Pemain Sepak Bola, Lahir 1983 Pepê: Pemain sepak bola Portugal

Pepê

Pepe bersama Portugal di Piala Dunia 2018
Informasi pribadi
Nama lengkap	Kepler Laveran de Lima Ferreira
Tanggal lahir	26 Februari 1983 (umur 41)
Tempat lahir	Maceió, Brasil
Tinggi	1,89 m (6 ft 2+1⁄2 in)
Posisi bermain	Bek
Informasi klub
Klub saat ini	Porto
Nomor	3
Karier junior
1995–2001	Corinthians-AL
Karier senior*
Tahun	Tim	Tampil	(Gol)
2001–2002	Marítimo B	14	(1)
2002–2004	Marítimo	63	(3)
2004–2007	Porto	64	(6)
2007–2017	Real Madrid	334	(15)
2017–2019	Beşiktaş	33	(5)
2019–	Porto	113	(6)
Tim nasional‡
2007–	Portugal	134	(8)
Prestasi Sepak bola Mewakili  Portugal Kejuaraan Eropa UEFA Pemenang Prancis 2016 Polandia–Ukraina 2012 Liga Negara UEFA Pemenang Portugal 2019 Piala Konfederasi FIFA Rusia 2017
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 29 Oktober 2023 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 20 Juni 2023

Selama karier profesionalnya, Pepê bermain untuk Marítimo, Porto, Real Madrid, dan Beşiktaş, ia meraih berbagai gelar individu dan tim bersama Porto dan Real Madrid. Ia memenangkan tiga gelar La Liga, tiga gelar Liga Champions UEFA, dua gelar Copa del Rey dan bermain dalam 334 pertandingan untuk Real Madrid. Ia juga memenangkan tiga gelar Primeira Liga dan dua gelar Taça de Portugal bersama Porto.

Lahir dan dibesarkan di Brasil, Pepe memilih untuk bermain untuk tim nasional Portugal, dan telah bermain sebanyak 134 kali sejak debutnya pada tahun 2007. Ia bermain di tiga edisi Piala Dunia dan empat edisi Kejuaraan Eropa UEFA, dan merupakan anggota tim yang memenangkan Kejuaraan Eropa UEFA 2016, juga mencapai semifinal Kejuaraan Eropa UEFA 2012.

Marítimo

Lahir di Maceió, Alagoas, Brasil, Pepe diberi nama Kepler Laveran oleh ayahnya untuk menghormati ilmuwan Johannes Kepler dan Charles Louis Alphonse Laveran. Ia mulai bermain sepak bola bersama tim lokal Corinthians Alagoano. Pada usia 18, bersama rekan setimnya Ezequias, ia pindah ke Portugal untuk menandatangani kontrak dengan Marítimo di Madeira, menghabiskan sebagian besar musim pertamanya dengan tim B.

Setelah dipromosikan ke skuad utama pada musim 2002–2003, di bawah manajer asal Rusia Anatoliy Byshovets, Pepe jarang melewatkan pertandingan, bermain di beberapa posisi termasuk gelandang bertahan.^{[butuh rujukan]}

Selama pramusim 2002–2003, Pepe diberi izin untuk berlatih dengan Sporting CP selama dua minggu, setelah itu kesepakatan dapat dinegosiasikan untuk transfernya. Namun, kedua klub tidak dapat menyetujui persyaratan keuangan dan negosiasi gagal, Pepe pun kembali dan membantu Marítimo finis keenam pada musim berikutnya dan lolos ke Piala UEFA, setelah berkontribusi dengan mencetak 1 gol dan bermain dalam 30 pertandingan.

Porto

Pada Mei 2004, tak lama sebelum Porto menyegel gelar treble, Pepe menandatangani kontrak dengan Porto.

Pada musim pertamanya, saat masa kepelatihan Víctor Fernández, Pepe sering dimainkan sebagai cadangan untuk bek-bek veteran seperti Pedro Emanuel, Jorge Costa dan Ricardo Costa. Namun, pada musim berikutnya, di bawah bimbingan peatih Co Adriaanse, ia dapat membuktikan dirinya sebagai salah satu bek terbaik di kompetisi domestik: pelatih asal Belanda itu sering memilih sistem permainan ofensif 3–4–3, di mana Pepe sering diberikan kesempatan bermain sebagai satu-satunya stopper alami.^{[butuh rujukan]} Porto akhirnya memenangkan liga dan Taça de Portugal.

