Perang saudara Caesar yang terjadi pada tahun 49 SM adalah salah satu dari pertempuran terakhir Republik Romawi.
Pertempuran ini merupakan satu konfrontasi politik dan militer antara Julius Caesar, dan legiunnya terhadap Senat Romawi yang didukung oleh legiun-legiun Pompey.
'Perang Saudara Caesar | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Julius Caesar dan pendukungnya, Populares | Senat Romawi, Optimat | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Julius Caesar, Curio†, Marc Antony, Decimus Brutus, Publius Sulla, Calvinus | Pompey†, Titus Labienus†, Metellus Scipio†, Cato the Younger†, Gnaeus Pompeius† Sextus Pompeius |
Banyak ahli sejarah melihat perang ini sebagai hal yang logis bagi satu proses panjang subversi institusi-institusi politik Republik Romawi yang bermula dengan karier Tiberius Gracchus, diikuti dengan pembaharuan-pembaharuan legiun oleh Gaius Marius, kediktatoran Lucius Cornelius Sulla, dan kemudian berakhir dengan penguasaan Romawi oleh Triumvirat Pertama.
Setelah perjuangan politik dan militer yang berkepanjangan antara 49 dan 45 SM yang merangkumi perang-perang di Italia, Yunani, Mesir, Afrika, dan Hispania, Caesar akhirnya berhasil menghabisi lawannya yang terakhir dalam Senat Romawi di Perang Munda.
Bagi sebagian ahli sejarah, perang saudara itu, bersama-sama dengan pemerintahan Romawi oleh Caesar sebelum pembunuhannya, menandakan akhir dari Republik Romawi, dan permulaan dari Kekaisaran Romawi.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Perang Saudara Caesar, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.