Efek Mangkuk Spageti

Efek mangkuk spageti adalah fenomena kebijakan ekonomi internasional berupa kerumitan yang muncul setelah penerapan ketentuan asal barang domestik dalam penandatanganan perjanjian perdagangan bebas antarnegara.

Efek ini berbuah kebijakan perdagangan yang diskriminatif karena barang yang sama dibebankan tarif dan rencana pengurangan tarif yang berbeda demi kepentingan dalam negeri. Seiring meningkatnya jumlah perjanjian perdagangan bebas di ekonomi internasional, fenomena ini membuahkan hasil yang paradoks dan kadang berlawanan di antara mitra dagang bilateral dan multilateral. Bila diterapkan di perdagangan antar negara-negara Asia, efek ini sering disebut "efek mangkuk mi".

Efek ini dilihat sebagai tindakan risiko politik bagi perusahaan-perusahaan yang hendak berinvestasi di negara-negara yang memiliki peraturan hak propoerti intelektual dan hukum kontrak yang rumit. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Jagdish Bhagwati dalam makalahnya tahun 1995, U.S. Trade Policy: The Infatuation with Free Trade Agreements. Bhagwati menggunakan istilah tersebut dalam berbagai kesempatan terkait persoalan perjanjian perdagangan bebas. Ia menamainya Efek Mangkuk Spageti:

mengacu pada proses berputarnya produk setengah jadi melewati berbagai jaringan perjanjian perdagangan bebas yang menerapkan diferensiasi tarif agar produk jadinya dapat diekspor ke negara konsumen dengan harga terendah; ia menyebut fenomena ini seperti garis yang saling bersimpangan dan menyamakannya dengan utas spageti yang berbelit-belit di dalam mangkuk.

Istilah ini juga dipakai oleh para ahli untuk menyebut kerumitan yang dihadapi perjanjian perdagangan bebas Asia Timur ketika menyortir berbagai perjanjian dagang preferensial di antara negara-negara anggota ASEAN.

Lihat pula

Referensi

Tags:

Ekonomi politik internasionalKetentuan asal barangPerjanjian perdagangan bebasTarif

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Agak LaenTenggelamnya RMS TitanicBumiPiala Dunia FIFA 2026Fernando MorientesDetasemen Khusus 88Bola voliBadarawuhi Di Desa PenariOperasi TrikoraSurat Perintah Sebelas MaretStadion Utama Gelora Bung KarnoTim nasional sepak bola U-23 IndonesiaRCTIRatu TishaPapuaRangku aluKota SurakartaSistem presidensialDana (layanan pembayaran)Abdurrahman WahidCut Nyak MeutiaTapiokaAssalamualaikumLaksamanaKomunismeSejarah Timor LesteIndische PartijLembaga sosialWindah BasudaraOrde BaruSeksLampung808Kenaikan Yesus KristusDaftar bendera negara di duniaLaskar PelangiSinonimSyahrul Yasin LimpoFußball-BundesligaYKerak BumiPlanetMamlukBandung Lautan ApiUniversitas TerbukaBintangSandra DewiSerie AHindia BelandaZainul BaharWitan SulaemanKota YogyakartaPinterestDony Tri PamungkasUni SovietKejuaraan U-23 AFC 2016Perang DiponegoroAJ AuxerreRumah GadangGerakan Aceh MerdekaCyrus MargonoZodiakAzerbaijanKesultanan DemakMalahayatiKualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024KazakhstanKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik IndonesiaEKesultanan TernateDiskriminasiGedung SateHKirgizstanErnando AriNikita WillyBangladeshKereta Api Indonesia🡆 More