafa merencanakan suatu pemberontakan budak pada tanggal 29 Juni 1749. Hari tersebut adalah hari raya Santo Petrus dan Paulus (bahasa Malta: L-Imnarja), dan sebuah perjamuan akan diselenggarakan di Istana Pemimpin Agung di Valletta. Budak-budak rencananya akan meracuni makanan di perjamuan tersebut, serta di barak-barak (auberges) dan istana-istana lainnya. Setelah jamuan tersebut, sekelompok kecil budak akan membunuh Pemimpin Agung Manuel Pinto da Fonseca dalam tidurnya, sementara 100 orang budak istana akan menyergap para penjaga. Mereka kemudian akan menyerang Penjara Budak untuk membebaskan tawanan Muslim lain yang tersisa, sementara sebagian yang lain akan menyerang Benteng Santo Elmo dan mengambil persenjataan dari gudang senjata. Para Bey Utsmaniyah dari Tunisia, Tripolitania, dan Aljazair kemudian akan mengirim armada yang menyerang Malta, setelah menerima sinyal dari para pemberontak tersebut.

Rencana terungkap dan akhir

Rencana tersebut terungkap pada tanggal 6 Juni, yaitu tiga minggu sebelum waktunya terjadi. Tiga budak bertemu di sebuah kedai kopi di Valletta dalam rangka membahas cara memperoleh dukungan dari orang Malta yang menjaga Pemimpin Agung, dan mereka mulai bertengkar. Pemilik kedai, seorang Yahudi bernama Giuseppe Cohen, mendengar mereka menyebut pemberontakan dan melaporkan informasi ini kepada Pemimpin Agung. Tiga budak itu lalu ditangkap, dan mereka mengungkapkan rincian rencana setelah disiksa.

Para pemimpin pemberontakan kemudian juga ditangkap, 38 di antaranya disidangkan dan dieksekusi mati. Beberapa perencana dilaporkan masuk Kristen dan meminta dibaptis hanya beberapa saat sebelum dibunuh. 125 orang lainnya digantung di Alun-alun Istana di Valletta, sementara 8 orang lainnya dicap dengan huruf R (dari kata ribelli, "pemberontak") di kening mereka, dan dihukum kerja paksa di geladak kapal seumur hidup. Atas desakan Prancis, Mustafa Pasha, yang merupakan tokoh di balik pemberontakan ini, tidak dieksekusi mati melainkan dibawa ke pulau Rodos dalam sebuah kapal pengangkut Prancis.

Konsekuensi

Konspirasi Para Budak: Latar belakang, Rencana, Rencana terungkap dan akhir 
Rumah di Valletta yang diberikan kepada Giuseppe Cohen sebagai hadiah atas pengungkapan rencana pemberontakan. Sejak tahun 1773, bangunan ini adalah tempat lembaga sosial Monte di Pietà.

Menyusul kegagalan rencana tersebut, Pemimpin Agung Pinto melaporkan peristiwa tersebut kepada utusan-utusannya di seantero Eropa. Peraturan-peraturan yang membatasi pergerakan budak dibuat menjadi lebih ketat. Mereka tidak lagi bisa pergi ke luar batas kota, dan tidak boleh mendekati benteng. Mereka tidak diizinkan untuk berkumpul di mana saja kecuali di masjid mereka, dan tidur hanya di dalam Penjara Budak. Selain itu, mereka tidak diizinkan membawa persenjataan atau kunci-kunci apapun dari gedung-gedung pemerintah.

Giuseppe Cohen, yang telah mengungkapkan rencana tersebut, mendapatkan pensiun tahunan sebesar 300 scudi dari bendahara Ordo, serta tambahan 200 scudi dari Università (dewan kota) Valletta. Cohen juga memperoleh sebuah rumah di Valletta, yang sebelumnya adalah kantor lama Università sebelum pindah ke tempat baru tahun 1721. Rumah tersebut tetap pada keluarga Cohen keluarga sampai tahun 1773, ketika mereka mendapat bayaran berkala (anuitas) dan bangunan diambil alih menjadi tempat lembaga sosial Monte di Pietà.

