Basuki Hadimuljono: Seorang tokoh birokrat Indonesia

Dr.

Dan sebelumnya ia juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014–2019.

Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono: Masa muda, Karier, Menteri kabinet
Foto Basuki Hadimuljono sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju (2019).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia ke-1
Mulai menjabat
27 Oktober 2014
PresidenJoko Widodo
Wakil MenteriJohn Wempi Wetipo (2019–22)
Sebelum
Pendahulu
Djoko Kirmanto (sebagai Menteri Pekerjaan Umum Indonesia)
Djan Faridz (sebagai Menteri Perumahan Rakyat Indonesia)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Mochamad Basoeki Hadimoeljono

5 November 1954 (umur 69)
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriKartika Nurani
Anak3
Alma materUniversitas Gadjah Mada
Universitas Colorado
PekerjaanInsinyur
Birokrat
Politikus
KabinetKabinet Kerja (2014–2019)
Kabinet Indonesia Maju
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Basuki lahir di Surakarta, ayahnya adalah anggota TNI Angkatan Darat. Setelah memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979, ia pindah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan memulai kariernya di sana. Kemudian, ia memperoleh gelar master dan doktor dari Universitas Colorado. Ia naik pangkat dan menjabat sebagai Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal di sana, sampai ia menerima penunjukan dari Joko Widodo untuk menjabat sebagai menteri setelah lebih dari 30 tahun sebagai pegawai negeri pada tahun 2014.

Karena program infrastruktur Jokowi, Kementerian Basuki menerima porsi anggaran yang signifikan selama masa jabatannya, sebesar Rp 107,3 triliun untuk tahun fiskal 2018. Proyek-proyek di bawah masa jabatannya termasuk pembangunan massal perumahan umum, infrastruktur jalan dan waduk air.

Masa muda

Basuki Hadimuljono: Masa muda, Karier, Menteri kabinet 
Basuki Hadimuljono meninjau proyek Jalan Puncak 2 Jonggol didampingi Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin dan Anggota DPR RI Mulyadi.

Basuki lahir di Surakarta pada 5 November 1954, sebagai putra keempat dari seorang prajurit TNI Angkatan Darat dengan tujuh bersaudara. Sebagai seorang anak, ia akan sering pindah karena pekerjaan ayahnya. Ia menyelesaikan sekolah dasar di Palembang, sekolah menengah pertama di Papua, dan sekolah menengah atas di Surabaya.

Keluarga

Ia menikah dengan Kartika Nurani dan memiliki tiga orang anak, Dewi (lahir 1987), Neil (lahir 1992) dan Dira (lahir 1994).

Pendidikan awal

Selama masa SMA, ia aktif di grup musik sekolah dan bermain drum. Setelah menyelesaikan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya, ia diterima di Universitas Gadjah Mada dan mempelajari geologi rekayasa. Ia lulus dari sana pada tahun 1979 ketika usianya 25 tahun.

Karier

Basuki Hadimuljono: Masa muda, Karier, Menteri kabinet 
Basuki Hadimuljono

Setelah lulus dari Fakultas Teknik UGM, Basuki mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum sebagai PNS. Setelah beberapa tahun, ia memperoleh beasiswa dari kementerian untuk melanjutkan studinya, dan memperoleh gelar magister dan doktor dari Universitas Negeri Colorado [en] masing-masing pada usia 35 dan 38. Setelah melanjutkan studinya, ia kembali ke Indonesia dan melanjutkan pekerjaannya di kementerian, menerima penghargaan sebagai pegawai kementerian tahun 1995. Kemudian, ia dipromosikan menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian antara tahun 2005 dan 2007. Setelah itu, ia menjadi Inspektur Jenderal Kementerian hingga 2013. Jabatan terakhir yang dijabatnya sebelum diangkat menjadi menteri pada Oktober 2014 adalah Dirjen Perencanaan Tata Ruang.

Selama berada di kementerian, ia telah berpartisipasi dalam beberapa kelompok kerja tingkat nasional termasuk yang terkait dengan rehabilitasi pasca gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 di Aceh, penanganan banjir lumpur panas Sidoarjo (2006–2007), perbaikan Jalan Tol Purbaleunyi dan pengelolaan kelangkaan pangan di Kabupaten Yahukimo (keduanya tahun 2006).

