tuladha Jejeg

Unicode Standard iku standar jroning donya komputer kanggo matrapaké kodhe (encoding) karakter tinulis lan tèks sing nyakup amèh kabèh sistem panulisan sing ana ing donya.

tuladha Jejeg
Tuladha Jejeg

tuladha Jejeg

Unicode Standard iku standar jroning donya komputer kanggo matrapaké kodhe (encoding) karakter tinulis lan tèks sing nyakup amèh kabèh sistem panulisan sing ana ing donya.

Apa ta Unicode iku?

Kanthi anané Unicode, ijolan data tèks banjur bisa ditindakaké sacara universal lan konsisten.

Jroning Unicode, saben karakter sing ana wis distandarisasi lan antuk nomor kodhe sing unik, umpamané aksara kapital Latin 'A' iku kodhené U+0041, aksara Yunani lambda λ U+05D0, akasara Arab qaf ق U+0642, aksara Dewanagari ja ज U+091C, aksara Hiragana me め U+3081, aksara Kanji tiān 'langit' 天 U+5929, simbol Matématika integral ∫ U+222B, lan sapanunggalané.

Unicode Standard didhukung déning manéka parusahan gedhé kayadéné Apple, HP, IBM, Microsoft, Oracle, Sun, Sybase, lan isih akèh liyané. Unicode iku encoding default ing HTML lan XML, lan diimplementasi ing kabèh sistem operasi modhèrn kadidéné Windows lan Mac OS. Unicode dadi dhasar tumrap standar-standar modhèrn lan basa komputer kayadéné Java, C#, Microsoft .NET Framework, ECMAScript (JavaScript), WML, lan liya liyané.

Aksara Jawa jroning Unicode

Aksara Jawa sudah resmi distandarisasi dalam Unicode versi 5.2. Berikut ini adalah tabel blok aksara Jawa dalam Unicode. Tabel yang resmi bisa Anda lihat di http://www.unicode.org/charts/ PDF/UA980.pdf.

Javanese[1]
Tabel Unicode.org (PDF)
  0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
U+A98x
U+A99x
U+A9Ax
U+A9Bx ꦿ
U+A9Cx
U+A9Dx
Catatan
    1.^ Sebagaimana dalam Unicode versi 6.1

Karakter-karakter dalam tabel blok Unicode aksara Jawa tersusun menurut urutan standar Sanskerta KA GA NGA, bukan urutan HA NA CA RA KA yang biasa diajarkan di sekolah. Kalau Anda perhatikan ada beberapa tempat yang masih kosong di tabelnya, misalnya A9CE. Tempat kosong ini bisa dipakai di masa mendatang seandainya ditemukan ada karakter yang belum distandarisasi. Mungkin Anda mengetahui ada karakter di aksara Jawa yang belum terdaftar di tabel itu?

Di tabel ini Anda tidak akan melihat adanya pasangan. Hal ini karena pasangan hanya merupakan bentuk tampilan (presentation form) dari sebuah karakter. Dalam Unicode aksara Jawa, seperti halnya aksara-aksara Brahmi lainnya, pasangan (conjunct) dibentuk dengan karakter virama. Dalam aksara Jawa, virama-nya adalah PANGKON (U+A9C0).

Sebagai contoh tulisan aksara Jawa ꦒꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ 'gembung' merupakan gabungan dari karakter (U+A992), (U+A9BC), (U+A9A9), (U+A9C0), (U+A9A7), (U+A9B8) dan (U+A981).

Selain karakter-karakter di blok ini, penulisan aksara Jawa juga memakai karakter-karakter dari blok lain. Misalnya karakter tanda kurung ( (U+0028) dan ) (U+0029); serta kurung siku [ (U+005B) dan ] (U+005D) yang ada di blok Basic Latin. Misalnya untuk menulis [(ꦢꦶꦏꦸꦫꦸꦁ)]. Berikut ini penjelasan singkat mengenai karakter-karakter aksara Jawa di tabel Unicode itu.

Fonta aksara Jawa Tuladha Jejeg

Fonta Tuladha Jejeg adalah sebuah fonta Unicode untuk aksara Jawa.

Smart font rendering engine

Fonta Tuladha Jejeg menggunakan teknologi fonta pintar SIL Graphite untuk menampilkan teks Unicode aksara Jawa. Jika fonta ini digunakan di aplikasi yang tidak mendukung fonta Graphite, smart rendering tidak akan terjadi.

Mengapa memakai Graphite?

