Gempa Bumi Sumatra Maret 2007

Gempa bumi Sumatra Maret 2007 adalah serangkaian gempa Bumi berkekuatan 5,8-6,4 skala Richter yang melanda sejumlah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia pada 6 Maret 2007 mulai pukul 10:49 WIB.

Guncangan gempa terasa hingga ke Singapura dan Malaysia. Sampai tanggal 7 Maret 2007 korban meninggal akibat gempa ini dilaporkan sebanyak 52 orang.

Gempa bumi Sumatra Maret 2007
Gempa Bumi Sumatra Maret 2007
Waktu UTC 
 2007-03-06 03:49:38
 2007-03-06 05:49:25
ISC 
 11691339
 11691369
USGS-ANSS 
 ComCat
 ComCat
Tanggal setempat6 Maret 2007 (2007-03-06)
Waktu setempat
Kekuatan6.4 Mw, 6.3 Mw
Wilayah bencanaGempa Bumi Sumatra Maret 2007 Indonesia

sumber: Posko bencana alam gempa Bumi Sumbar
/Kompas Cyber Media 07/03/2007 08:46 wib

Korban68 tewas; lebih dari 460 luka serius

Rangkaian gempa

United States Geological Survey (USGS) mencatat terjadi dua gempa berkekuatan masing-masing 6,4 dan 6,3 skala Richter berselang sekitar dua jam. Gempa kedua terjadi pada koordinat 0,490° LS, 100,529° BT pada kedalaman 30 km, pada jRangkaian gempa

United States Geological Survei (USGS) mencatat terjadi dua gempa berkekuatan masing-masing 6,4 dan 6,3 skala Richter berselang sekitar dua jam. Gempa kedua terjadi pada koordinat 0,490° LS, 100,529° BT pada kedalaman 30 km, pada jarak 55 km timur laut Padang. Sembilan jam kemudian USGS mencatat gempa ketiga pada koordinat 0.287° LS, 100.605° BT. Intensitas gempa susulan ini lebih rendah, dengan magnitudo 4,9[1] [2][3].

Badan Meteorologi dan Geofisika melaporkan tiga kali gempa. Gempa pertama berkekuatan 5,8 pada skala Richter terjadi di koordinat 0,480° LS, 100,370 BT pada kedalaman 33 km dengan lokasi 19 km selatan Kota Bukittinggi.Gempa kedua berkekuatan 5,8 SR pada koordinat 0,5 LS dan 100,4 BT di sebelah barat daya Batusangkar, terjadi pukul 10.49. Gempa ketiga, dengan pusat gempa tak jauh dari gempa sebelumnya, memiliki koordinat 0,5 LS dan 100,5 BT berkekuatan 5,8 SR pada pukul 12.49.[4]

Menurut kantor Badan Meteorologi dan Geofisika Padang Panjang pada hari kedua, untuk jumlah gempa yang terjadi mencapai 226 kali. Pada hari Kamis 8 Maret 2007 sampai tengah hari terjadi 45 kali gempa dengan intensitas antara 3,3 skala Richter hingga 4,2 skala Richter.[5]

Gempa di daerah Tanah Datar merusak baik bangunan warga, sekolah, perkantoran dan rumah ibadah. Untuk rumah rusak berat 3.110 buah, rusak sedang 3.437 buah dan rusak ringan 3.551 buah. Untuk Sekolah rusak berat 68 buah, rusak sedang 30 dan rusak ringan 40. Untuk Kantor rusak berat 18 buah, rusak sedang 9 buah dan rusak ringan 10 buah. Untuk Masjid/Mushalla rusak berat 74 buah, rusak sedang 28 buah dan rusak ringan 48 buah.[9]

Di Kota Padang Panjang data di Posko Penanggulangan Gempa 11 Maret 2007 menunjukkan fisik bangunan yang rusak bernilai sekitar Rp146,1 M. Kerusakan rumah penduduk Rp94,2 M dengan rincian 707 rusak berat (RB), 1,519 rusak sedang (RS) dan 1.843 rusak ringan (RR). Gedung kantor pemerintah yang rusak senilai Rp12 M (2 RB, 11 RS dan 25 RR). Sarana pendidikan SD negeri Rp 12,3 M (26 RB, 5 RS dan 14 RR), SMTP/SMTA/PT negeri dan swasta Rp 16,5 M (13 RB, 7 RS dan 13 RR). Sarana kesehatan Rp 2,5 M, rumah ibadah Rp 1 M, jalan Rp 5M. [10]arak 55 km timur laut Padang. Sembilan jam kemudian USGS mencatat gempa ketiga pada koordinat 0.287° LS, 100.605° BT. Intensitas gempa susulan ini lebih rendah, dengan magnitudo 4,9.

