Krisis likuiditas Lebanon adalah sebuah krisis keuangan terkini yang berdampak pada negara Timur Tengah Lebanon yang dimulai pada Agustus 2019.
Krisis Lebanon diperburuk oleh embargo dari Amerika Serikat terhadap pemerintah Suriah dan Hezbollah yang didukung oleh Iran. Pandemi COVID-19 di Lebanon, yang dimulai pada 2020, makin memperburuk dampak dari krisis tersebut.
Berbagai kerusuhan dalam negeri terjadi pada waktu itu, salah satunya adalah perampokan bank oleh warga negara Lebanon itu sendiri di bank milik pemerintah. Ketidakmampuan pemerintah, terutama bank sentral, dalam mengatur suku bunga dan laju inflasi disebut-sebut menjadi pemicu amarah warga negara Lebanon yang melakukan perampokan.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Krisis likuiditas Lebanon, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.