Microsoft Windows dan aplikasi-aplikasi yang bekerja di dalamnya menggunakan fonta OpenType dan engine Uniscribe untuk menampilkan teks Unicode. Sayangnya, OpenType dan Uniscribe sampai saat tulisan ini dibuat belum mendukung aksara Jawa. Banyak aksara yang sudah distandarisasi oleh Unicode belum didukung oleh OpenType dan Uniscribe, termasuk aksara Jawa. Untungnya ada alternatif selain OpenType/Uniscribe untuk menampilkan teks Unicode, yaitu Graphite dari SIL dan AAT dari Apple. Fonta AAT hanya bisa dipakai di sistem operasi Mac OS, sehingga penggunaannya sangat terbatas. Maka pilihannya adalah dengan menggunakan Graphite. Graphite bisa digunakan di Windows, walaupun terbatas pada beberapa aplikasi saja. Graphite juga bisa digunakan di Linux dengan menginstal modul Pango-Graphite.

Aplikasi-aplikasi yang bisa menggunakan fonta Graphite

Instalasi Fonta

Clear Type

Instalasi papan ketik Unicode aksara Jawa

Struktur tata letak papan ketik aksara Jawa

Input karakter Unicode tanpa papan ketik

Struktur silabel aksara Jawa

Sebelum mengetik, perhatikan dulu struktur umum silabel dalam aksara Jawa sebagai berikut.

❶ Konsonan (nglegena) + [❷ CECAK TELU] + [❸ Tanda konsonan tengah (sanḍangan wyanjana)] + [❹ Tanda vokal (sanḍangan swara)] + [❺ Tanda konsonan akhir (sanḍangan panyigeging wanda)]. ꦱ꦳ꦾꦹꦂ

Struktur silabel yang dipangku sebagai berikut.

❶ Konsonan (nglegena) + [❷ CECAK TELU] + ❸ PANGKON ꦏ꦳꧀

Struktur silabel yang dengan pasangan sebagai berikut.

❶ Konsonan (nglegena) + [❷ CECAK TELU] + ❸ PANGKON + ❹ Konsonan (nglegena) + [❺ CECAK TELU] + [❻ Tanda konsonan tengah (sanḍangan wyanjana)] + [❼ Tanda vokal (sanḍangan swara)] + [❽ Tanda konsonan akhir (sanḍangan panyigeging wanda)]. ꦚ꦳꧀ꦖ꦳ꦾꦼꦁ

Struktur silabel vokal mandiri (aksara swara) sebagai berikut.

❶ Vokal mandiri (aksara swara) + [❷ Tanda konsonan akhir (sanḍangan panyigeging wanda)]. ꦎꦴ

Keterangan:

  • Kurung siku ([]) berarti boleh ada boleh tidak (optional).
  • Konsonan (nglegena) adalah ꦏ, ꦐ, ꦑ, ꦒ, ꦓ, ꦔ, ꦕ, ꦖ, ꦗ, ꦘ, ꦙ, ꦚ, ꦛ, ꦜ, ꦝ, ꦞ, ꦟ, ꦠ, ꦡ, ꦢ, ꦣ, ꦤ, ꦥ, ꦦ, ꦧ, ꦨ, ꦩ, ꦪ, ꦫ, ꦬ, ꦭ, ꦮ, ꦯ, ꦰ, ꦱ, dan .
  • Vokal mandiri (aksara swara) adalah ꦄ, ꦄꦴ, ꦄꦼ, ꦄꦼꦴ, ꦄꦼꦵ, ꦅ, ꦆ, ꦇ, ꦈ, ꦈꦴ, ꦉ, ꦉꦴ, ꦉꦵ, ꦊ, ꦊꦴ, ꦊꦵ, ꦋ, ꦌ, ꦍ, ꦎ, dan ꦎꦴ.
  • Tanda konsonan tengah (sanḍangan wyanjana) adalah PENGKAL dan ꦿ CAKRA.
  • Tanda vokal (sanḍangan swara) adalah ꦴ, ꦵ, ꦶ, ꦷ, ꦸ, ꦹ, ꦽ, ꦽ‍ꦴ, ꦽ‍ꦵ, ꦺ, ꦺ‍ꦴ, ꦻ, ꦴ, ꦼ, ꦼ‍ꦴ, dan ꦼ‍ꦵ.
  • Tanda konsonan akhir (sanḍangan panyigeging wanda) adalah PANYANGGA, CECAK, LAYAR, dan WIGNYAN.

Saat mengetik, perhatikan urutannya, jangan terbalik-balik.

Contoh pengetikan Unicode aksara Jawa

Dalam Unicode inputnya bersifat logis, bukan visual. Pemilihan bentuk karakter (glyph substitution), pembalikan urutan kemunculan karakter (glyph reordering), dan penempatan posisi karakter (glyph positioning) dilakukan secara otomatis oleh fonta dan aplikasi.

