Perang Perusia adalah perang saudara di Republik Romawi, yang berlangsung pada tahun 41 hingga 40 SM.
Konflik ini terjadi antara Lucius Antonius bersama Fulvia, untuk mendukung Marcus Antonius, melawan musuh politiknya (dan kelak menjadi kaisar Augustus) Octavianus.
Perang Perusia | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Republik Romawi | Pasukan Fulvia dan Lucius Antonius | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Octavianus | Fulvia Lucius Antonius | ||||||
Kekuatan | |||||||
125,000 | 48,000 |
Fulvia, yang menikahi Marcus Antonius pada perang saudara, merasa amat yakin bahwa suaminya pantas menjadi penguasa tunggal Romawi, dan bukannya berbagi kekuasaan dengan Triumvirat Kedua, terutama dengan Octavianus.
Fulvia dan adik Antonius, yaitu Lucius Antonius, mengumpulkan enam legiun di Italia. Pasukannya sempat menguasai Romawi untuk waktu yang singkat, tetapi kemudian dipaksa mundur ke kota Perusia. Pada musim dingin tahun 41 - 40 SM, pasukan Octavianus mengepung kota itu hingga memaksanya menyerah akibat kelaparan. Fulvia dan Lucius Antonius diampuni, us namun MarcsAntonius dikirim untuk menjadi gubernur Spanyol. Fulvia diasingkan ke Sikyon. Penduduk kota itu lalu dibantai.
Fulvia meninggal pada tahun 40 SM, dan dengan kematiannya Marcus Antonius menyepakati perdamaian dengan Octavianus. Akan tetapi, perdamaian itu berlangsung singkat karena perang saudara kembali terjadi beberapa tahun kemudian.
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Perang Perusia, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.