Pada Mei 2012, Basuki juga diangkat sebagai komisaris utama di Wijaya Karya, sebuah perusahaan konstruksi milik negara. Ia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisi Internasional untuk Irigasi dan Drainase [en] untuk masa jabatan 2013–2016.

Menteri kabinet

Basuki Hadimuljono: Masa muda, Karier, Menteri kabinet 
Basuki dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memamerkan ponsel Nokia lama mereka pada tahun 2019.

Pada tanggal 26 Oktober 2014, presiden yang baru terpilih Joko Widodo mengumumkan pengangkatan Basuki sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kementerian tersebut dibentuk dari penggabungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat, yang sebelumnya dipimpin oleh Djoko Kirmanto dan Djan Faridz. Seperti menteri lainnya, ia mengundurkan diri dari pekerjaan perusahaannya di Wijaya Karya setelah diangkat. Ia adalah salah satu dari lima alumni Universitas Gadjah Mada di jajaran kabinet (tidak termasuk Jokowi sendiri), dan memiliki aset yang dilaporkan sebesar Rp6,5 miliar pada 2012.

Kurang dari dua bulan setelah menjadi menteri, Basuki setuju memberikan pinjaman sebesar USD 62 juta untuk kompensasi para korban semburan lumpur panas Sidoarjo setelah menghubungi Bakrie Group. Perusahaan tersebut diberi waktu 4 tahun untuk melunasi utang, atau menghadapi pengambilalihan aset mereka (sebagian besar tanah) oleh pemerintah. Pada tahun 2016, ia juga dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjadi saksi terkait kasus korupsi di kementeriannya.

Pada tahun pertama kepemimpinannya, kementerian menerima peningkatan dana sebesar Rp33 triliun antara rancangan dan RAPBN, menerima peningkatan terbesar dibandingkan kementerian lain. Meskipun hanya menggunakan sekitar 8% dari anggaran tahunan Rp118 triliun dalam lima bulan pertama, pada akhir tahun jumlahnya meningkat menjadi 94,5%. Kementerian menerima dana paling banyak dibandingkan kementerian lain pada tahun 2016, sedangkan pada anggaran 2017 dan 2018 kementerian berada di urutan kedua di belakang Kementerian Pertahanan. Anggaran kementerian untuk tahun anggaran 2018 ditetapkan sebesar Rp107,3 triliun.

Basuki mempertahankan posisi menteri di Kabinet Indonesia Maju 2019.

Proyek

Memindahkan ibu kota

Pada tahun 2017, DPR-RI mencabut dana untuk studi pemindahan ibu kota dalam anggaran kementerian. Basuki menggambarkan kemungkinan pemindahan ibu kota di masa depan dari Jakarta sebagai "keputusan politik", dan langkah itu "tidak mudah" karena kementerian hanya baru selesai melakukan studi literatur alih-alih perencanaan makro. Ia menambahkan bahwa langkah seperti itu mungkin memakan waktu empat hingga lima tahun dalam persiapan. Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan telah menyerukan penundaan langkah tersebut, dengan alasan biaya utamanya di tengah proyek infrastruktur besar. Basuki juga menunjukkan bahwa Palangka Raya tidak akan menjadi satu-satunya pilihan, jika langkah seperti itu dilakukan.

Perumahan rakyat

Presiden Joko Widodo meluncurkan rencana untuk membangun 1 juta perumahan umum sebagai bagian dari 10 juta perumahan yang terjangkau pada tahun 2019, dengan sekitar 600.000 perumahan akan dibangun dari anggaran kementerian. Dalam pelaksanaannya, program ini menerima berbagai keluhan terkait kecepatan proyek hingga lambatnya respon perizinan dari pemerintah daerah. Menurut Basuki, sekitar 700.000 rumah telah selesai dibangun pada Oktober 2017.

Infrastruktur

Pada anggaran kementerian 2016, pembangunan jalan dan jembatan mendapat porsi terbesar diikuti oleh sumber daya air. Pemerintah Indonesia menetapkan rencana untuk membangun 1.000 km jalan tol dalam masa jabatan 5 tahun pertama Jokowi di samping 2.650 km jalan nasional. Ini termasuk penyelesaian Jalan Tol Trans-Jawa yang telah diinisiasi oleh pendahulunya yakni Menteri Djoko Kirmanto dan pemulaian Jalan Tol Trans-Sumatra, selain Jalan Trans-Papua yang menurut Basuki direncanakan panjangnya mencapai 4.300 km pada 2019. Jalan tol juga dimulai antara kota Manado dan Bitung di Sulawesi Utara.