Contoh 1: Menulis "jer basuki mawa bea"

Teks ꦗꦼꦂꦧꦱꦸꦏꦶꦩꦮꦧꦺꦪ
Input ꦗ + ꦼ + ꦂ + ꦧ + ꦱ + ꦸ + ꦏ + ꦶ + ꦩ + ꦮ + ꦧ + ꦺ + ꦪ
Papan tombol j+x+r+b+a+s+u+k+i+m+a+w+a+b+e+h+a

Dalam Unicode, tanda vokal yang di ditulis di sebelah kiri konsonan diinput setelah konsonan. Tanda vokal semacam ini banyak dijumpai di aksara-aksara Brahmi. Dalam aksara Jawa ada dua yaitu TALING dan DIRGA MURE.

Contoh 2: Menulis "lambé biru kecu"

Teks ꦭꦩ꧀ꦧꦺꦧꦶꦫꦸꦏꦼꦕꦸ
Input ꦭ + ꦩ + ꧀ + ꦧ + ꦺ + ꦧ + ꦶ + ꦫ + ꦸ + ꦏ + ꦼ + ꦕ + ꦸ
Papan tombol l+a+m+b+e+b+i+r+u+k+x+c+u

Aksara yang ada di belakang PANGKON otomatis berubah menjadi bentuk pasangan. TALING otomatis ditampilkan di tempat yang benar.

Contoh 3: Menulis "flamboyan wungu"

Teks ꦥ꦳꧀ꦭꦩ꧀ꦧꦺꦴꦪꦤ꧀ꦮꦸꦔꦸ
Input ꦥ + ꦳ + ꧀ + ꦭ + ꦩ + ꧀ + ꦧ + ꦺ + ꦴ + ꦪ + ꦤ + ꧀ + ꦮ + ꦸ + ꦔ + ꦸ
Papan tombol f+l+a+m+b+o+y+a+n+w+u+n+g+u

TALING dan TARUNG otomatis berpencar mengapit silabel ꦩ꧀ꦧ mba menjadi ꦩ꧀ꦧꦺꦴ mbo.

Contoh 4: Menulis "tikus clurut"

Teks ꦠꦶꦏꦸꦱ꧀ꦕ꧀ꦭꦸꦫꦸꦠ꧀
Input ꦠ + ꦶ + ꦏ + ꦸ + ꦱ + ꧀ + ꦕ + ꧀ + ꦭ + ꦸ + ꦫ + ꦸ + ꦠ + ꧀
Papan tombol t+i+k+u+s+space+c+l+u+r+u+t

Karena tidak boleh terjadi bentuk bersusun tiga (tumpuk telu), otomatis PANGKON ditampilkan lagi di depan CA.

Contoh 5: Menulis "mangan krupuk lan klepon"

Teks ꦩꦔꦤ꧀ꦏꦿꦸꦥꦸꦏ꧀ꦭꦤ꧀ꦏ꧀ꦭꦼꦥꦺꦴꦤ꧀
Input ꦩ + ꦔ + ꦤ + ꧀ + ꦏ + ꦿ + ꦸ + ꦥ + ꦸ + ꦏ + ꧀ + ꦭ + ꦤ + ꧀ + ꦏ + ꧀ + ꦭ + ꦼ + ꦥ + ꦺ + ꦴ + ꦤ + ꧀
Papan tombol m+a+n+g+a+n+k+r+u+p+u+k+l+a+n+k+l+x+p+o+n

ꦿ CAKRA otomatis berganti menjadi bentuk alternatifnya.

Contoh 6: Menulis "cumplung kecemplung jumbleng"

Teks ꦕꦸꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦸꦁꦏꦼꦕꦼꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦸꦁꦗꦸꦩ꧀ꦧ꧀ꦭꦼꦁ
Input ꦕ + ꦸ + ꦩ + ꧀ + ꦥ + ꧀ + ꦭ + ꦸ + ꦁ + ꦏ + ꦼ + ꦕ + ꦼ + ꦩ + ꧀ + ꦥ + ꧀ + ꦭ + ꦸ + ꦁ + ꦗ + ꦸ + ꦩ + ꧀ + ꦧ + ꧀ + ꦭ + ꦼ + ꦁ
Papan tombol c+u+m+p+l+u+n+g+k+x+c+x+m+p+l+u+n+g+space+j+u+m+b+l+x+n+g

Pasangan PA ꧀ꦥ bisa diberi pasangan lagi, sedangkan pasangan BA ꧀ꦧ tidak bisa, sehingga berubahmenjadi nglegena lagi di belakang PANGKON.

