Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Januari 2014) |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. |
Komunitas Aspera adalah komunitas edukasi dan pemerhati reptil. Komunitas ini didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian reptil dan stigma negatif masyarakat terhadap keberadaan reptil. Komunitas Aspera mengadakan beberapa program kerja diantaranya adalah Sosialisasi reptil untuk anak-anak, remaja, dan umum, rescue reptil di kawasan padat penduduk, herping reptil, pelatihan P3K pada korban gigitan ular, dan pelatihan handling reptil.
Tanggal pendirian | 4 Juli 2011 |
---|---|
Tipe | Komunitas Reptil |
Tujuan | Melestarikan, mengubah paradigma negatif, peduli dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang reptil |
Lokasi | |
Ketua | Roy SIlalahi Periode 2015-2016 Arbi Krisna Kumara Periode 2013-2014 Hotline 081908891989 / 087886240088/ 085710083766 |
Situs web | Fanspage Aspera @AsperaCommunity |
Komunitas Aspera merupakan pergantian nama dari Deric Education. Didirikan pada tanggal 4 Juli 2011. Pergantian nama tersebut dilakukan pada 28 Desember 2012. Nama Aspera diambil dari spesies ular asli Indonesia yaitu Candoia aspera.
Diseluruh dunia, terdapat 9831 spesies reptil, dengan spesies terbanyak dari jenis kadal-kadalan 5796 spesies, disusul ular dengan 3432 spesies, kemudian kura-kura, amphibi, buaya,dan tuatara. Melalui pembahasan singkat mengenai jenis-jenis reptil disertai deskripsi mengenai habitat, ciri, makanan dan informasi umum lainnya diharapkan masyarakat memahami ilmu dunia reptil.
Indonesia memiliki tidak kurang dari 10% keanekaragaman reptile di dunia. Reptil merupakan satwa yang sering kali kita jumpai, mulai dari cecak, bunglon, kadal ataupun ular. Mulai dari yang tidak berbisa hingga yang dapat menimbulkan kematian semuanya terdapat di Indonesia. Masyarakat akan mendapat informasi mengenai jenis-jenis reptil yang biasa terlihat di Indonesia, sehingga dapat mengetahui habitat, ciri, makanan dan informasi umum lainnya dari reptil di Indonesia.
Setiap reptil memiliki karakter yang berbeda, mereka memiliki pola bertahan hidup yang berbeda-beda.terkadang kita menemui karakter unik yang dianggap tak lazim. Dengan mengetahui sifat dan perilaku reptil, masyarakat dapat memiliki pengetahuan lebih mengenai keanekaragaman hayati sehingga masyarakat memahami bahwa reptil harus dilestarikan.
Banyak sekali stigma negatif terhadap reptil, begitu pula banyak pemahaman yang keliru mengenai reptil yang diturunkan dari generasi ke generasi. Disini kami akan membuktikan dan memberikan pencerahan dari mitos-mitos yang berkembang di masyarakat. Selain itu pula, kami akan mengungkap fakta dari reptil-reptil tersebut.Apakah memang benar ular takut garam? Mengapa ular kobra menari saat ditiupkan seruling? Mengapa ekor cecak dapat tumbuh? Pertanyaan-pertanyaan mengenai mitos dan fakta tersebut akan kami jawab dalam sosialisasi ini.
Reptil ada dimana-mana, diatas pohon, di daratan, dan di lautan. Habitat alami reptil kini banyak terganggu oleh pembangunan dan aktivitas manusia. Tak ayal sering kali kita menemukan ular di dalam rumah atau menemukan ular saat berwisata alam, tim rescue akan memberikan teknik jitu saat bertemu dengan reptil liar. Tak hanya itu, teknik penanganan gigitan ular akan kami praktikan agar masyarakat dapat mengetahui Pertolongan Pertama ketika menemui situasi kritis tersebut. Tim Rescue ini dapat dipanggil ketika masyarakat menghubungi Komunitas Aspera melalui hotline 087886240088 (Bemby).
Reptil tak selalu diiringi oleh hawa menakutkan, dengan mengetahui karakter dari reptil, ular, biawak, kura-kura dapat pula menjadi hewan yang menyenangkan. Di stand Komunitas Aspera, masyarakat dapat berinteraksi secara langsung dengan reptil, menyentuhnya dan berfoto bersama, mendapat informasi lebih dalam mengenai reptil yang disentuhnya. Terdapat pula games dan kuis untuk mengetahui pemahaman dari masyarakat mengenai reptil.
Komunitas Aspera sering kali melakukan pengamatan reptil. Dalam pelaksanaannya Komunitas Aspera dapat melakukan herping sendiri maupun bekerjasama dengan rekan-rekan pemerhati satwa di kampus-kampus, seperti Comata Biologi UI, dan Satli FKH IPB. Reptil-reptil yang ditemukan dialam akan diidentifikasi sebelum dilepas kembali.
Pada tanggal 3 Mei 2014 Komunitas pecinta reptil Aspera kembangkan layanan informasi reptil dalam bentuk aplikasi di platform Android. Aplikasi bernama Aspera Aklopedia ini merupakan hasil kolaborasi Aspera dengan komunitas pengembang aplikasi, AppKitchens. Beragam informasi tentang reptil dapat ditemui dalam aplikasi ini, mulai dari ular, kadal hingga amfibi. Informasi yang tersaji pun lengkap, baik dari jenis-jenisnya maupun cara berkembang biak serta wilayah perkembangannya. Selain informasi detail tentang reptil yang ingin diketahui, dalam aplikasi ini juga tersaji info kegiatan komunitas dan berbagai tips merawat reptil. Bahkan, informasi spesies baru atau penelitian-penelitian terbaru di dunia herpetofauna tersaji. Aplikasi Android Aklopedia dapat diunduh di Playstore dan website www.aklopedia.com.
Komunitas Aspera sering kali diliput oleh RCTI, NET TV, KOMPAS TV, MNCTV dan Depok TV. Mengisi program Green Action RRI Pro 2 Jakarta 105FM setiap Rabu pada 2013-2014. Mengisi rubrik komunitas di Depoklik, Majalah HAI, dan Majalah Pemred. Undangan peliputan dapat disampaikan ke hotline 081908891989.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Komunitas Aspera, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.