Rumah Honai: Rumah tradisional di Indonesia

Honai atau onai merupakan rumah tradisional masyarakat Papua Pegunungan dan Papua Tengah khususnya suku Dani.

Rumah honai berbentuk bulat sederhana dengan pintu kecil dan tidak dilengkapi jendela. Ada pula yang berbentuk persegi panjang, rumah jenis ini namanya Ebe'ai (Honai Perempuan). Tinggi rumah sekitar 2,5 meter yang terbagi menjadi dua bagian yaitu lantai bawah dan lantai atas. Lantai bawah biasa digunakan untuk tidur, sedangkan lantai atas digunakan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari seperti makan, bersantai dan membuat kerajinan. Pada lantai bawah, dibagian tengah terdapat hipere yaitu tempat api unggun yang dipergunakan untuk memasak atau sekadar menghangatkan tubuh.

Rumah Honai: Sejarah, Fungsi dan filosofi, Material
Foto Komplek Rumah Tradisional Papua

Kesederhanaan rumah honai bukanlah tanpa tujuan, struktur rumah yang kecil memberikan efek hangat. Selain itu rumah honai yang sederhana memudahkan pemiliknya untuk berpindah-pindah. Terdapat tiga jenis rumah honai, yaitu rumah honai (khusus laki-laki), rumah ebai (khusus perempuan), dan rumah wamai (khusus binatang). Ketiga nama tersebut berasal dari kata dasar "ai" yang berarti rumah, honai berasal dari gabungan kata "hun/hon" yang berarti laki-laki, ebeai berasal dari kata "ebe" yang berarti perempuan, dan wamai berasal dari kata "wam" yang berarti babi.

Sejarah

Dahulunya suku Dani tidak tinggal di dalam rumah hunian, melainkan berlindung di bawah pohon-pohon besar. Namun, berlindung di pohon besar membuat mereka kedinginan ketika hujan turun belum lagi jika ada angin kencang. Pada suatu hari, suku Dani memperhatikan burung-burung yang membuat sarang. Burung-burung tersebut mengumpulkan ranting kayu dan rerumputan kering dibentuk bulat. Dari pengamatan itulah suku Dani terinspirasi membuat Honai untuk mereka berlindung.

Fungsi dan filosofi

Selain berfungsi sebagai hunian, rumah honai memiliki beberapa fungsi dan filosofi tersendiri. Pertama, rumah honai berfungsi sebagi tempat menyimpan peralatan perang dan peralatan warisan leluhur. Selain itu di rumah honai juga para anak lelaki diajarkan tentang strategi perang. Kedua, rumah honai dijadikan tempat untuk menyimpan umbi-umbian dan hasil ladang. Terdapat pula honai yang didirikan khusus untuk pengasapan mumi, honai tersebut dapat ditemukan di Desa Aikima di Lembah Baliem.

Ada pun filosofi yang terkandung dari rumah honai sebagai berikut:

Pertama mengajarkan nilai persatuaan dan kesatuan yang tinggi antar sesama suku serta mempertahankan warisan budaya yang diwariskan para leluhur.

Kedua, nilai kerja sama dalam mengerjakan pekerjaan yang mengajarkan antar sesama harus sehati, sepikir dan satu tujuan. Hal tersebut tercermin dari awal pendirian rumah honai. Dimana orang yang akan membuat rumah honai akan memanggil keluarga untuk membantu membuat runah honai kemudian makan bersama.

Material

Berikut bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Honai:

a. Papan cincang, papan cincang merupakan papan yang kedua ujungnya runcing seperti tombak. Ujung runcing ini memudahkan proses pentacapan papan ke dalam tanah. Nantinya papan-papan tersebut menjadi dinding honai.

b. Balok kayu, balok kayu berfungsi menjadi tiang utama penahan atap honai

c. Kayu buah yang digunakan sebagai penutup atap honai

d. Lokap/pinde merupakan sejenis bambu kecil yang dijadikan alas untuk lantai

e. Rumput alang-alang untuk atap honai

f. Tali rotan atau akar pohon yang digunakan sebagai pengikat.

Rumah honai pada awalnya tidak menggunakan paku, namun sekarang ada beberapa rumah yang menggunakan pake. Beberapa perubahan pun terjadi pada rumah honai, misalnya sekarang rumah honai menggunakan jendela untuk memperbaiki sirkulasi udara. Lebih jauh ada ada rumah honai yang menggunakan seng untuk atap.

