Harry Potter and the Philosopher's Stone (di Amerika Serikat, Pakistan, Sri Lanka dan India dikenal dengan judul Harry Potter and the Sorcerer's Stone) adalah sebuah film yang sangat sukses pada tahun 2001 yang diangkat dari novel fantasi J.
K. Rowling dengan judul yang sama. Seorang agen Warner Brothers membeli hak cipta film ini dengan harga yang relatif murah, sebelum bukunya meledak di pasaran. Film ini dibuat di Studio Film Leavesden dan dirilis pada tahun 2001. Buku kedua, ketiga dan keempat juga telah diadaptasi ke dalam film. Rencananya petualangan Harry Potter akan berakhir di buku ketujuh, demikian juga filmnya. Film ini meraih pendapatan sebesar 950 juta dolar di seluruh dunia (berada di tempat ketiga film terlaris sepanjang masa setelah Titanic dan The Lord Of The Rings: The Return Of The Kings dan menerima 3 nominasi Oscar.
Harry Potter and the Sorcerer's Stone | |
---|---|
Sutradara | Chris Columbus |
Produser | David Heyman |
Ditulis oleh | J. K. Rowling |
Skenario | Steve Kloves |
Pemeran | Daniel Radcliffe Rupert Grint Emma Watson Richard Harris Robbie Coltrane Alan Rickman Maggie Smith Ian Hart |
Penata musik | John Williams |
Sinematografer | John Seale |
Penyunting | Richard Francis-Bruce |
Distributor | Warner Bros. |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 152 menit |
Negara | Inggris Amerika Serikat |
Bahasa | Bahasa Inggris |
Anggaran | $125 juta |
Pendapatan kotor | $976.475.550 |
J.K. Rowling bersikeras semua pemain haruslah orang Inggris, supaya film ini tetap bernuansa Inggris, seperti bukunya. Ada perkecualian adanya orang Irlandia yaitu karakter Seamus Finnigan (Devon Murray) dan Professor Albus Dumbledore (Richard Harris), serta Madam Hooch (Zoe Wanamaker, yang kelahiran Amerika).
Harry Potter adalah seorang anak yang tampaknya biasa, hidup dengan keluarga yang berhubungan darah dengan-nya, keluarga Dursley di Surrey. Pada ulang tahunnya yang kesebelas, Harry mengetahui dari seorang asing misterius, Rubeus Hagrid, bahwa ia sebenarnya seorang penyihir, terkenal di Dunia sihir karena dapat bertahan dari serangan Lord Voldemort yang jahat ketika Harry masih bayi. Voldemort membunuh orang tua Harry, tetapi serangan kepada Harry gagal dilakukan, kejadian tersebut menyisakan bekas luka berbentuk petir di dahi Harry dan membuat Voldemort tewas. Hagrid mengungkapkan kepada Harry bahwa ia telah diundang untuk bersekolah di Hogwarts, sebuah Sekolah Sihir. Setelah membeli perlengkapan sekolahnya di Diagon Alley, Harry berangkat dengan menggunakan kereta ke Hogwarts melalui Platform 9 ¾ yang tersembunyi di Stasiun King's Cross di London.
Di kereta, Harry bertemu dengan Ronald Weasley, anak dari keluarga penyihir berdarah murni, dan Hermione Granger, seorang penyihir yang lahir dari orang tua Muggle (bukan penyihir). Begitu mereka tiba di sekolah, Harry dan semua siswa tahun pertama yang lain dibagi ke dalam empat kelompok asrama yang berbeda: Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin. Slytherin terkenal karena menjadi kelompok sihir hitam dan penyihir jahat, Harry berhasil meyakinkan Topi Seleksi yang ajaib untuk tidak menempatkannya di Slytherin. Dia ditempatkan di Gryffindor, bersama dengan Ron dan Hermione.
Di Hogwarts, Harry mulai belajar sihir dan juga menemukan lebih banyak tentang masa lalunya dan orang tuanya. Harry diikutkan dalam tim Gryffindor dalam perlombaan Quidditch (perlombaan dengan menggunakan sapu terbang) dan menjadi seorang Seeker. Ia juga akhirnya mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang Seeker.
Suatu malam, Harry, Ron, dan Hermione menemukan anjing berkepala tiga raksasa di Koridor Terlarang di lantai tiga sekolah. Mereka berhasil melarikan diri dari Troll raksasa dan setelah Harry hampir terlempar dari sapunya karena sihir kuat dari seseorang dalam salah satu pertandingan Quidditch, Mereka menganggap bahwa seseorang sedang mencoba untuk melewati anjing tersebut. Harry menemukan Cermin Tarsah yang dapat menunjukkan keinginan hati seseorang. Kepala sekolah Albus Dumbledore memindahkan cermin itu dan menyarankan Harry untuk tidak mencarinya lagi. Dengan menggunakan informasi dari Hagrid yang mengucapkannya tanpa sengaja, Hermione menemukan bahwa anjing itu menjaga Batu Bertuah, sebuah batu yang dapat digunakan untuk memberikan hidup abadi kepada pemiliknya. Harry menyimpulkan bahwa guru ramuannya, Severus Snape, mencoba untuk mendapatkan batu tersebut. Harry tertangkap ketika ia keluar dari asrama pada malam hari dan ia ditahan. Ketika membantu Hagrid di hutan gelap, ia melihat sosok berkerudung meminum darah unicorn untuk penyembuhan. Harry menyimpulkan bahwa sosok berkerudung itu adalah Voldemort dan ia juga menyimpulkan bahwa Snape sedang mencoba untuk mendapatkan batu bertuah tersebut untuk mengembalikan Voldemort dengan kekuatan penuh.