Real Madrid

Pada musim panas 2007, Real Madrid mengumumkan penandatanganannya di situs webnya, serta di klub Portugal, yang terakhir menunjukkan dalam pernyataannya bahwa transfer hak federasi pemain telah dijual seharga 30 juta euro. Penandatanganan yang mahal untuk seorang bek, tidak mencapai harga pemain Real Madrid lainnya seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Zinedine Zidane, Kaká, Luka Modrić, Hugo Sánchez, Luís Figo, Ronaldo, David Beckham, Arjen Robben, Nicolas Anelka, Asier Illarramendi atau Xabi Alonso. Di tim ini, di mana tambahan serangannya (karakteristik penyerang) selalu menang, "pertahanan sentral" dengan kekuatan besar dan tembakan jarak menengah yang hebat ini dipilih. Dia juga seorang sundulan yang hebat.

Pepe umumnya menunjukkan tingkat pertahanan yang sangat tinggi dan juga mampu menyerang secara efektif. Di antara permainan hebatnya, kami dapat menyebutkan, misalnya, pertandingan Barça - Real Madrid di musim 2009-10, meski kalah 1-0, surat kabar olahraga AS, memberinya skor tertinggi.

Pada 12 Desember, dia mengalami cedera lutut kanan, yang sebelumnya menyebabkan masalah, dan dia melewatkan sisa musim, tetapi dapat pulih tepat waktu untuk bermain di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dengan tim Portugis, dipilih. untuk Team Ideal dari kompetisi penting ini.

Pada Juni 2017 Pepe menegaskan bahwa dia tidak akan memperpanjang kontrak dengan Real Madrid dan mengumumkan kepergiannya dari klub putih setelah memenangkan tiga Liga, dua Piala Raja Spanyol, dua Piala Super Spanyol, tiga Liga Champions, dua Piala Super Eropa dan dua Piala Dunia Antarklub dalam sepuluh musim penuh di klub Madrid.

Beşiktaş

Pada 4 Juli 2017, tim Süper Lig Turki Beşiktaş mengumumkan kedatangan Pepe dengan status bebas transfer dari Real Madrid. Kontraknya bernilai €9,5 juta secara total dan berdurasi selama dua tahun, ditambah bonus €4.000 untuk setiap pertandingan yang dimainkan. Pada 13 Agustus, Pepe mencetak gol pertamanya dalam kemenangan kandang 2–0 melawan Antalyaspor.

Pada 19 April 2018, di leg kedua Piala Turki melawan Fenerbahçe, ia menerima kartu merah pertamanya untuk Beşiktaş setelah melakukan tekel terhadap Souza. Pertandingan kemudian dibatalkan, setelah pelatih Beşiktaş terkena benda yang dilemparkan dari tribun.

Pada 17 Desember 2018, Pepe mencabut kontraknya dengan Beşiktaş dan disepakati bersama-sama.

Kembali ke Porto

Pada 8 Januari 2019, Pepe kembali ke Porto setelah lebih dari satu dekade, dengan kontrak selama 2½ tahun. Seminggu kemudian, ia memainkan pertandingan pertamanya untuk Porto sejak 2007 di perempat final Taça de Portugal 2018–2019, menang tandang 2-1 atas Leixões. Timnya mengakhiri musim 2018–2019 sebagai runner-up liga pada hari terakhir dan kalah di final piala melalui babak adu penalti dari Sporting, akan tetapi mereka kemudian memenangkan kedua turnamen tersebut pada 2019–2020.

Setelah keluarnya Danilo Pereira ke Paris Saint-Germain, Pepe diangkat sebagai kapten klub pada 12 Oktober 2020. Bulan berikutnya, ia memperpanjang kontraknya hingga 2023.

Seorang bek yang cepat, agresif, kuat secara fisik, dan ulet, Pepe dikenal dengan gaya permainannya yang keras; karena tinggi badannya, ia juga merupakan ancaman udara pada permainan bola mati. Meskipun ia biasanya bermain sebagai bek tengah, ia juga ditempatkan sebagai gelandang bertahan ketika bermain di timnas. Namun, terlepas dari kemampuan bertahannya, ia juga menuai kritik di media karena kecenderungannya yang mudah mendapatkan kartu, ia sering menunjukkan perilaku tidak sportif, termasuk diving, dan kekerasan di lapangan.

Pepe menikah dengan Ana Sofia Moreira, yang ia temui di Porto pada 2007. Pasangan ini memiliki dua orang putri.

Klub

Per 19 Mei 2021.