Perdamaian Füssen

Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 22 April 1745 dan mengakhiri keterlibatan Bayern di pihak Prancis selama Perang Penerus Austria.

Setelah kota Praha ditaklukan oleh pasukan Bayern dan Prancis pada tanggal 26 November 1741, Elektor Karl Albrecht dari Bayern dengan dukungan dari Prancis dan Prusia menyatakan dirinya sebagai Raja Bohemia dan dipilih sebagai Kaisar Karl VII pada tanggal 24 Januari 1742. Karl Albrecht lalu dimahkotai pada tanggal 12 Februari.

Pada hari yang sama dengan upacara pemahkotaannya di kota Frankfurt, pasukan Austria menduduki Bayern, sementara pasukan hussar dari Hungaria menjarah kota München, dan pasukan Bayern juga terpaksa meninggalkan Bohemia setelah mendudukinya selama beberapa bulan. Dengan bantuan dari Prancis, Karl VII dapat menghadapi Austria selama tiga tahun, tetapi tidak dapat memperoleh kemenangan.,

Setelah Karl VII meninggal dunia di kota München pada tanggal 20 Januari 1745, Maximilian III Joseph menggantikannya sebagai Elektor Bayern dan ia ingin berdamai dengan Austria, tetapi faksi yang dipimpin oleh Ignaz von Törring ingin melanjutkan perang.

Setelah Bayern mengalami kekalahan besar dalam Pertempuran Pfaffenhofen pada tanggal 15 April, Maximilian Joseph memutuskan untuk berdamai.

Perjanjian perdamaian ini terdiri dari tujuh belas pasal, dua pasal sampingan, dan pasal rahasia.

Maximilian mencabut klaim ayahnya atas wilayah Bohemia dan mengakui Sanksi Pragmatik 1713. Austria tidak meminta pampasan perang dan mengakui keabsahan pemilihan Karl VII sebagai Kaisar Romawi Suci. Maximilian III berjanji akan mendukung pencalonan suami Maria Theresia, Franz Stephan dari Lorraine.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Joseph Fürst zu Fürstenberg dari Bayern dan Rudolf Graf von Colloredo dari Austria.