Proses pembuatan

Untuk mendirikan honai, biasanya keluarga pembuat akan mengundang kerabat-kerabatnya untuk membantu mendirikan honai. Selama proses pembuatan, mereka akan melakukan bakar batu, yaitu makan bersama. Ada pun proses pembuatannya sebagai berikut

a. Tahapan pertama yang dilakukan adalah menggali tanah untuk metancapkan tiang utama honai. Tiang ini diletakan tepat di tengah-tengah rumah.

b. Selanjutnya, sebuah batu besar berbentuk datar diletakan di bawah galian. Fungsi batu ini ialah mencegah tiang cepat rapuh karena resapan air.

c. Tahap selanjutnya menggali tanah berbentuk lingkaran mengelilingi tiang. Luas lingkaran disesuaikan dengan kebutuhan.

d. Setelah galian selesai, waktunya memasang papan runcing mengikuti bentuk galian lingkaran. Agar antar papan runcing membentuk dinding yang kokoh, setiap papan perlu ditali rotan.

e. Proses selanjutnya adalah memasang rangka atap honai. Rangka honai dipasangkan dengan cara mengikat kayu buah dengan tiang utama dan juga dinding honai. Kayu buah tersebut disusun melingkar menyerupai payung.

f. Di samping itu alang-alang yang dikumpulkan perlu diikat seperti lidi kemudikan diasapi agar lebih awet.

g. Setelah alang-alang siap, alang-alang diikat ke atap. Setelah bagian ini honai hampir selesai

h. Untuk melengkapi honai, dibuatlah tikar dari anyaman pinde/lokop

i. Terakhir, proses membuat tungku api dan membuat saluran air di sekitar luar honai.

Terhitung setelah didirikan Honai dapat bertahan selama 4-5 tahun.

Galeri

Rumah Honai: Sejarah, Fungsi dan filosofi, Material 
Penampakan honai(kiri) dan rumah panjang (kanan)
Rumah Honai: Sejarah, Fungsi dan filosofi, Material 
Komplek honai dari kejauhan
Rumah Honai: Sejarah, Fungsi dan filosofi, Material 
Dua orang wisatawan berswafoto di depan honai

Referensi

Tags:

Rumah Honai SejarahRumah Honai Fungsi dan filosofiRumah Honai MaterialRumah Honai Proses pembuatanRumah Honai GaleriRumah Honai ReferensiRumah HonaiPapua PegununganPapua TengahRumah tradisionalSuku Dani

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

AplikasiSusilo Bambang YudhoyonoSenam iramaBola basketMuhaimin IskandarAgama HinduIntervensiSepak bola pada Olimpiade Musim Panas 2024Wayang kulitGatot NurmantyoBrandon SalimÂBhayangkara Presisi Indonesia FCPertempuran Lima HariSoedirmanLiga 1 (Indonesia)Demokrasi Terpimpin (1959–1965)Voice of AmericaDemokrasi di IndonesiaKoalisi Indonesia Maju (2024)Titiek SoehartoGelar kebangsawanan EropaHong KongKalimantanNasionalismeDekrit Presiden Republik Indonesia 1959Pieter HuistraTata SuryaKejuaraan EFLJusuf KallaKampung NagaSimon McMenemyIgnasius JonanPersija JakartaHak asasi manusiaTan MalakaTenggelamnya RMS TitanicSejarah Nusantara pada era kerajaan IslamLuis MillaMartha TilaarDaftarPalestinaKorea SelatanSpanyolRoyal Antwerp F.C.KarbohidratBahasa ArabKorea UtaraAqua (air mineral)Bio OneLiga Utama Inggris 2023–2024Gelar akademikPerdagangan internasionalTertawan HatiDaftar unsur menurut namaKepulauan Bangka BelitungBadan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan KemerdekaanKim Soo-hyunSejarah Indonesia (1945–1949)RCTI+Kesultanan AcehKonflik SampitSkuad Piala Asia U-23 AFC 2024AS RomaKomando Pasukan KhususStadion Abdullah bin KhalifaKesultanan GowaAnies BaswedanCinta Berakhir BahagiaJefri NicholBulu tangkisRumah GadangRadja NainggolanGampang CuanPakubuwana XRefly HarunDGoogle🡆 More