Shah Rukh Khan: Pemeran laki-laki asal India

Shah Rukh Khan (Hindi: शाहरुख़ ख़ान, bahasa Urdu: شاہ رخ خان, lahir 2 November 1965) atau biasa dikenal sebagai SRK, adalah seorang aktor film, produser dan pembawa acara televisi asal India.

Di sisi lain, juga dijuluki sebagai "Baadshah of Bollywood", "King of Bollywood" atau "King Khan", karena tampil dalam lebih dari 80 film Bollywood, dan meraih sejumlah penghargaan, termasuk 14 Penghargaan Filmfare. Khan memiliki penggemar berjumlah signifikan di Asia dan diaspora India di seluruh dunia. Dalam hal jumlah audien dan pemasukan, ia disebut sebagai salah satu bintang film paling sukses di dunia.

Shah Rukh Khan
Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya
Khan di sebuah acara untuk Hyundai pada 2018
LahirShahrukh Khan
2 November 1965 (umur 58)
New Delhi, India
AlmamaterKolese Hansraj
Pekerjaan
  • Aktor
  • produser film
  • tokoh televisi
  • pengusaha
Tahun aktif1988–sekarang
KaryaDaftar lengkap
Kekayaan bersih$600 juta (2020)
Suami/istri
(m. 1991)
Anak3
PenghargaanDaftar lengkap
PenghormatanPadma Shri (2005)
Ordre des Arts et des Lettres (2007)
Légion d'honneur (2014)
Tanda tangan
Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya

Khan memulai kariernya dengan tampil dalam beberapa serial televisi pada akhir 1980an. Ia membuat debut Bollywoodnya pada 1992 dengan film Deewana. Pada awal kariernya, Khan dikenal karena memerankan peran-peran jahat dalam film-film Darr (1993), Baazigar (1993) dan Anjaam (1994). Ia kemudian naik daun setelah membintangi serangkaian film percintaan, yang meliputi Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995), Dil To Pagal Hai (1997), Kuch Kuch Hota Hai (1998), Mohabbatein (2000) dan Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001). Ia meraih sambutan meraih atas perannya sebagai seorang pemabuk dalam film Devdas (2002), seorang ilmuwan NASA dalam film Swades (2004), seorang pelatih hoki dalam film Chak De! India (2007) dan seorang pria pengidap sindrom Asperger dalam film My Name Is Khan (2010). Film-film berkeuntungan tertingginya meliputi film-film komedi Chennai Express (2013) dan Happy New Year (2014). Beberapa filmnya berisi tema-tema identitas nasional India dan hubungan dengan komunitas diaspora, atau perbedaan dan keragaman gender, ras, sosial dan agama. Untuk kontribusinya pada perfilman, Pemerintah India menganugerahinya dengan Padma Shri, dan Pemerintah Prancis menganugerahinya dengan Ordre des Arts et des Lettres dan Légion d'honneur.

Pada 2015, Khan menjadi salah satu ketua dari perusahaan produksi perfilman Red Chillies Entertainment dan subsidier-subsidiernya, dan salah satu pemilik dari tim kriket Liga Primer India Kolkata Knight Riders. Ia adalah seorang presenter televisi dan pementas acara panggung. Media sering menyebutnya sebagai "Brand SRK" karena beberapa pendutaan dan pabean kewirausahaannya. Karya filantropik Khan menyediakan perawatan kesehatan dan pemulihan bencana, dan ia dianugerahi penghargaan Pyramide con Marni oleh UNESCO pada 2011 atas dukungannya terhadap pendidikan anak-anak. Ia giat tampil dalam daftar-daftar tokoh paling berpengaruh dalam budaya India, dan pada 2008, Newsweek mengangkatnya menjadi salah satu dari lima puluh tokoh paling berkuasa di dunia. Pada Agustus 2017, ia menjadi pemeran berbayaran tertinggi kedelapan di dunia, dan berbayaran tertinggi di India, menurut Forbes.

