Gempa bumi Bali 1976 terjadi pada 14 Juli pukul 15:13 waktu setempat dengan kekuatan 6.5 (Mw) Guncangan terjadi di 5 kilometer (3,1 mi) sebelah selatan pesisir Laut Bali di Kabupaten Buleleng, dan sekitar 65 kilometer (40 mi) barat laut dari Kota Denpasar dengan Skala intensitas Mercalli yang dimodifikasi mencapai IX (Keras) Gempa menyebabkan tanah longsor dibeberapa tempat.
momen" style="border-bottom:1px dotted" id="title">Mw) Guncangan terjadi di 5 kilometer (3,1 mi) sebelah selatan pesisir Laut Bali di Kabupaten Buleleng, dan sekitar 65 kilometer (40 mi) barat laut dari Kota Denpasar dengan Skala intensitas Mercalli yang dimodifikasi mencapai IX (Keras) Gempa menyebabkan tanah longsor dibeberapa tempat.
Waktu UTC | 1976-07-14 07:13:24 |
---|---|
ISC | 711163 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal setempat | 14 Juli 1976 |
Waktu setempat | 15:13 WITA |
Kekuatan | 6.5 Mw |
Kedalaman | 25,4 km (16 mi) |
Episentrum | 8°13′37″S 114°46′30″E / 8.227°S 114.775°E 114°46′30″E / 8.227°S 114.775°E |
Wilayah bencana | Bali, Indonesia |
Kerusakan total | US$195 Juta |
Intensitas maks. | IX (Hebat) |
Landslides | Banyak |
Korban | 573 tewas 4,750+ luka |
Gempa menyebabkan kerusakan parah hingga sembilan puluh persen rumah-rumah di Kabupaten Buleleng dan menyebabkan kehancuran total di Kecamatan Seririt, di mana sebuah bangunan sekolah runtuh dan setidaknya 200 siswa terjebak. 573 orang diyakini telah meninggal sebagai akibat dari gempa bumi tersebut, setidaknya 544 di Kabupaten Buleleng, 24 di Jembrana dan 5 di Tabanan. Empat ribu lainnya menderita luka-luka dan sekitar 450.000 menjadi tunawisma.
Pulau Bali merupakan bagian dari Busur Sunda, yang terbentuk di atas batas konvergen di mana Lempeng Australia yang mengalami subduksi di bawah Lempeng Sunda. Laju konvergensi di garis Palung Sunda adalah 7,5 cm per tahun.
Gempa bumi mematikan terjadi di Bali setiap 30 hingga 50 tahun sekali, seperti pada peristiwa tahun 1815, 1857 1917, 1976, dan 1979. Bali terletak di zona perbatasan konvargen antara Lempeng Australia dan Lempeng Sunda, terdapat Sesar Naik Busur Belakang Flores di utara Bali, sehingga membuat Pulau Bali menjadi salah satu wilayah gempa bumi tertinggi di Indonesia.
Hari pertama setelah gempa, media internasional meliput, dimana 200 anak-anak dilaporkan terjebak akibat runtuhnya gedung sekolah di Seririt, Buleleng; sepuluh jenazah anak-anak ditemukan pada hari terjadinya guncangan gempa, dan enam jenazah lainnya dilaporkan ditemukan pada hari-hari berikutnya. Lebih dari 60 siswa tewas dalam runtuhnya gedung sekolah tersebut.
Satu-satunya vihara Buddha di Bali, Brahma Vihara Arama di desa Banjar 4 km (2,5 mil) dari Seririt, rusak parah.
Seririt dan Kecamatan Buleleng terkena dampak paling parah akibat gempa. Di Negara, Jembrana sebuah rumah sakit hancur. Situs bersejarah Taman Ujung di Karangasem juga mengalami kerusakan parah, dan diperburuk dengan Letusan Gunung Agung pada tahun 1963. Guncangan ini terasa hingga wilayah Kuta dan Denpasar, namun hanya menimbulkan kerusakan ringan.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Gempa bumi Bali 1976, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.