Johnny Gerard Plate, S.E.
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Sebelumnya, ia menjabat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia selama lima tahun, dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada pemilihan umum 2019. Ia merupakan lulusan Universitas Katolik Atma Jaya dan memulai bisnis alat-alat perkebunan pada awal 1980-an. Sejak 2013, ia bergabung ke Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI), di mana ia kemudian diangkat menjadi Ketua Mahkamah PKDI. Pada masa berikutnya, dia pindah ke Partai NasDem di mana ia kemudian diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai NasDem.
Johnny Gerard Plate | |
---|---|
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia ke-6 | |
Masa jabatan 23 Oktober 2019 – 19 Mei 2023 | |
Presiden | Joko Widodo |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 2014 – 22 Oktober 2019 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Daerah pemilihan | Nusa Tenggara Timur I |
Informasi pribadi | |
Lahir | 10 September 1956 Ruteng, Nusa Tenggara Timur |
Partai politik | NasDem |
Suami/istri | Maria Ana |
Anak | 3 |
Alma mater | Universitas Atma Jaya Jakarta |
Sunting kotak info • L • B |
Johnny G. Plate beragama Katolik dan menikah dengan Maria Ana serta memiliki tiga orang anak.
Pada tanggal 23 Oktober 2019, ia dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika untuk Kabinet Indonesia Maju.
Pada 17 Mei 2023, Johnny ditangkap atas tuduhan korupsi. Kejaksaan Agung Republik Indonesia secara resmi menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi senilai Rp 8 triliun terkait proyek Base Transceiver Station antara tahun 2020 dan 2022. Mahfud MD diangkat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika setelahnya.
Johnny Gerard Plate lahir di Ruteng, Flores, pada 10 September 1956, dari pasangan Paulus Plate, seorang mantri kesehatan, dan Theresia Pora, seorang guru SD. Ia menempuh studi ekonomi dan manajemen bisnis di Universitas Atma Jaya Jakarta, pada tahun 1979 hingga 1986.
Pada awal 1980-an, ia memasuki bisnis peralatan pertanian, selama booming di perkebunan baru di Kalimantan dan Irian Jaya. Ia kemudian bergabung dengan AirAsia dan menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan.
Johnny mencalonkan diri dalam pemilihan umum legislatif 2014 sebagai calon Partai NasDem di daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur 1, dan ia berhasil mengamankan kursi setelah memenangkan 33.704 suara. Selama masa jabatannya di Dewan Perwakilan Rakyat, ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal NasDem pada tahun 2017. Ia terpilih kembali pada 2019 dengan 115.921 suara.
Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo mengangkat Johnny sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Pada tanggal 17 Mei 2023, Johnny ditahan karena terlibat dalam kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur Base transceiver station 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo tahun 2020–2022. Kerugian yang diperkirakan mencapai 8 triliun rupiah.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Rudiantara | Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia 2019–2023 | Diteruskan oleh: Budi Arie Setiadi |
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Johnny G. Plate, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.