Dalam sastra

Puisi Fuqek Nitħaddet Malta, sebuah contoh awal dari sastra Malta, ditulis oleh penulis anonim beberapa tahun setelah upaya pemberontakan tersebut.

Pada tahun 1751, Giovanni Pietro Francesco Agius de Soldanis menerbitkan karya Mustafà Bassà di Rodi schiavo di Malta, o sia di la lui congiura semua'occupazione di Malta descritta da Michele Acciard yang menceritakan tentang konspirasi itu. Ia menerbitkannya di bawah nama samaran Michele Acciard, salah seorang Italia yang ditemui de Soldanis dalam berbagai perjalanannya (meskipun beberapa dokumen menunjukkan kemungkinan bahwa Acciard juga terlibat dalam penulisannya pula). Buku itu menyebabkan kontroversi karena dianggap menyerang Ordo dan berargumentasi untuk hak-hak orang Malta. Ini mengakibatkan buku itu dilarang di Malta, dan de Soldanis harus pergi ke Roma untuk membuat pembelaan dirinya di hadapan Paus Benediktus XIV. De Soldanis kembali pada tahun 1752, dan dimaafkan oleh Pinto.

Pada tahun 1779, Pietro Andolfati menulis sebuah drama tentang pemberontakan ini, yang berjudul La congiura di Mustafa Bassa di Rodi contro i cavalieri Maltesi: ovvero le glorie di Malta (konspirasi Mustapha Pasha dari Rodos melawan para Ksatria Malta, atau kemuliaan-kemuliaan Malta).

Bacaan lanjutan

Referensi

Tags:

Konspirasi Para Budak Latar belakangKonspirasi Para Budak RencanaKonspirasi Para Budak Rencana terungkap dan akhirKonspirasi Para Budak KonsekuensiKonspirasi Para Budak Dalam sastraKonspirasi Para Budak Bacaan lanjutanKonspirasi Para Budak ReferensiKonspirasi Para BudakBahasa MaltaKsatria HospitallerMaltaPemberontakan budak

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

NarasiIntegrasi sosialI Gusti Ngurah RaiBilangan primaKerajaan KadiriBank Rakyat IndonesiaDaftar kabupaten dan kota di Jawa TengahHSunan GiriPerang AcehLovely RunnerGunung IjenMarsQatarSindrom 49, XXXXXDewi SartikaKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik IndonesiaArsenal F.C.EnzimDana (layanan pembayaran)2024Panitia SembilanTiara AndiniZulkifli HasanMagisterLaskar Pelangi (film)Stadion Abdullah bin KhalifaAbu Bakar ash-ShiddiqBenuaPersebaya SurabayaXHamsterPemilihan umum Presiden Indonesia 2009Iwan FalsSunan KudusRCTI+Piala Asia U-23 AFCByeon Woo-seokFC Bayern MünchenHabis Gelap Terbitlah TerangBoti (bahasa gaul)PendidikanKlasifikasi iklim KöppenAkulturasiBudi GunawanTelkomselBantenSunan AmpelSutan SjahrirDaftar pulau di Indonesia menurut provinsiYayasan Puteri IndonesiaInna lillahi wa inna ilaihi raji'unMalahayatiKondensasiAngklungBengkuluSong KangPay LaterSyiahKelurahanEllyas PicalIbu kota IndonesiaPiala J.LeagueTim nasional sepak bola U-23 IndonesiaS.S. LazioDaftar film Indonesia terlaris sepanjang masaUniversitas SaraswatiBhinneka Tunggal IkaPenelitian kualitatifBola basketYahoo!Ma'ruf AminKerusuhan Mei 1998Serie AWhatsAppMin Hee-jin🡆 More