Stasiun Surabaya Gubeng

Stasiun ini merupakan stasiun KA terbesar di Surabaya lan merupakan tempat keberangkatan KA utama dari Kota Surabaya, khususnya sing melalui jalur selatan, selangkan KA sing melewati jalur utara, seperti KA jurusan Jakarta via Semarang, diberangkatkan dari Stasiun Pasar Turi. Stasiun Surabaya Gubeng pertama kali dibangun di sisi barat rel KA. Pada pertengahan dekade 1990-an, bangunan baru Stasiun Surabaya Gubeng dibangun di sisi timur rel KA dengan arsitektur lebih modern lan lebih luas. Stasiun Gubeng memiliki 6 jalur utama, di mana jalur 1 (paling barat) biasanya digunakan untuk pemberangkatan KA Ekonomi ke arah selatan, jalur 2 untuk kedatangan kereta dari arah selatan, jalur 3 lan 4 digunakan untuk tempat singgah KA Logawa, Sri Tanjung, lan Penataran Icon selama proses langsiran lokomotif lan sebagai jalur berjalan langsung untuk KA Barang, jalur 5 digunakan untuk kedatangan KA bisnis lan eksekutif dari arah selatan lan juga sebagai jalur berjalan langsung untuk KA Barang lan jalur 6 (paling timur) digunakan untuk pemberangkatan lan kedatangan KA Bisnis lan eksekutif. Di bagian utara jalur 6 ada jalur sing bercabang menuju Balai Yasa (BY)/bengkel KA Surabaya Gubeng. [sunting]Beberapa KA sing Diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Gubeng

Kelas Eksekutif: Argo Wilis (ke Bandung, Jawa Barat) Bima (ke Gambir, Jakarta) Turangga (ke Bandung, Jawa Barat) Kelas Eksekutif lan Bisnis: Mutiara Timur (ke Banyuwangi) Sancaka (ke Yogyakarta) Kelas Bisnis: Mutiara Selatan (ke Bandung, Jawa Barat) Kelas Ekonomi: Delta Ekspres (lebih dikenal sebagai KA komuter Surabaya-Sidoarjo Arek Surokerto (Lebih dikenal sebagai KA komuter Surabaya-Mojokerto) Gaya Baru Malam Selatan (ke Jakarta Kota) Logawa (ke Jember, atau ke Purwokerto) Pasunlan (ke Kiaracondong, Bandung) Penataran (ke Blitar lewat Malang) Rapih Dhoho (ke Blitar lewat Kertosono) Sri Tanjung (ke Lempusingan, Yogyakarta, atau ke Banyuwangi)