Risalah Cuaca

Risalah cuaca adalah kumpulan cerita rakyat atau pengetahuan lisan turun-temurun tentang ramalan cuaca dengan berbagai pemaknaan atau pertanda.

Berbagai risalah atau ramalan cuaca kuno seperti ini telah banyak ditemui dalam beberapa kebudayaan di seluruh dunia. Risalah cuaca biasanya juga bercampur dengan ilmu semu atau mitos yang bertentangan dengan ramalan cuaca modern.

Risalah Cuaca
Awan Cumulus humilis sering dirisalahkan sebagai penanda cuaca kering.

Sama seperti cerita rakyat biasa, risalah cuaca diturunkan melalui ucapan dan tulisan secara turun-temurun, seringkali tanpa metode atau alat tertentu. Asal-usul risalah cuaca dapat ditelusuri kembali hingga zaman manusia purba melalui penggunaan bintang yang mereka pelajari dalam navigasi. Namun, baru-baru ini selama akhir Abad Pertengahan, karya dua filsuf-penyair Yunani, Theophrastus dari Eresus di Lesbos dan Aratus dari Makedonia, dikenal atas pengaruhnya terhadap ramalan cuaca hingga beberapa abad kemudian. Theophrastus dan Aratus menyusun karya mereka dalam dua kumpulan risalah cuaca bertajuk: Tentang Tanda-tanda Cuaca dan Tentang Angin. Risalah ini digunakan untuk membantu petani dalam panen, pedagang untuk berdagang dengan meramalkan cuaca pada hari esok.

Risalah cuaca terkait erat dengan astrologi, dalam beberapa kebudayaan setiap planet kerap dikaitkan dengan keadaan cuaca tertentu. Misalnya, Mars berwarna merah dan karenanya panas dan kering. Di masa Romawi kuno, para ahli astrologi menggunakan pengetahuan cuaca untuk mengajari rakyat jelata tentang formasi bintang dan awan dan bagaimana mereka dapat digunakan untuk memprediksi masa depan. Dari sini, tiga aliran utama pemikiran risalah cuaca berkembang selama akhir Abad Pertengahan ketika Astrologi menjadi lebih populer di seluruh Eropa. Salah satu risalah yang berhubungan dengan angin dan awan memiliki beberapa dasar ilmiah. Jenis risalah kedua yang berhubungan dengan hari-hari santo memiliki validitas yang meragukan, tetapi tetap cukup populer selama Abad Pertengahan. Jenis risalah ketiga berkaitan perilaku burung dan hewan, yang sebenarnya lebih dikendalikan oleh cuaca masa lalu dan sekarang alih-alih menjadi indikasi atau prediksi cuaca di masa depan.

Referensi

Bacaan lanjutan

Pranala luar


Tags:

Cerita rakyatIlmu semuMitosRamalan cuaca

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

AnomaliSomalilandGanjar PranowoSitus webKylian MbappéTelkomselTiongkokMegawati SoekarnoputriNgabuburitCovid-19Era Demokrasi Liberal (1950–1959)Konferensi Meja BundarKalimantan TengahMaladewaDaftar kabupaten dan kota di IndonesiaPertempuran BadarPiala Dunia FIFA 2022DemokrasiHasyakyla UtamiIbnu SinaCitilinkMarselino FerdinanAcehPartai Demokrasi Indonesia PerjuanganXXX (film)Pembasuhan kakiIstinjaBadan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan KemerdekaanJepangPuspita SarryDekrit Presiden Republik Indonesia 1959Ma'ruf AminSerangan bom atom di Hiroshima dan NagasakiEredivisieHadi TjahjantoBahasa InggrisAli bin Abi ThalibSegitiga BermudaDaftar gempa bumi tahun 2023Arsul SaniTimah (perusahaan)TeknologiPartai Bulan BintangKesultanan DemakChelsea F.C.Dion CoolsGianluigi BuffonAmerika SerikatTomy WinataLiverpool F.C.Monumen NasionalAdzikry FadlillahMaruli SimanjuntakSSengketa Sipadan dan LigitanQSamuel RizalDuckDuckGoTerjemahanSandiaga UnoPalestinaKesultanan MataramAssalamualaikumNegaraSumpah PemudaRaffi AhmadDaftar kabupaten dan kota di Sumatera UtaraHarry KaneHasan bin AliProtestanLuís FigoAgus SubiyantoAlya Sometimes Hides Her Feelings in RussianTim nasional sepak bola InggrisDaftar hakim Mahkamah Konstitusi Republik IndonesiaO.C. KaligisSuku ManteFinal Liga Champions UEFA 2005Kepala Staf TNI Angkatan Udara🡆 More