Contoh 7: Menulis "konferènsi Asia Afrika"

Teks ꦏꦺꦴꦤ꧀ꦥ꦳ꦼꦫꦺꦤ꧀ꦱꦶꦄꦱꦶꦪꦃꦄꦥ꦳ꦿꦶꦏꦃ
Input ꦏ + ꦺ + ꦴ + ꦤ + ꧀ + ꦥ + ꦳ + ꦼ + ꦫ + ꦺ + ꦤ + ꧀ + ꦱ + ꦶ + ꦄ + ꦱ + ꦶ + ꦪ + ꦃ + ꦄ + ꦥ + ꦳ + ꦿ + ꦶ + ꦏ + ꦃ
Papan tombol k+o+n+f+x+r+e+n+s+i+space+A+s+i+y+a+h+space+A+f+r+i+k+a+h

Contoh 8: Menulis "Sumantri liwat kreteg"

Teks ꦱꦸꦩꦤ꧀ꦠꦿꦶꦭꦶꦮꦠ꧀ꦏꦽꦠꦼꦒ꧀
Input ꦱ + ꦸ + ꦩ + ꦤ + ꧀ + ꦠ + ꦿ + ꦶ + ꦭ + ꦶ + ꦮ + ꦠ + ꧀ + ꦏ + ꦽ + ꦠ + ꦼ + ꦒ + ꧀
Papan tombol s+u+m+a+n+t+r+i+l+i+w+a+t+k+r+x+t+x+g

Contoh 9: Menulis "isor brengos nyakil mrongos"

Teks ꦲꦶꦱꦺꦴꦂꦧꦽꦔꦺꦴꦱ꧀ꦚꦏꦶꦭ꧀ꦩꦿꦺꦴꦔꦺꦴꦱ꧀
Input ꦲ + ꦶ + ꦱ + ꦺ + ꦴ + ꦂ + ꦧ + ꦽ + ꦔ + ꦺ + ꦴ + ꦱ + ꧀ + ꦚ + ꦏ + ꦶ + ꦭ + ꧀ + ꦩ + ꦿ + ꦺ + ꦴ + ꦔ + ꦺ + ꦴ + ꦱ + ꧀
Papan tombol i+s+o+r+b+r+x+n+g+o+s+n+y+a+k+i+l+m+r+o+n+g+o+s

Contoh 10: Menulis Jawa Kuna "Duryyodhana"

Teks ꦢꦸꦂꦪꦾꦺꦴꦣꦤ
Input ꦢ + ꦸ + ꦂ + ꦪ + ꦾ + ꦺ + ꦴ + ꦣ + ꦤ

Kalau ditulis persis dengan penulisan lama (dengan mengaktifkan fitur): ꦢꦸꦫ꧀ꦪꦾꦺꦴꦣꦤ

Contoh 11: Menulis Jawa Kuna "waiḍūryyāmaranīla"

Teks ꦮꦻꦝꦹꦂꦪꦾꦴꦩꦫꦤꦷꦭ
Input ꦮ + ꦻ + ꦝ + ꦹ + ꦂ + ꦪ + ꦾ + ꦴ + ꦩ + ꦫ + ꦤ + ꦷ + ꦭ

Kalau ditulis persis dengan penulisan lama (dengan mengaktifkan fitur): ꦮꦻꦝꦹꦫ꧀ꦪꦾꦴꦩꦫꦤꦷꦭ.

Contoh 12: Menulis Jawa Kuna "narāryya kṛṣṇān laku"

Teks ꦤꦫꦂꦪꦾꦴꦏꦽꦰ꧀ꦟꦴꦤ꧀ꦭꦏꦸ
Input ꦤ + ꦫ + ꦴ + ꦂ + ꦪ + ꦾ + ꦏ + ꦽ + ꦰ + ꧀ + ꦟ + ꦴ + ꦤ + ꧀ + ꦭ + ꦏ + ꦸ

Positioning pasangan NA MURDA ꧀ꦟ yang ekstra lebar terjadi secara otomatis sehingga tidak saling menabrak. Kalau ditulis sesuai penulisan lama (dengan mengaktifkan fitur): ꦤꦫꦫ꧀ꦪꦾꦴꦏꦽꦰ꧀ꦟꦴꦤ꧀ꦭꦏꦸ.

Contoh 13: Menulis Jawa Kuna "sākṣāt sěkar ning suji"

Teks ꦱꦴꦏ꧀ꦰꦴꦠ꧀ ꦱꦼꦏꦂꦤꦶꦁ ꦱꦸꦗꦶ
Input ꦱ + ꦴ + ꦏ + ꧀ + ꦰ + ꦴ + ꦠ + ꧀ + [spasi] + ꦱ + ꦼ + ꦏ + ꦂ + ꦤ + ꦶ + ꦁ + [spasi] + ꦱ + ꦸ + ꦗ + ꦶ
Papan tombol s+a+a+k++a+a+t+space+s+x+k+a+r+n+i+n+g+space+s+u+j+i

Kalau ditulis sesuai penulisan lama (dengan mengaktifkan fitur): ꦱꦴꦏ꧀ꦰꦠ꧀ ꦱꦼꦏꦫ꧀ꦤꦶꦁ ꦱꦸꦗꦶ.

