Penggunaan Wajar

Istilah "fair use" hanya digunakan di Amerika Serikat; di luar negeri, terutama negara Inggris dan persemakmurannya ada beberapa negara yang menerapkan sistem mirip yang bernama "fair dealing".

Penggunaan wajar membuat karya yang berhak cipta tersedia kepada publik sebagai bahan dasar tanpa perlu meminta izin, asalkan penggunaan gratis tersebut tidak melanggar hukum hak cipta, yang didefinisikan Konstitusi Amerika Serikat sebagai penyebarluasan "kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Seni-seni yang bermanfaat" (kutipan asli dalam Inggris: The Progress of Science and Useful Arts) (I.1.8), yang dinilai lebih tepat bila dibandingkan dengan penegakan hukum terhadap klaim pelanggaran.

Dengan demikian, doktrin ini menyeimbangkan kepentingan pemegang hak cipta itu sendiri terhadap keuntungan sosial atau budaya yang dapat dihasilkan dari penciptaan dan penyebarluasan karya turunan tersebut.

• Hak cipta
• Domain publik
• Kekayaan intelektual
• Paten

• Depoorter, Ben; Parisi, Francesco (2002). "Fair Use and Copyright Protection: A Price Theory Explanation" (PDF). International Review of Law and Economics. 21 (4): 453–473. CiteSeerX 10.1.1.196.423  . doi:10.1016/S0144-8188(01)00071-0. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal September 14, 2006.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
• Gordon, Wendy J. (1982). "Fair Use as Market Failure: A Structural and Economic Analysis of the 'Betamax' Case and Its Predecessors". Columbia Law Review. 82 (8): 1600–1657. doi:10.2307/1122296. hdl:2144/22971. JSTOR 1122296. 
• United States. Congress. House of Representatives (2014). The Scope of Fair Use: Hearing Before the Subcommittee on Courts, Intellectual Property, and the Internet of the Committee on the Judiciary, House of Representatives, One Hundred Thirteenth Congress, Second Session, January 28, 2014.

• (Inggris) Pembatasan terhadap hak-hak istimewa: Fair use – dari Kantor Hak Cipta AS