Sistem Content Id

Content ID adalah digital fingerprinting atau sistem sidik jari digital yang dikembangkan oleh Google untuk mengidentifikasi dan mengelola konten berhak cipta di YouTube.

Video yang diunggah ke YouTube dipindai berdasarkan kecocokan dengan audio dan video yang telah terdaftar. Pemilik hak cipta atas konten yang telah terdaftar, dapat memilih berbagai tindakan terhadap materi yang cocok dengan konten miliknya, termasuk memblokir, memonetasi dan melacak statistik penayangannya. Sistem tersebut mulai diterapkan sekitar tahun 2007 dan hingga 2018, Google setidaknya telah menginvestasikan $ 100 juta untuk pengembangan sistem Content ID.

Cara kerja Content ID id ialah membuat File ID untuk materi audio dan video yang dilindungi hak cipta, kemudian menyimpannya ke dalam database. File ID tersebut akan bekerja secara otomatis sebagai materi untuk memeriksa kesesuaiannya dengan berbagai video yang diunggah di YouTube baik berstatus publik maupun pribadi, dan ketika ditemukan kecocokan akan ditandai sebagai konten yang mengandung hak cipta. Ketika kecocokan terjadi, pemilik konten memiliki pilihan untuk memblokir video agar tidak dapat dilihat, melacak statistik penayangan video, atau menambahkan iklan di video yang "melanggar" tersebut dengan hasil secara otomatis masuk ke pemilik hak cipta.

Layanan pengelolaan Content ID tidak tersedia untuk semua pengguna YouTube, hanya perusahaan atau mitra dengan kriteria tertentu yang diberikan hak tersebut, khususnya dalam hal pengunggahan berkas audio digital dan pengelolaan Content ID.

Sejarah

Pada Juni 2007, YouTube menjalankan uji coba sistem deteksi pelanggaran hak cipta secara otomatis pada video yang telah diunggah. CEO Google Eric Schmidt mengungkaan bahwa sistem ini dikembangkan untuk menyelesaikan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan tuntutan hukum, misalnya seperti yang dilakukan Viacom, yang menuduh bahwa YouTube mendapat kuntungan dari konten yang tidak memiliki hak untuk didistribusikan atau termasuk kategori pelanggaran hak cipta. Sistem ini awalnya disebut "Video Identification" dan kemudian dikenal sebagai Content ID. Hingga tahun 2010, YouTube "telah menginvestasikan puluhan juta dolar dalam teknologi ini". Pada tahun 2011, YouTube menjelaskan bahwa Content ID nerupakan sistem yang "sangat akurat dalam mendeteksi unggahan yang terlihat mirip dengan file referensi yang cukup panjang dan berkualitas untuk menghasilkan File ID yang efektif".

Referensi

Tags:

GoogleHak ciptaYouTube

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Ezra WalianTim nasional sepak bola IndonesiaArsul SaniKartiniTim nasional sepak bola MalaysiaKualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 (AFC)Sabrang Mowo Damar PanuluhDenny IndrayanaVirgil van DijkNathan Tjoe-A-OnRamadhan SanantaAsnawi MangkualamSurahTelkomselAnwar UsmanTito KarnavianAyana Jihye MoonTimah (perusahaan)Magic 5Zulkifli HasanMakauHusein Ja'far Al HadarDewi SandraAbu Bakar ash-ShiddiqEredivisieDetik.comQMatahariAksara JawaKualifikasi Piala Dunia FIFASarjana2Kalimantan TengahPeta duniaRepublik Indonesia SerikatKhalid BasalamahDaftar kota di Indonesia menurut provinsiTijjani ReijndersLuís FigoJ&T ExpressSetyo BudiyantoDaftar stasiun radio di DKI JakartaPersikabo 1973SumatraLinkedInIrish BellaMonakoSaldoSopyan DadoDi Antara Dua CintaKrisis diplomatik QatarTransjakartaTanda kepangkatan PolriDaftar hakim Mahkamah Konstitusi Republik IndonesiaLRIRefly HarunPiala Dunia FIFA 2014Suku JawaPenyaliban dan kematian YesusKalimantan BaratILLIT (grup musik)Mikhail GorbachevKamis PutihCuacaAnthony Norman LiantoYuslih Ihza MahendraSoehartoDéjà vuKepulauan Bangka BelitungOrde BaruSkotlandiaQarinIcha AnisaX Factor Indonesia (musim 4)Tukang Ojek PengkolanPengeboman Pearl HarborAli bin Abi Thalib🡆 More