Contoh 14: Menulis Sanskerta "जलॆस्वॆव जयमहॆ jalesveva jayamahe"

Teks ꦗꦭꦺꦱ꧀ꦮꦺꦮ ꦗꦪꦩꦲꦺ
Input ꦗ + ꦭ + ꦺ + ꦱ + ꧀ + ꦮ + ꦺ + ꦮ + [spasi] + ꦗ + ꦪ + ꦩ + ꦲ + ꦺ
Papan tombol j+a+l+e+s+w+e+w+a+space+j+a+y+a+m+a+h+e

Contoh 15: Menulis Sanskerta "वृक्षौ गच्छामि च फलनि लभे vṛkṣau gacchāmi ca phalāni labhe"

Teks ꦮꦽꦏ꧀ꦰꦻꦴ ꦒꦕ꧀ꦖꦴꦩꦶ ꦕ ꦦꦭꦴꦤꦶ ꦭꦨꦺ
Input ꦮ + ꦽ + ꦏ + ꧀ + ꦰ + ꦻ + ꦴ + [spasi] + ꦒ + ꦕ + ꧀ + ꦖ + ꦴ + ꦩ + ꦶ + [spasi] + ꦕ + [spasi] + ꦦ + ꦭ + ꦴ + ꦤ + ꦶ + [spasi] + ꦭ + ꦨ + ꦺ

Input dan kombinasi yang tidak valid

Input dan kombinasi yang tidak valid ditunjukkan dengan karakter tidak mau menempel sehingga dotted circle-nya (◌) masih kelihatan.

Contoh dan Penjelasannya

ꦺꦏ Input terbalik urutannya. Dalam Unicode inputnya logis. Walaupun secara visual muncul sebelum konsonan, tanda vokal TALING dan DIRGA MURE diinput setelah konsonannya. Jadi, ꦢꦺ ké = KA + TALING; ꦢꦺ kai = KA + DIRGA MURE.
ꦥꦸ꦳ Input terbalik urutannya. CECAK TELU selalu setelah konsonan (nglegena), sebelum tanda (sanḍangan) yang lain. ꦥ꦳ꦸ fu = PA + CECAK TELU + SUKU.
ꦿꦠ Input terbalik urutannya. Tanda konsonan tengah (sanḍangan wyanjana) ( PENGKAL dan ꦿ CAKRA) selalu sebelum tanda vokal. ꦠꦿꦹ trū = TA + ꦿ CAKRA + SUKU MENDUT.
ꦧꦾꦺꦂꦴ Input terbalik urutannya. Tanda konsonan akhir (sanḍangan panyigeging wanda) ( PANYANGGA, CECAK, LAYAR, dan WIGNYAN) selalu yang terakhir dalam sebuah silabel. ꦧꦾꦺꦴꦂ byor = BA + PENGKAL+ TALING + TARUNG + LAYAR.
ꦄ꧀ Vokal mandiri (aksara swara) tidak bisa diberi PANGKON.
ꦆꦿ Vokal mandiri (aksara swara) tidak bisa diberi tanda konsonan tengah (sanḍangan wyanjana) ( PENGKAL dan ꦿ CAKRA).
ꦉꦼ Vokal mandiri (aksara swara) tidak bisa diberi tanda vokal (sanḍangan swara), kecuali A. Pengecualian lainnya, U, PA CEREK, NGA LELET, dan O bisa diberi tanda vokal TARUNG untuk menulis vokal mandiri panjang: ꦈꦴ ū, ꦉꦴ ṝ, ꦊꦴ ḹ, dan ꦎꦴ au; PA CEREK dan NGA LELET bisa diberi tanda vokal TOLONG untuk menulis ꦉꦵ reu dan ꦊꦵ leu Sunda.
ꦩꦶ꧀ Konsonan (nglegena) yang sudah mendapat sanḍangan tidak bisa diberi PANGKON.
ꦠꦶꦴ Kombinasi tanda vokal *WULU TARUNG tidak ada.
ꦤꦂꦁ Tanda konsonan akhir (sanḍangan panyigeging wanda) ( PANYANGGA, CECAK, LAYAR, dan WIGNYAN) hanya boleh ada satu per silabel.
꧗ꦸ Angka Jawa (꧐ 0, ꧑ 1, ꧒ 2, ꧓ 3, ꧔ 4, ꧕ 5, ꧖ 6, ꧗ 7, ꧘ 8, ꧙ 9) tidak bisa diberi sanḍangan walaupun banyak yang mirip dengan konsonan (nglegena).