Kementerian juga berencana membangun 49 bendungan untuk menyediakan sumber daya air antara tahun 2014 dan 2019.

Penghargaan

Indonesia

Jepang

Selama 30 tahun mengabdi di Kementerian Pekerjaan Umum, Basuki dianugerahi tiga medali Satyalancana Karya Satya. Ia juga dianugerahi medali Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya masing-masing pada 2003 dan 2005, sebagai tambahannya medali Satyalancana Kebaktian Sosial untuk pekerjaannya di Aceh setelah tsunami. Pada Desember 2017, ia juga menerima Bintang Bhayangkara Utama bersama 6 menteri kabinet lainnya.

Pada 15 Januari 2020, ia dianugerahi gelar doktor honoris causa dari ITB atas jasanya di dalam infrastruktur bencana (pengembangan, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur, khususnya dalam bidang sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa).

Pada 9 November 2023, atas jasa-jasanya memperkuat kerja sama Indonesia-Jepang, beliau dianugerahi tanda kehormatan "The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star" oleh kaisar Naruhito.

Luar negeri

Ia juga menerima Penghargaan Distinguished Honorary Fellow dari Federasi Organisasi Teknik ASEAN pada Februari 2017, serta Penghargaan International Lifetime Contribution dari Japan Society of Civil Engineers [en] pada bulan Juli 2017.

Riwayat pendidikan

Pengalaman kerja

  • Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum (2005–2007)
  • Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (2007–2013)
  • Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (2013–2014)
  • Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014–petahana)

Galeri

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Djoko Kirmanto
sebagai Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia
2014–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Djan Faridz
sebagai Menteri Perumahan Rakyat

Tags:

Basuki Hadimuljono Masa mudaBasuki Hadimuljono KarierBasuki Hadimuljono Menteri kabinetBasuki Hadimuljono PenghargaanBasuki Hadimuljono Riwayat pendidikanBasuki Hadimuljono Pengalaman kerjaBasuki Hadimuljono GaleriBasuki Hadimuljono ReferensiBasuki HadimuljonoDaftar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat IndonesiaDoktorHaji (gelar)Honoris CausaInsinyurJoko WidodoJusuf KallaKabinet Indonesia MajuKabinet Kerja (2014–2019)Ma'ruf Aminw:en:Doctor of Philosophyw:en:Master of Science

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Sri Asih (film 2022)IAnwar UsmanPornnappan PornpenpipatKejuaraan Eropa UEFA 2024Kota DepokBank MandiriPalagan AmbarawaSeks analHM SampoernaBambang SoesatyoYordaniaSunan BonangLiga Eropa UEFADaftar kabupaten dan kota di Jawa TimurFußball-BundesligaBadan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan KemerdekaanLuhut Binsar PandjaitanFree FireMahkamah Konstitusi Republik IndonesiaBahasa JawaChelsea F.C.Sejarah komputerStadion Jassim bin HamadLos Angeles LakersBabe CabiitaKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Dinasti AyyubiyahIndofood Sukses MakmurPimpinan Mahkamah Konstitusi Republik IndonesiaPerdagangan internasionalPiala Dunia FIFAPiala Raja SpanyolSydneyEvaluasiDaftar fam AmbonSultan HasanuddinManchester City F.C.NarkobaUangMJermanKualifikasi Piala Asia AFC 2027MagisterJenis-jenis uangTelaga SaranganTerjemahanUranusKometSyiahMuhammad SyaugiAnnette EdoardaTelevisi Republik IndonesiaTwitterRidwan MansyurPaulus dari TarsusSarjanaLambang negara IndonesiaPertempuran SurabayaKabupaten CianjurJepang Terbuka 2023Agresi Militer Belanda IHarimauDaftar fam MinahasaTanda Nomor Kendaraan Bermotor IndonesiaPatriarkiKesultanan AcehJeam Kelly SroyerCineplex 21 GroupAssalamualaikumPeta duniaKorupsiSepak bola putra pada Olimpiade Musim Panas 2020BelandaMalaysiaMajapahitIsuzu PantherRizki Aulia Rahman NatakusumahTrapesium (geometri)🡆 More