Imperialisme ilmu ekonomi dalam ilmu ekonomi kontemporer adalah analisis ekonomi terhadap aspek-aspek kehidupan yang tampaknya non-ekonomis, misalnya kejahatan, hukum, keluarga, prasangka, selera, perilaku irasional, politik, sosiologi, budaya, agama, perang, sains, dan penelitian.
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Istilah ini sudah digunakan sejak tahun 1930-an.
Analisis ini muncul karena sebuah metode (seperti ilmu fisik) yang membolehkan implikasi terbantahkan yang dapat diuji oleh teknik statistik standar. Pendekatan ini mengutamakan "perpaduan teori perilaku mencari keuntungan sebesar-besarnya, preferensi stabil, dan ekuilibrium pasar yang diterapkan secara habis-habisan tanpa henti". Teori-teori tersebut dan fokus terhadap efisiensi ekonomi telah diabaikan dalam ilmu sosial lainnya sehingga "ilmu ekonomi bisa merambah ranah intelektual yang sebelumnya dianggap berada di luar lingkup disiplin ini".
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Imperialisme ilmu ekonomi, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.