Antarktika telah menjadi wilayah persengketaan yang lama oleh karena belum pernah ada kelompok yang menjadi penduduk benua paling selatan di bumi tersebut.
Sejauh ini ada tujuh negara yang mengajukan klaim sebagai pemilik wilayah penelitian dan wilayah kedaulatan di Antarktika. Meskipun demikian, ketujuh negara tidak diakui memiliki hak milik resmi di Antarktika berdasarkan Sistem Traktat Antarktika.
Negara-negara tersebut adalah Argentina, Australia, Brasil, Britania Raya, Cili, Ekuador, Norwegia, Peru, Prancis, Selandia Baru dan Uruguay.
Negara | Nama | Tahun | Wilayah (batas garis bujur) |
---|---|---|---|
Argentina | Antarktika Argentina | 1942 | (25° B - 74° B) |
Australia | Teritori Antarktika Australia | 1933 | (160° T – 142° T) (136° T – 44° T) |
Britania Raya | Teritori Antarktika Britania | 1908 | (20° B – 80° B) |
Chili | Teritori Antarktika Cili | 1940 | (53° B – 90° B) |
Norwegia | Daratan Queen Maud | 1939 | (44° T – 20° B) |
Norwegia | Pulau Peter I | 1929 | (68° S 90° B) |
Prancis | Adélie Land | 1924 | (142° T – 136° T) |
Selandia Baru | Dependensi Ross | 1923 | (150° B – 160° T) |
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Klaim wilayah di Antarktika, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.