Kehidupan awal dan keluarga

Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya 
Khan dengan istrinya Gauri Khan di sebuah pesta pada 2012

Khan lahir pada 2 November 1965 dalam sebuah keluarga Muslim di New Delhi. Ia menjalani lima tahun pertama hidupnya di Mangalore, dimana kakek pihak ibunya, Ifthikar Ahmed, menjabat sebagai kepala insinyur pelabuhan pada 1960an. Menurut Khan, kakek pihak ayahnya, Jan Muhammad, seorang etnis Pathan berasal dari Afghanistan. Shah Rukh Khan juga berkata dalam wawancara-wawancaranya bahwa ia adalah seorang Pathan dari Peshawar, Pakistan, dan seluruh keluarganya memakai bahasa Hindko untuk berbicara di rumah. Ayah Khan, Meer Taj Mohammed Khan, adalah seorang aktivis kemerdekaan India di Peshawar, India Britania (sekarang Pakistan). Pada 2010, keluarga pihak ayah Khan masih tinggal di kawasan Shah Wali Qataal, Bazar Qissa Khawani, Peshawar. Meer adalah pengikut dari Khan Abdul Ghaffar Khan, dan berafiliasi dengan Kongres Nasional Seluruh India. Ia pindah ke New Delhi pada 1948 setelah pemisahan India. Ibu Khan, Lateef Fatima, adalah putri teknisi pemerintahan senior. Orangtuanya menikah pada 1959. Khan menyebut dirinya sendiri di Twitter sebagai "setengah Hyderabad (ibu), setengah Pathan (ayah), [dan] sedikit Kashmiri (nenek)". Para sepupu pihak ayahnya di Peshawar mengklaim bahwa keluarganya berdarah Hindkowan dari Kashmir, bukan Pashtun, dan juga menyangkal klaim bahwa kakeknya berasal dari Afghanistan.

Khan dibesarkan di kawasan Rajendra Nagar, Delhi. Ayahnya memiliki beberapa pabean usaha yang meliputi sebuah restoran, dan keluarganya tinggal dalam kehidupan kelas menengah di rumah susun sewaan. Khan masuk Sekolah St. Columba di tengah Delhi dimana ia menyelesaikan pembelajarannya dan mengikuti olahraga seperti hoki dan sepak bola, dan meraih penghargaan tertinggi dari sekolah tersebut, Sword of Honour. Pada masa mudanya, ia berakting dalam drama-drama panggung dan meraih pujian atas peniruannya dari para pemeran Bollywood, dimana orang-orang favoritnya adalah Dilip Kumar, Amitabh Bachchan dan Mumtaz. Salah satu teman masa kecil dan mitra aktingnya adalah Amrita Singh, yang menjadi seorang aktris Bollywood. Khan masuk Kolese Hansraj (1985–88) untuk meraih gelar sarjana dalam bidang Ekonomi, namun lebih banyak menjalani waktunya di Theatre Action Group (TAG), Delhi, dimana ia belajar akting di bawah bimbingan pengarah teater Barry John. Setelah Hansraj, ia mulai belajar untuk gelar master dalam bidang Komunikasi Massa di Jamia Millia Islamia, namun hengkang untuk melanjutkan karier aktingnya. Ia juga masuk Sekolah Drama Nasional di Delhi saat karier awalnya di Bollywood. Ayahnya meninggal akibat kanker pada 1981, dan ibunya meninggal pada 1991 akibat komplikasi diabetes. Setelah kematian orangtuanya, kakaknya, Shahnaz Lalarukh, kelahiran tahun 1960, mengalami keadaan tertekan dan Khan mengambil tanggung jawab untuk merawatnya. Shahnaz masih tinggal dengan saudaranya dan keluarganya di kediaman mereka di Mumbai.

Meskipun Khan diberi nama lahir Shahrukh Khan, ia lebih sering menulis namanya dengan sebutan Shah Rukh Khan, dan umum disebut dengan akronim SRK. Ia menikahi Gauri Chibber, seorang Hindu Punjabi, dalam sebuah upacara perkawinan Hindu tradisional pada 25 Oktober 1991, setelah menjalin hubungan selama enam tahun. Mereka memiliki seorang putra bernama Aryan (kelahiran tahun 1997) dan seorang putri bernama Suhana (kelahiran tahun 2000). Pada 2013, mereka mendapatkan seorang anak ketiga bernama Abram, yang lahir melalui seorang ibu surogasi. Menurut Khan, meskipun ia sangat meyakini Islam, ia juga menghargai agama istrinya. Anak-anaknya mengikuti kedua agama tersebut; di rumah, sebuah al-Qur'an diletakkan bersebelahan dengan patung-patung dewa Hindu.