Tips dan trik

1. Gunakan ZERO WIDTH NON-JOINER (U+200C) untuk mencegah terbentuknya pasangan. ZERO WIDTH NON-JOINER di keyboard diketik dengan [Shift+/].

Input Hasil Disisipi ZWNJ setelah PANGKON
ꦄ + ꦥ + ꦳ + ꧀ + ꦗ ꦄꦥ꦳꧀ꦗ ꦄꦥ꦳꧀‌ꦗ
ꦄ + ꦥ + ꧀ + ꦗ + ꦳ ꦄꦥ꧀ꦗ꦳ ꦄꦥ꧀‌ꦗ꦳
ꦄ + ꦥ + ꦳ + ꧀ + ꦗ + ꦳ ꦄꦥ꦳꧀ꦗ꦳ ꦄꦥ꦳꧀‌ꦗ꦳

ZWNJ di aksara Jawa bermanfaat antara lain untuk mencegah ambigu yang ditimbulkan pasangan yang ada CECAK TELU-nya. Misalnya dalam contoh di atas, tiga contoh dengan pengetikan normal terlihat sama, sehingga pada prakteknya dalam teks tidak jelas bagaimana ꦄꦥ꦳꧀ꦗ harus dibaca, afja, apza, atau afza. Dengan ZERO WIDTH NON-JOINER pasangan tidak terbentuk sehingga jelas bagaimana harus dibaca.

Selain untuk mencegah terbentuknya pasangan, ZERO WIDTH NON-JOINER juga dapat digunakan untuk memecah ligatura-ligatura yang ada di fonta ini sehingga bisa dipilih cara penulisan yang diinginkan. Misalnya:

Pengetikan normal Disispi ZWNJ
ꦠꦿꦤ꧀ꦱ꧀ꦩꦶꦒꦿꦱꦶ transmigrasi ꦠꦿꦤ꧀‌ꦱ꧀ꦩꦶꦒꦿꦱꦶ (setelah ꦠꦿꦤ꧀ tran disisipi ZWNJ)
ꦏꦸꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦶꦠ꧀ kumplit ꦏꦸꦩ꧀‌ꦥ꧀ꦭꦶꦠ꧀ (setelah ꦏꦸꦩ꧀‌ kum disisipi ZWNJ)
ꦄꦩ꧀ꦱ꧀ꦡꦼꦂꦝꦩ꧀ Amsterdam ꦄꦩ꧀‌ꦱ꧀ꦡꦼꦂꦝꦩ꧀ (setelah ꦄꦩ꧀‌ amm disisipi ZWNJ)

2. Kebalikannya, gunakan ZERO WIDTH JOINER (U+200D) untuk “pemaksaan”, misalnya “memaksa” terbentuknya pasangan, “memaksa” tanda vokal agar menempel, dan sebagainya. ZERO WIDTH JOINER di keyboard diketik dengan [Shift+.]. Pada pengetikan normal ini tidak diperlukan.

Pengetikan normal Disispi ZWJ
ꦆ꧀ ꦆ‍꧀ (sebelum PANGKON disisipi ZWJ)
ꦄ꧀ꦩ kumplit ꦄ‍꧀ꦩ (sebelum PANGKON disisipi ZWJ)
wꦶ Amsterdam w‍ꦶ (sebelum WULU disisipi ZWJ)

3. Kalau mengetik aksara Jawa dengan sambung menyambung tanpa spasi, sisipkan ZERO WIDTH SPACE (U+200B) pada bagian-bagian yang kira-kira berpeluang dipenggal pada pergantian baris. ZERO WIDTH SPACE adalah karakter spasi yang lebarnya nol. Dengan begini, teks yang Anda ketik akan tetap sambung-menyambung, tapi bisa terpenggal kalau barisnya penuh. ZERO WIDTH SPACE di keyboard diketik dengan [Shift+Space].

4. Rumusan gabungan karakter pada guru ꧋ ꧆ ꧋, pada pancak ꧉ ꧆ ꧉, purwa-pada ꧅ ꧉ ꦧ꧀ ꧉ ꧅, madya-pada ꧅ ꧉ ꦟ꧀ ꧉ ꧅, dan wasana-pada ꧅ ꧉ ꦆ ꧉ ꧅ harus menjadi satu kesatuan dan tidak boleh terpenggal pada pergantian baris. Untuk mencegah itu terjadi, jangan gunakan spasi biasa (U+0020) di dalam rumusan-rumusan tersebut, tetapi gunakan NO-BREAK SPACE (U+00A0). NO-BREAK SPACE di keyboard diketik dengan [Ctrl+Alt+Space] atau [AltGr+Space].

