Mesias dalam Yudaisme (Ibrani: מָשִׁיחַ, dibaca mashiach, mashiah; atau moshiah, moshiach dalam pengucapan Ashkenazi; diminyaki) pertama kali muncul sebagai sebuah istilah dalam Alkitab Ibrani, untuk menyebutkan pendeta atau raja yang diminyaki dengan minyak peminyakan suci.
Kemudian, kepercayaan dalam kedatangan Mesias masa depan yang akan mengirim keselamatan untuk Israel dan umat manusia menjadi ajaran utama dalam Yudaisme, yang dianggap sebagai sebuah dogma dalam sebagian besar sumber tradisional dan Yudaisme Ortodoks pada masa sekarang.
Dalam eskatologi Yahudi, istilah mashiach, atau "Mesias", merujuk kepada Raja Yahudi masa depan dari garis Daud, yang diminyaki dengan minyak peminyakan suci dan memerintah bangsa Yahudi pada Zaman Mesianik. Mesias sering disebut sebagai "Raja Mesias", atau, dalam bahasa Ibrani, מלך משיח (melekh mashiach), dan, dalam bahasa Aramaik, malka meshiḥa.
Ortodoks umumnya memandang bahwa Mesias akan turun dari ayahnya melalui garis Raja Daud, dan akan mengumpulkan Yahudi kembali ke Tanah Israel, membuat masa damai, membangun Bait Allah Ketiga, ayah seorang pewaris laki-laki, menginstitusikan kembali Sanhedrin, dan lain sebagainya.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Mesias dalam agama Yahudi, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.