Karier akting

1988–92: Debut televisi dan film

Peran pertama yang dibintangi oleh Khan adalah dalam serial televisi Lekh Tandon Dil Dariya, yang memulai syuting pada 1988, namun penundaan produksinya membuat serial tahun 1989 Fauji menjadi debut televisinya. Dalam serial tersebut, yang menggambarkan sorotan realistis di pelatihan kadet tentara, ia memainkan peran utama Abhimanyu Rai. Ini berujung pada penampilan lanjutan dalam serial televisi Aziz Mirza Circus (1989–90) dan serial mini Mani Kaul Idiot (1991). Khan juga memainkan bagian-bagian kecil dalam serial-serial Umeed (1989) dan Wagle Ki Duniya (1988–90), dan dalam film televisi berbahasa Inggris In Which Annie Gives It Those Ones (1989). Penampilannya dalam serial-serial tersebut membuat para kritikus membandingkan penampilan dan gaya aktingnya dengan pemeran film Dilip Kumar, namun Khan tak berniat berakting film pada masa itu, dengan menganggap bahwa ia tak terlalu baik dalam hal tersebut.

Khan mengubah keputusannya untuk berakting dalam perfilman pada April 1991, dengan alasan itu merupakan sebuah jalan untuk melarikan diri dari kenangan kematian ibunya. Ia pindah dari Delhi ke Mumbai untuk menjalani karier waktu penuh di Bollywood, dan dengan cepat menandatangani kontrak untuk empat film. Tawaran pertamanya adalah untuk debut penyutradaraan Hema Malini Dil Aashna Hai, dan pada bulan Juni, ia memulai pengambilan gambar pertamanya. Debut filmnya adalah dalam Deewana, yang dirilis pada Juni 1992. Dalam film tersebut, ia beradu peran dengan Divya Bharti sebagai pemeran laki-laki utama kedua setelah Rishi Kapoor. Deewana menjadi hit box office dan meluncurkan karier Bollywood Khan; ia meraih Penghargaan Debut Laki-laki Terbaik Filmfare atas penampilannya. Selain itu, film-film pertama lainnya yang dirilis pada 1992 yang menampilkan Khan sebagai pemeran laki-laki utama meliputi Chamatkar, Dil Aashna Hai, dan film komedi Raju Ban Gaya Gentleman, dimana ia pertama kali berkolaborasi dengan aktris Juhi Chawla. Peran-peran film awalnya menampilkannya memainkan karakter-karakter yang menyimpan energi dan keantusiasan.

1993–94: Peran jahat

Sepanjang perilisan tahun 1993, Khan meraih banyak apresiasi atau peran-peran jahat dalam dua hit box office: seorang kekasih obsesif dalam film Darr, dan seorang pembunuh dalam film Baazigar. Darr menandai kali pertama dari beberapa kolaborasi Khan dengan pembuat film Yash Chopra dan perusahaannya Yash Raj Films. Kemampuan Khan dan pemakaian frase "Aku mencintaimu, K-k-k-Kiran" menjadi populer di kalangan audien. Untuk film Darr, ia meraih sebuah nominasi untuk Penghargaan Filmfare untuk Pementasan Terbaik dalam sebuah Peran Negatif, juga dikenal sebagai Penghargaan Peran Jahat Terbaik, namun kalah dengan Paresh Rawal untuk film Sir. Baazigar, dimana Khan memainkan sebuah peran ambigu yang membunuh pacarnya, mengejutkan audien India dengan kekerasan tak terduga dari rumus Bollywood standar. Dalam The Cambridge Companion to Modern Indian Culture, Sonal Khullar menyebut karakter tersebut sebagai "peran jahat terkonsumsi". Penampilannya dalam film Baazigar, yang menjadi kali pertama dari beberapa penampilannya dengan aktris Kajol, membuat Khan memenangkan Penghargaan Filmfare untuk Aktor Terbaik pertamanya. Pada 2003, Encyclopedia of Hindi Cinema menyatakan bahwa Khan "menampilkan citra pemeran utama konvensional dalam kedua film tersebut dan menciptakan versinya sendiri dari peran revisionis". Selain itu pada 1993, Khan menampilkan sebuah adegan telanjang dengan Deepa Sahi dalam film Maya Memsaab, meskipun bagian tersebut disensor oleh Badan Sertifikasi Film Pusat. Kontroversi menimpanya terhadap adegan-adegan semacam itu dalam peran-peran mendatang.