5. Peraturan sekarang dalam penulisan aksara Jawa:

Karakter Harus ditulis
ꦫꦼ RA + PEPET PA CEREK
ꦭꦼ LA + PEPET NGA LELET
ꦿ‍ꦼ CAKRA + PEPET KERET
ꦔ꧀ NGA mati CECAK
ꦲ꧀ HA mati WIGNYAN
ꦫ꧀ RA mati LAYAR

Untuk membantu membetulkannya, gunakan Find & Replace di OpenOffice/LibreOffice: Di menu Edit, pilih Find & Replace.... Di kotak Search for, ketikkan ꦫꦼ, dan di kotak Replace with ketikkan , dan tekan tombol Replace. Ulangi langkahlangkah tadi untuk karakter-karakter yang lainnya. Jangan khawatir kalau karakternya hanya muncul sebagai kotak-kotak. Asalkan pengetikannya benar, tidak ada masalah.

Saran untuk pengembangan aksara Jawa

1. Aksara Jawa punya aksara rekan untuk fa, za, dza, dst.; tetapi tidak punya aksara rekan untuk qa. Untuk melengkapinya, sebaiknya KA SASAK (U+A990) yang selama ini hanya dipakai di penulisan Sasak diadopsi secara luas sebagai aksara rekan untuk qa. Dengan demikian kata 'Al-Quran' yang biasanya ditulis ꦄꦭ꧀ꦏꦸꦂꦄꦤ꧀ bisa lebih akurat ditulis dengan ꦄꦭ꧀ꦐꦸꦂꦄꦤ꧀.

2. Vokal diftong ai ( AI dan DIRGA-MURE) dan au (ꦎꦴ O TARUNG dan ꦻ‍ꦴ DIRGA-MURE TARUNG) sebaiknya dipopulerkan lagi. Keduanya memang tidak dipakai dalam Bahasa Jawa — Bahasa Jawa tidak mengenal diftong —, tetapi bisa berguna untuk menulis Bahasa Indonesia/Melayu dengan aksara Jawa. Bandingkan:

Bahasa Jawa Bahasa Indonesia
ꦧꦭꦺ balé ꦧꦭꦻ balai
ꦒꦸꦭꦺ gulé ꦒꦸꦭꦻ gulai
ꦥꦼꦠꦺ peté ꦥꦼꦠꦻ petai
ꦲꦶꦗꦺꦴ ijo ꦲꦶꦗꦻꦴ hijau
ꦧꦔꦺꦴ bango ꦧꦔꦻꦴ bangau
ꦏꦼꦧꦺꦴ kebo ꦏꦼꦂꦧꦻꦴ kerbau

3. Selama ini aksara Jawa tidak bisa membedakan antara vokal miring dan vokal jejeg. Menurut Hadiwaratama di tulisannya "Vokal-Vokal Jejeg Aksara Jawa" (http://www.ganeshana.org/file/artikel/budaya/04032009/Vokal2%20Jejeg%20Aksara%20Jawa%203-3-09%20disempurnakan%204-3-09.pdf), tanda vokal ꦵ TOLONG (U+A9B5) yang selama ini hanya dipakai di penulisan Sunda bisa dimanfaatkan untuk membedakan antara vokal miring dan vokal jejeg. Contohnya:

  • ꦱꦼꦒꦤꦺ segané — ꦱꦼꦒꦵ segá,
  • ꦥꦶꦠꦶꦏꦺ pitiké — ꦥꦶꦠꦶꦵꦏ꧀ pitík,
  • ꦏꦸꦛꦸꦏ꧀ꦏꦺ kuṭuké — ꦏꦸꦛꦸꦵꦏ꧀ kuṭúk,
  • ꦧꦒꦺ bagé — ꦧꦒꦺꦵꦏ꧀ꦏꦏꦺ bagèkaké,
  • ꦏꦼꦧꦺꦴ kebo — ꦏꦵꦝꦵꦏ꧀ kóḍók.

Di fonta ini kombinasi tanda vokal ꦶ‍ꦵ WULU TOLONG, ꦸ‍ꦵ SUKU TOLONG, dan ꦺ‍ꦵ TALING TOLONG diperbolehkan.

Penutup

Aksara Jawa begitu kompleks sehingga mungkin ada kombinasi yang terlewatkan atau kekurangankekurangan lain dalam fonta ini. Maka dari itu, kekurangan yang Anda temukan mohon saya diberitahu.

Koreksi, komentar, saran, kritik, atau sumbangan finansial untuk pengembangan fonta ini dan (insya Allah) fonta-fonta berikutnya diterima dengan tangan terbuka.