Setelah mendengar dari Hagrid bahwa anjing akan tertidur jika dimainkan musik dan ketika ia kelepasan berbicara tentang hal tersebut kepada seorang pria di bar lokal pada suatu malam, Harry, Ron, dan Hermione mengambi kesimpulan bahwa Snape adalah orang di bar itu dan berusaha untuk memperingatkan Dumbledore. Setelah mengetahui Snape pergi untuk urusan bisnis mereka menyimpulkan bahwa ia akan mencoba untuk mencuri batu malam itu dan memutuskan untuk menemukan batu itu sebelum Snape menemukannya lebih dulu.
Mereka menghadapi serangkaian hambatan seperti: selamat dari tanaman mematikan, terbang untuk menemukan kuci terbang itu dengan sengit, dan memenangkan pertandingan catur yang mempunyai biji catur sebesar manusia. Trio itu menggunakan keahlian mereka untuk mengatasi berbagai rintangan. Hermione menggunakan pengetahuannya tentang mantra untuk melewati tanaman tersebut, Harry menggunakan keterampilan sebagai Seeker untuk mendapatkan kunci terbang itu, dan Ron menggunakan keterampilannya bermain catur untuk memenangkan pertandingan catur. Namun, Ron hampir terbunuh dalam pertandingan tersebut dan Hermione bersama Ron tinggal di tempat pertandingan sedangkan Harry berjalan ke ruang selanjutnya.
Di ruang terakhir, Harry menemukan bahwa tenyata bukan Snape yang menginginkan batu tersebut, tetapi guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, Profesor Quirrell. Quirrell mengungkapkan bahwa ia yang membebaskan troll itu dan mencoba membunuh Harry dalam pertandingan Quidditch. Dia juga mengungkapkan bahwa Snapelah yang telah melindungi Harry dan mencoba menghentikan Quirrell sepanjang tahun. Karena sesuatu hal yang dilakukan oleh Dumbledore, Harry menemukan batu itu di sakunya setelah melihat dirinya di dekat Cermin Tarsah . Ketika Quirrell mencoba untuk menangkap Harry untuk mendapatkan jawaban dari Harry tentang apa yang dilihatnya pada cermin itu, Quirrell membuka sorbannya dan terlihat bahwa Voldemort tinggal di bagian belakang kepalanya. Harry mencoba untuk melarikan diri tetapi Quirrell mengeluarkan api dengan cara menjentikkan jari-jarinya untuk menjebak dia. Voldemort mencoba untuk meyakinkan Harry untuk memberinya batu tersebut dengan menjanjikan untuk menghidupkan orangtuanya kembali dari kematian, tetapi Harry menolak. Quirrell mencoba untuk membunuhnya tetapi sentuhan Harry mencegah Quirrell untuk menyakiti Harry dan menyebabkan tangannya menjadi debu. Quirrell kemudian mencoba untuk mengambil batu itu tetapi Harry memegang wajahnya, sehingga Quirrell berubah menjadi debu dan mati. Ketika Harry mencoba untuk berdiri, roh Voldemort melewati Harry dan menjatuhkannya hingga Harry menjadi pingsan sebelum menghilang.
Harry menemukan dirinya di rumah sakit sekolah dengan Profesor Dumbledore di sisinya. Dumbledore menjelaskan bahwa batu tersebut telah dimusnahkan, dan juga memberitahukan bahwa Hermione dan Ron baik-baik saja. Quirrell terbakar ketika menyentuh Harry karena, ketika ibu Harry meninggal ketika menyelamatkannya, kematiannya memberi Harry sebuah kekuatan, yaitu kekuatan cinta untuk melindungi Harry dari Voldemort. Pada pesta akhir tahun, Dumbledore memberikan poin asrama pada menit-menit terakhir kepada Harry, Ron, Hermione, dan Neville karena keberanian dan kecerdasan mereka, sehingga Gryffindor memenangkan Piala Asrama. Sebelum Harry dan seluruh siswa berangkat meninggalkan Hogwarts untuk liburan musim panas, Harry menyadari ketika sudah saatnya pulang, bahwa Hogwarts adalah rumahnya yang sesungguhnya.
Rowling secara pribadi menginginkan bahwa para pemain haruslah berasal dari Inggris. Susie Figgis ditunjuk sebagai direktur pemilihan pemain, bekerja bersama Columbus dan Rowling untuk menjalankan audisi untuk peran utama Harry, Ron dan Hermione. Audisi terbuka digelar untuk tiga peran utama tersebut, dan hanya orang Inggris yang akan terpilih. Audisi utama berlangsung dalam tiga bagian, dengan peserta audisi harus membaca satu halaman dari Harry Potter and the Philosopher's Stone, dan jika dipanggil kembali, mereka harus berimprovisasi adegan kedatangan siswa di Hogwarts, mereka kemudian diberi beberapa halaman dari skrip untuk dibacakan di depan Columbus. Adegan dari film Columbus tahun 1985, Young Sherlock Holmes juga digunakan. Pada 11 Juli 2000, Figgis meninggalkan produksi, mengeluh bahwa Columbus tidak menganggap salah satu dari ribuan anak-anak mereka telah mengikuti audisi dengan "layak". Pada tanggal 8 Agustus 2000, Daniel Radcliffe, Emma Watson dan Rupert Grint masing-masing terpilih untuk peran Harry Potter, Hermione Granger dan Ron Weasley.
Ada banyak perbedaan antara flm dengan buku, beberapa diantaranya cukup penting, antara lain:
This article uses material from the Wikipedia Bahasa Indonesia article Harry Potter and the Sorcerer's Stone, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Bahasa Indonesia (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.