Pada 1994, Khan memerankan seorang musisi yang jatuh cinta dalam film komedi-drama Kundan Shah Kabhi Haan Kabhi Naa dimana ia beradu peran dengan Deepak Tijori dan Suchitra Krishnamurthy, yang kemudian ia nyatakan menjadi peran favoritnya. Penampilannya membuatnya meraih Penghargaan Kritikus Filmfare untuk Penampilan Terbaik, dan dalam sebuah ulasan retrospektif dari tahun 2004, Sukanya Verma dari Rediff.com menyebutnya sebagai penampilan terbaik Khan, dengan berkata bahwa "Ia spontan, mulia, jantan, tak bekesudahan dan berpendirian akting dari hati." Selain itu pada 1994, Khan memenangkan Penghargaan Perang Jahat Terbaik Filmfare atas perannya sebagai seorang kekasih obsesif dalam film Anjaam, yang juga dibintangi oleh Madhuri Dixit dan Deepak Tijori. Pada masa itu, memainkan peran-peran antagonistik dianggap berisiko pada karier pemeran utama dalam Bollywood. Ray kemudian menyanjung Khan karena telah mengambil "risiko insani" dan "menekan tabir" dengan memilih untuk memainkan karakter-karakter semacam itu, dengan mendirikan kariernya di Bollywood. Sutradara Mukul S. Anand menyebutnya "wajah baru industri" pada masa tersebut.

1995–98: Peran percintaan

Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya 
Khan dengan Kajol pada 2014 saat perayaan 1000 pekan penayangan berkelanjutan dari film mereka Dilwale Dulhania Le Jayenge

Khan membintangi tujuh film pada 1995, yang pertama adalah film cerita seru melodrama Rakesh Roshan Karan Arjun. Beradu peran bersama dengan Salman Khan dan Kajol, film tersebut menjadi film berkeuntungan tertinggi kedua pada tahun tersebut di India. Perilisan paling signifikannya pada tahun tersebut adalah debut penyutradaraan Aditya Chopra, film percintaan Dilwale Dulhania Le Jayenge, dimana ia memerankan seorang India non-residen muda yang jatuh cinta dengan karakter Kajol saat berkunjung ke Eropa. Khan awalnya gugup memerankan peran seorang kekasih, namun film tersebut dikenal karena mendirikannya sebagai sebuah "peran percintaan". Disanjung oleh para kritikus dan masyarakat, film tersebut menjadi produksi berkeuntungan tertinggi pada tahun tersebut di India dan luar negeri dan dideklarasikan menjadi sebuah "blockbuster sepanjang masa" oleh Box Office India, dengan keuntungan lebih dari 1,22 milyar (US$17 juta) di seluruh dunia. Film tersebut mrupakan film yang paling lama ditayangkan dalam sejarah perfilman India; film tersebut masih ditampilkan di teater Maratha Mandir di Mumbai setelah lebih dari 1000 pekan pada awal 2015. Film tersebut memenangkan sepuluh Penghargaan Filmfare, termasuk Penghargaan Aktor Terbaik kedua yang diraih oleh Khan. Sutradara dan kritikus Raja Sen berkata, "Khan memberikan sebuah penampilan cerdik, mendefinisikan ulang kekasih untuk 1990an dengan penampilan besar. Ia tampan dan berselip, namun tak tertandingi [bagi kalangan audien]. Penampilannya sendiri, seperti hal yang terbaik dalam bisnis, juga memainkan kemampuan tak terupaya, seperti halnya non-akting."

Pada 1996, seluruh empat perilisan Khan gagal secara kritis dan komersial, namun pada tahun berikutnya, ia beradu peran dengan Aditya Pancholi dan Juhi Chawla dalam film komedi percintaan Aziz Mirza Yes Boss yang membuatnya meraih nominasi Aktor Terbaik Filmfare. Kemudian pada 1997, ia membintangi film drama sosial bertema diaspora garapan Subhash Ghai yang berjudul Pardes, memerankan Arjun, seorang musisi yang menghadapi dilema moral. India Today menyebutnya sebagai salah satu film Bollywood besar pertama yang sukses di Amerika Serikat. Perilisan terakhir Khan pada tahun 1997 adalah sebuah kolaborasi kedua dengan Yash Chopra dalam film percintaan musikal populer Dil To Pagal Hai. Ia memerankan Rahul, seorang pengarah panggung yang memasuki cinta segitiga antara Madhuri Dixit dan Karisma Kapoor. Film tersebut dan penampilannya mendatangkan pujian kritius, membuat Khan memenangkan Penghargaan Aktor Terbaik ketiganya di Filmfare.