ꦫ꧈ꦱ꧈ ꦮꦶꦲꦤꦤ꧀
R.S. Wihananto
[email protected]

Lihat pula

Catatan kaki

Versi

    Versi 1.5
  • Ligatura-ligatura untuk pasangan yang mendapat PENGKAL + SUKU, PENGKAL + SUKU MENDUT, PENGKAL + KERET ditambah. 'Hambyur' sekarang ditampilkan ꦲꦩ꧀ꦧꦾꦸꦂ. Di versi sebelumnya 'hambyur' ditampilkan ꦲꦩ꧀​ꦧꦾꦸꦂ.
  • Untuk mengurangi jumlah ligatura dalam fonta, pasangan U+A9B0 SA MAHAPRANA (ssa) ditampilkan dengan glif yang terpisah: ◌꧀ꦰ
  • Kode Graphite (GDL) yang lebih efisien.
    Versi 1.6
  • Proses hinting fonta yang lebih baik. Fonta terlihat lebih bagus di layar.
    Versi 1.65
  • Proses hinting fonta yang lebih baik. Fonta terlihat lebih bagus di layar.
    Versi 1.70
  • Bentuk aksara U+A996 CA MURDA (cha) dan U+A99E DDA MAHAPRANA (ddha) diperbaiki agar lebih sesuai dengan tabel kode karakter aksara Jawa Unicode.
    Versi 1.80
  • Jarak antar glif dioptimalkan.
  • Ligatura-ligatura yang tidak terpakai dibuang.
  • Glif komposit dengan kontur yang bersinggungan diganti dengan glif biasa.
    Versi 1.81
  • Penulisan aksara rekan Tionghoa (ꦡ͜ꦌ̈꧈ ꦯ͜ꦌ̈꧈ ꦲ꧀ꦮꦌ̈꧈ ꦤ͜ꦌ̈)didukung dengan menggunakan karakter U+0308 ̈ COMBINING DIAERESIS dan U+035C ͜ COMBINING DOUBLE BREVE BELOW.
    Versi 1.90
  • Fonta ditambah beberapa fitur untuk mendukung variasi penulisan dan penulisan khusus yang tidak standar.
    Versi 1.92 (digunakan di Wikipedia bahasa Jawa)
  • Dirilis dengan lisensi SIL Open Font License (OFL).
    Versi 2.01
  • [Presentasi] Posisi U+A9B3 CECAK TELU terhadap tanda vokal atas diperbaiki, misalnya ꦥ꦳ꦶꦁ ꦥ꦳ꦼ.
  • [Presentasi] Bentuk glif yang berbeda untuk U+A9C6 JAVANESE PADA WINDU dan U+A9D0 JAVANESE DIGIT ZERO: ꧆ ꧐.
  • [Internal fonta] Karakter-karakter yang bersifat combining glif-nya tidak lagi dikompositkan dengan glif dotted circle.
  • [Internal fonta] Penamaan glif di dalam fonta sekarang mengikuti rekomendasi penamaan glif oleh Adobe dan FontLab.
  • [Internal fonta] Fonta sekarang mempunyai semua glif yang disarankan oleh Microsoft.
  • [Internal fonta] Kode GDL yang lebih efisien.

Tags:

tuladha Jejeg FONTA UNICODE AKSARA JAWAtuladha JejegKomputer

🔥 Trending searches on Wiki Basa Jawa:

Dominique HouraniKalanjanaWayang2015Wektu Standar JepangPatiꦗꦼꦥꦿꦺꦠꦤ꧀Bonang panerusAndy LauTom CruiseAryo WahabAbyasaPratélan pawiyatan luhur swasta ing Jawa KulonSri Mulyani IndrawatiUlujami, Pesanggrahan, Jakarta KidulAhmad DahlanGanjar PranowoGeisha (Grup Musik)Tembung entarEutanasiaMarcell SiahaanLionel Messiꦧꦼꦝꦶꦭ꧀ꦧꦼꦝꦶꦭꦤ꧀PecelOkeVision2022KethoprakTauhidMihrabFuji ElectricWikinewsJay IdzesPasamuan ing ÉropahWayang potèhiSamuel RizalTawangmangu, KaranganyarPawadonanBagimu NegeriDajjalSujiwo TejoDjoko SuyantoWacanaPeggy Melati SukmaMasjid Menara KudusDinosaurusJoseph John ThomsonMontor mabur nirawakPanganan tradisionalDurmaBenyamin S.Teungku Chik di TiroKleponParto PatrioYodiumRahwanaBaksoEmma WatsonWayang bèbèrCiracas, Jakarta WétanHappy Feet TwoKarnaAKB48Konflik Gaza−Israel 2023Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (filem)SusuRamayanaUla marani gebugSurat Al LahabLumbungPerang AdhemBasa IvriSasando🡆 More