Dalam skema nama Arab, lakab (Arab: لقب, laqab, plural القاب, alqāb) adalah bagian nama yang merupakan gelar, yang kadang merupakan gelar kebesaran (terutama di masa Kekhalifahan Abbasiyah dan seterusnya) atau nama ejekan.
Praktik menggunakan nama lakab dengan makna netral atau ejekan telah ada sejak sebelum periode Islam di Arab, dan dapat dilihat pada nama-nama penyair Arab pra-Islam. Penggunaan lakab sebagai nama kebesaran dipopulerkan oleh para Khalifah Abbasiyah awal. Khalifah kedua Abbasiyah menamai dirinya dengan lakab Al-Mansur billah ("Sang Pemenang Karena Pertolongan Allah") dan khalifah ketiga menamai dirinya Al-Mahdi billah ("Yang Diberi Petunjuk oleh Allah"). Para khalifah Abbasiyah kadang memberikan lakab sebagai nama kebesaran untuk para menteri atau pendukung utamanya, misalnya Al-Fadhl bin Sahl yang dijuluki "Dzur-Ri'asatain" (pemilik dua jabatan pemimpin"). Selanjutnya, lakab juga digunakan oleh dinasti-dinasti yang memerintah sebagai raja di luar kekhalifahan.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Lakab, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.