Khan menampilkan peran utama dalam tiga film dan membuat satu penampilan istimewa pada 1998. Dalam perilisan pertama dari tahun tersebut, ia memainkan peran ganda bersama dengan Juhi Chawla dan Sonali Bendre dalam film komedi aksi garapan Mahesh Bhatt berjudul Duplicate, kali pertama dari beberapa kolaborasinya dengan perusahaan produksi Dharma Productions milik Yash Johar. Film tersebut tak meraih sambutan baik, namun India Today menyanjung Khan atas penampilan energetiknya. Pada tahun yang sama, Khan memenangkan pujian kritis atas penampilannya sebagai seorang koresponden All India Radio yang mengembangkan sebuah infatuasi untuk seorang teroris misterius (Manisha Koirala) dalam film Dil Se.., instalmen ketiga dari trilogi film teror Mani Ratnam. Dalam perilisan terakhirnya pada tahun tersebut, ia memerankan seorang murid kolese dalam film percintaan Karan Johar Kuch Kuch Hota Hai, dimana ia terlibat dalam cinta segitiga bersama dengan Kajol dan Rani Mukerji. Penulis Anjana Motihar Chandra menyebut film tersebut sebagai blockbuster tahun 1990an, sebuah "perpaduan dari percintaan, komedi, dan hiburan." Khan memenangkan penghargaan Aktor Terbaik di acara Penghargaan Filmfare untuk tahun kedua berturut-turut, meskipun ia dan beberapa kritikus meyakini penampilannya terbayangi oleh Kajol.

Peran-peran dalam fase kariernya ini, dan serangkaian film komedi percintaan dan drama keluarga menyusul, membuat Khan meraih ketenaran di kalangan audien, terutama kalangan remaja, dan menurut pengarang Anupama Chopra, menjadikannya ikon percintaan di India. Ia melanjutkan asosiasi profesional lanjutan dengan Yash Chopra, Aditya Chopra, dan Karan Johar, yang menumbuhkan citranya dan menjadikannya superstar. Khan menjadi pemeran utama pria percintaan tanpa pernah benar-benar mencium lawan mainnya, meskipun ia mematahkan aturan tersebut pada 2012, setelah sangat didorong oleh Yash Chopra.

1999–2003: Tantangan karier

Satu-satunya perilisan Khan pada tahun 1999 adalah film Baadshah, dimana ia beradu peran dengan Twinkle Khanna. Meskipun film tersebut tampil rendah di box office, film tersebut membuatnya meraih sebuah nominasi Penghargaan Filmfare untuk Penampilan Terbaik dalam sebuah Peran Komika, namun kalah dengan Govinda untuk film Haseena Maan Jaayegi. Khan menjadi seorang produser pada 1999 dalam sebuah kolaborasi dengan aktris Juhi Chawla dan sutradara Aziz Mirza untuk sebuah perusahaan produksi bernama Dreamz Unlimited. Produksi pertama perusahaan tersebut, Phir Bhi Dil Hai Hindustani (2000), yang dibintangi oleh Khan dan Chawla, mengalami kegagalan komersial. Karya tersebut dirilis sepekan setelah Kaho Naa... Pyaar Hai, yang dibintangi oleh Hrithik Roshan, saat itu seorang pendatang baru, yang para kritikus meyakini sangat membayangi Khan. Swapna Mitter dari Rediff.com berkata soal perilaku terprediksi Khan, dengan berkata "Sayangnya, ini terlalu cepat untuk ia menginovasikan aktingnya yang masih kecil." Khan memainkan peran pendukung dalam film Hey Ram (2000) garapan Kamal Hassan, yang dibuat dalam bahasa Tamil dan Hindi. Ia kemudian membuat debut Tamilnya dengan memainkan peran seorang arkeolog bernama Amjad Khan. Ia tampil bebas pungutan saat ia ingin berkarya dengan Kamal Haasan. Terhadap penampilan Khan, T. Krithika Reddy dari The Hindu menyatakan, "Shah Rukh Khan, seperti biasanya datang dengan penampilan tanpa cela."

Pada 2001, Dreamz Unlimited berupaya kembali dengan Khan memerankan peran utama dalam film epik sejarah Santosh Sivan Aśoka, sebuah catatan yang sebagian difiksionalisasikan dari kehidupan kaisar Asoka. Film tersebut ditayangkan di Festival Film Venesia dan Festival Film Internasional Toronto 2001 dengan sambutan positif, namun tampil rendah di box office India. Karena sambutan rendah berkelanjutan terhadap perusahaan produksi tersebut, Khan terpaksa menutup srkworld.com, sebuah perusahaan yang ia mulai bersama dengan Dreamz Unlimited. Pada Desember 2001, Khan mengalami cedera saat menampilkan sebuah adegan aksi untuk sebuah penampilan istimewa dalam film Shakti: The Power karya Krishna Vamsi. Ia kemudian didiagnosa mengalami cakram terprolapsi, dan mengupayakan berbagai terapi-terapi alternatif. Tak ada yang memberikan solusi permanen pada luka tersebut, yang menyebabkannya merasakan luka saat pengambilan gambar beberapa filmnya. Pada permulaan 2003, kondisinya memburuh pada sehingga ia diberikan pembedahan di Wellington Hospital, London. Khan kembali melakukan pengambilan gambar pada Juni 2003, namun ia mengurangi kadar kerjanya dan jumlah peran film yang ia terima setiap tahun.

Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya 
Khan dengan Aishwarya Rai di peluncuran video rumah dari film mereka Devdas (2002)

Karya-karya lanjutan pada masa ini meliputi Mohabbatein (2000) karya Aditya Chopra, dan film drama keluarga Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001) karya Karan Johar, yang Khan sebut sebagai titik balik kariernya. Kedua film tersebut dibintangi oleh Amitabh Bachchan sebagai seorang figur otoritarian, dan mempersembahkan perjuangan-perjuangan ideologi antar dua pria tersebut. Penampilan Khan dalam film-film tersebut mendatangkan sambutan publik yang besar, dan ia dianugerahi Penghargaan Kritikus Filmfare untuk Aktor Terbaik keduanya atas film Mohabbatein. Kabhi Khushi Kabhie Gham... masih menjadi produksi India berkeuntungan tertinggi sepanjang masa di pasaran luar negeri selama lima tahun berikutnya.

Pada 2002, Khan memainkan peran utama sebagai seorang alkoholik pemberontak dengan beradu peran bersama Aishwarya Rai dalam film percintaan periode Sanjay Leela Bhansali Devdas. Dengan biaya sejumlah lebih dari 500 juta (US$7,0 juta), film tersebut menjadi film Bollywood berbiaya tertinggi yang dibuat pada masa itu, sehingga dalam memulihkan biayanya, film tersebut meraih 840 juta (US$12 juta) di seluruh dunia. Film tersebut meraih sejumlah penghargaan termasuk 10 Penghargan Filmfare, dengan Aktor Terbaik untuk Khan, dan sebuah Penghargaan BAFTA untuk Film Terbaik yang Tidak Berbahasa Inggris. Khan kemudian membintangi Kal Ho Naa Ho (2003), sebuah film komedi drama yang ditulis oleh Karan Johar dan berlatar belakang New York City, yang menjadi film berkeuntungan tertinggi kedua di dalam negeri dan film Bollywood berkeuntungan tertinggi di pasar luar negeri pada tahun tersebut. Beradu peran dengan Jaya Bachchan, Saif Ali Khan, dan Preity Zinta, Khan meraih pujian kritis atas perannya sebagai Aman Mathur, seorang pria yang terserang penyakit jantung yang parah, dengan para kritikus memuji dampak emosionalnya terhadap para audien. Konflik pecah antara Khan dan mitra lainnya dari Dreamz Unlimited atas kegagalan untuk memerankan Juhi Chawla dalam produksi tahun 2003 mereka dari Chalte Chalte karya Aziz Mirza, dan mereka terpecah, meskipun film tersebut meraih kesuksesan.

2004–09: Kebangkitan

Tahun 2004 adalah sebuah tahun kesuksesan kritis dan komersial bagi Khan. Ia mengubah Dreamz Unlimited menjadi Red Chillies Entertainment, mengangkat istrinya Gauri menjadi produser. Dalam produksi pertama perusahaan tersebut, ia membintangi debut penyutradaraan Farah Khan, film masala aksi komedi Main Hoon Na. Sebuah catatan fiksionalisasi dari hubungan India dengan Pakistan, film tersebut dipandang oleh beberapa komentator sebagai upaya jelas untuk menyingkirkan penggambaran stereotipe Pakistan sebagai musuh bebuyutan. Khan kemudian memerankan seorang pilot Angkatan Udara India yang jatuh cinta dengan seorang wanita Pakistan (Preity Zinta) dalam film percintaan Yash Chopra Veer-Zaara, yang ditayangkan di Festival Film Berlin ke-55 dengan pujian kritis. Film tersebut menjadi film berpendapatan tertinggi pada tahun 2004 di India, dengan keuntungan seluruh dunia lebih dari 940 (US$13), dan Main Hoon Na menjadi film peraih keuntungan tertinggi kedua dengan 680 (US$9,50).

Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya 
Khan dengan Priyanka Chopra di penayangan perdana untuk film Don pada 2006

Dalam perilisan terakhirnya pada tahun 2004, Khan memerankan seorang ilmuwan NASA yang secara patriotik kembali ke India untuk membangun kembali kampung halamannya dalam film drama sosial Ashutosh Gowariker Swades (artinya "Tanah Air"), yang menjadi film India pertama yang dibuat di dalam pusat riset NASA di Kennedy Space Center, Florida. Cendekiawan film Stephen Teo menyebutnya sebuah contoh dari "realisme ter-Bollywoodisasi", yang menyimpan transendensi dalam naratif konvensional dan ketakjuban audien dalam sinema Hindi. Pada Desember 2013, The Times of India mengabarkan bahwa Khan menyadari bahwa pemfilman yang sangat emosional semacam itu dan pengalaman yang mengubah hidup masih tidak ditampilkan dari film tersebut. Derek Elley dari Variety menyatakan bahwa penampilan Khan "tak menetap" karena "seorang ekspatriat yang mencurahkan diri ditentukan pada pengiriman nilai-nilai Barat kepada kaum petani miskin India ", namun beberapa kritikus film, termasuk Jitesh Pillai, meyakininya merupakan akting termurninya pada masa itu. Ia dinominasikan untuk Penghargaan Aktor Terbaik Filmfare untuk seluruh tiga perilisan tahun 2004-nya dan kemudian memenangkan penghargaan untuk film Swades. Filmfare kemudian meliputkan penampilannya dalam keluaran tahun 2010 dari "80 Besar Penampilan Ikonik" Bollywood.

Pada 2005, Khan membintangi film drama fantasi Amol Palekar, Paheli. Film tersebut menjadi perwakilan India untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-79. Ia kemudian berkolaborasi dengan Karan Johar untuk ketiga kalinya dalam film drama percintaan musikal Kabhi Alvida Naa Kehna (2006), cerita dari dua pasangan rumah tangga yang tak bahagia di New York City yang memulai hubungan terselubung. Film tersebut, yang juga dibintangi oleh Amitabh Bachchan, Preity Zinta, Abhishek Bachchan, Rani Mukerji dan Kirron Kher, menjadi film berkeuntungan tertinggi di India di pasar luar negeri, meraih lebih dari 1,13 milyar (US$16 juta) di seluruh dunia. Peran-perannya dalam film Kabhi Alvida Naa Kehna dan film aksi Don, sebuah remake dari film tahun 1978 bernama sama, membuat Khan meraih nominasi Aktor Terbaik di Penghargaan Filmfare, meskipun penampilannya sebagai karakter utama dalam film Don secara negatif dibandingkan dengan Amitabh Bachchan dalam film aslinya.

"Hal-hal besar semacam itu terjadi pada orang normal sepertiku. Aku bukanlah orang yang tak harus bisa melakukan semua ini namun aku melakukannya. Aku berkata kepada setiap orang bahwa terdapat mitos yang aku kerjakan; terdapat mitos yang menyebut Shahrukh Khan dan aku adalah karyawannya. Aku memiliki hidup agar ... Aku melakukannya, aku adalah seorang pemeran. Namun aku tak dapat mulai percaya dalam mitos ini."

—Khan menjelaskan pada 2007 tentang posisinya sebagai bintang papan atas industri film Hindi

Pada 2007, Khan memerankan seorang pemain hoki yang melatih tim hoki nasional putri India untuk mensukseskan Piala Dunia dalam film semi-fiksi Yash Raj Films Chak De! India. Bhaichand Patel menyatakan bahwa Khan, yang memiliki latar belakang olahraga yang dimainkan untuk tim hoki universitasnya, secara khusus memerankan dirinya senbdiri sebagai seorang "Muslim India, kosmopolitan, liberal". Meraih sambutan di India dan luar negeri, Khan meraih Penghargaan Filmfare lainnya untuk Aktor Terbaik atas penampilannya, yang Rajeev Masand dari CNN-IBN menanggap "tanpa jebakan khasnya, tanpa markah dagangnya", menggambarkan Kabir Khan "seperti manusia berdarah-daging yang nyata". Filmfare meliputkan penampilannya dalam keluaran tahun 2010 mereka dari "80 Besar Penampilan Ikonik". Pada tahun yang sama, Khan beradu peran bersama dengan Arjun Rampal, Deepika Padukone dan Shreyas Talpade dalam film melodrama reinkarnasi Farah Khan Om Shanti Om, memerankan seorang arits junior tahun 1970an yang lebih kembali menjadi superstar era 2000an. Film tersebut menjadi film India berkeuntungan tertinggi pada 2007, baik di dalam dan luar negeri. Om Shanti Om membuat Khan meraih nominasi keduanya pada tahun tersebut untuk Aktor Terbaik di Filmfare. Khalid Mohammed dari Hindustan Times menulis, "wirausaha merasuk pada Shah Rukh Khan, yang memadukan komedi, drama tinggi dan aksi dengan gaya khasnya — spontan dan cerdas secara intuisif".