Badan Meteorologi dan Geofisika melaporkan tiga kali gempa. Gempa pertama berkekuatan 5,8 pada skala Richter terjadi di koordinat 0,480° LS, 100,370 BT pada kedalaman 33 km dengan lokasi 19 km selatan Kota Bukittinggi.Gempa kedua berkekuatan 5,8 SR pada koordinat 0,5 LS dan 100,4 BT di sebelah barat daya Batusangkar, terjadi pukul 10.49. Gempa ketiga, dengan pusat gempa tak jauh dari gempa sebelumnya, memiliki koordinat 0,5 LS dan 100,5 BT berkekuatan 5,8 SR pada pukul 12.49.

Menurut kantor Badan Meteorologi dan Geofisika Padang Panjang pada hari kedua, untuk jumlah gempa yang terjadi mencapai 226 kali. Pada hari Kamis 8 Maret 2007 sampai tengah hari terjadi 45 kali gempa dengan intensitas antara 3,3 skala Richter hingga 4,2 skala Richter.

Dampak

Bencana gempa bulan Maret 2007 ini telah merusak bangunan milik pemerintah dan warga, serta menyebabkan jatuhnya sejumlah korban tewas dan luka-luka. Jalan Padang-Bukittinggi dan Padang-Solok sempat macet karena tertimbun tanah longsor.

Selain itu gempa tersebut diperkirakan memicu aktivitas Gunung Talang. Sebuah ngarai baru di nagari Gunung Rajo diperkirakan terbentuk akibat gempa.

Korban

Jumlah korban tewas dalam bencana ini pada tanggal 6 Maret dilaporkan mencapai 70 orang. Namun pada hari berikutnya Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi meralat jumlah korban menjadi 52 orang, dengan alasan beberapa korban dihitung ganda.


Kerugian

Gempa di daerah Tanah Datar merusak baik bangunan warga, sekolah, perkantoran dan rumah ibadah. Untuk rumah rusak berat 3.110 buah, rusak sedang 3.437 buah dan rusak ringan 3.551 buah. Untuk Sekolah rusak berat 68 buah, rusak sedang 30 dan rusak ringan 40. Untuk Kantor rusak berat 18 buah, rusak sedang 9 buah dan rusak ringan 10 buah. Untuk Masjid/Mushalla rusak berat 74 buah, rusak sedang 28 buah dan rusak ringan 48 buah.

Di Kota Padang Panjang data di Posko Penanggulangan Gempa 11 Maret 2007 menunjukkan fisik bangunan yang rusak bernilai sekitar Rp146,1 M. Kerusakan rumah penduduk Rp94,2 M dengan rincian 707 rusak berat (RB), 1,519 rusak sedang (RS) dan 1.843 rusak ringan (RR). Gedung kantor pemerintah yang rusak senilai Rp12 M (2 RB, 11 RS dan 25 RR). Sarana pendidikan SD negeri Rp 12,3 M (26 RB, 5 RS dan 14 RR), SMTP/SMTA/PT negeri dan swasta Rp 16,5 M (13 RB, 7 RS dan 13 RR). Sarana kesehatan Rp 2,5 M, rumah ibadah Rp 1 M, jalan Rp 5M.

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

Tags:

Gempa Bumi Sumatra Maret 2007 Rangkaian gempaGempa Bumi Sumatra Maret 2007 DampakGempa Bumi Sumatra Maret 2007 Lihat pulaGempa Bumi Sumatra Maret 2007 Pranala luarGempa Bumi Sumatra Maret 2007 ReferensiGempa Bumi Sumatra Maret 200720076 Maret7 MaretGempa BumiIndonesiaMalaysiaSingapuraSkala RichterSumatera BaratWIB

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Elastisitas permintaanSosrokartonoDermatitis atopikBoedi OetomoIMedia sosialUmar bin KhattabJulius Robert OppenheimerDataSaldi IsraOlimpiade Musim Panas 2024Emil AuderoJuventus F.C.Kota YogyakartaRokokPiala AFCBom Bali 2002KambojaMerkuriusWings (perusahaan)Kesultanan UtsmaniyahAhmad LuthfiPerang Dunia IKerja samaTelaga SaranganManusiaGoogle PlayJNEJawa TengahThailandRed SparksHindia BelandaLionel MessiC (bahasa pemrograman)MyanmarEnzimAkulturasiBoyke Dian NugrahaSon Heung-minIstinjaAplikasiAirFatmawatiAston Villa F.C.Luis MillaAnnette EdoardaKalender JawaDaftar fam MinahasaKartini (film)Jay IdzesAzizi AsadelNadiem MakarimBandar Udara Internasional Soekarno–HattaIsuzu PantherAtmanSistem parlementerKalender HijriahOpen BOHAbdurrahman WahidSepak bola putra pada Olimpiade Musim Panas 2020Kota BandungTere LiyeBanda NeiraRidwan MansyurWitan SulaemanGunung RinjaniDaftar bendera negara di duniaJenis-jenis uangA.M. HendropriyonoLos Angeles LakersRaffi AhmadDaftar film Indonesia tahun 2023Pahlawan nasional IndonesiaFiksiTuhan, Izinkan Aku BerdosaLiberalisme🡆 More