Khan berkolaborasi untuk ketiga kalinya dengan Aditya Chopra pada film drama percintaan Rab Ne Bana Di Jodi (2008) dimana ia beradu peran dengan Anushka Sharma, saat ia menjadi pendatang baru. Ia memerankan Surinder Sahni, seorang pria pemalu dengan pendirian yang rendah, yang kecintaan dengan istri tunangan mudanya (Sharma) menyebabkannya mengubah dirinya sendiri menjadi Raj, seorang berpendirian egois. Rachel Saltz dari The New York Times meyakini peran ganda tersebut telah menjadi "penjahitan buatan" bagi Khan, memberikannya kesempatan untuk menunjukkan bakat-bakatnya, meskipun Deep Contractor daru Epilogue menganggap Khan menunjukkan kekuatan yang lebih besar dalam peran Surinder dan kesadaran dalam peran prona-monolog Raj. Pada Desember 2008, Khan mengalami luka pundak saat pemfilman sebuah peran kecil dalam film Dulha Mil Gaya karya Mudassar Aziz. Ia menjalani sesi fisioterapi khusus pada waktu itu namun luka yang tertinggal hampir tak terhilangkan dan ia menjalani pembedahan artroskopik pada Februari 2009. Ia mementaskan penampilan istimewa kecil dalam film tahun 2009 Billu, memerankan superstar Bollywood Sahir Khan — sebuah versi fiksionalisasi dari dirinya sendiri, dimana ia menampilkan lagu-lagu dengan aktris-aktris Kareena Kapoor, Priyanka Chopra, dan Deepika Padukone. Sebagai kepala perusahaan produksi film, Red Chillies, Khan membuat panggilan untuk mengubah judul film tersebut dari Billu Barber menjadi Billu setelah para penata rambut di sepanjang negara tersebut mempermasalahkan bahwa kata "barber" (tempat cukur) adalah ejekan. Perusahaan tersebut menutupi kata yang tertera di papan baliho yang telah dipasang dengan judul asli.

2010–sekarang: My Name Is Khan dan seterusnya

Setelah menolak peran yang kemudian diberikan kepada Anil Kapoor dalam film Slumdog Millionaire (2008) karya Danny Boyle, Khan memulai syuting My Name Is Khan (2010), kolaborasi keempatnya dengan sutradara Karan Johar dan keenamnya dengan Kajol. Film tersebut berdasarkan pada kisah nyata dan dibuat untuk melawan timbal balik terhadap persepsi Islam setelah serangan 11 September. Khan memerankan Rizwan Khan, seorang Muslim yang terserang sindrom Asperger yang merencanakan sebuah perjalanan ke Amerika untuk bertemu dengan presiden negara tersebut, dalam sebuah peran yang cendekiawan film Stephen Teo pandang sebagai "sebuah simbol nilai-nilai rasa asertif" dan contoh lain dari Khan mewakili identitas India non-residen dalam Bollywood global. Untuk menyediakan sebuah penggambaran akurat dari seorang pengidap tanpa ketidakcocokan, Khan menjalani beberapa bulan meneliti perannya dengan membaca buku-buku, menonton video-video dan berbincang kepada orang yang terkena keadaan tersebut. Setelah perilisan, My Name is Khan menjadi salah satu film Bollywood berkeuntungan tertinggi sepanjang masa di luar India, dan membuat Khan meraih Penghargaan Filmfare untuk Aktor Terbaik kedelapannya, setara dengan rekor untuk kemenangan terbanyak dalam kategori tersebut dengan pemeran Dilip Kumar. Jay Wesissberg dari Variety menyatakan soal bagaimana Khan memerankan pengidap Asperger dengan "mata bergetar, langkah tak pasti [dan] pengulang-ulangan teks-teks termemorisasi", meyakini ini telah menjadi sebuah "perwujudan penampilan berpendirian untuk meraih segel persetujuan emas Perhimpunan Autisme".

Pada 2011, Khan beradu peran bersama dengan Arjun Rampal dan Kareena Kapoor dalam film pahlawan super fiksi ilmiah Anubhav Sinha Ra.One, karya pertamanya dalam genre ini, atas permintaan anaknya. Film tersebut mengisahkan cerita seorang perancang permainan film yang berbasis di London yang menciptakan sebuah karakter jahat yang melarikan diri ke dunia nyata. Film tersebut dianggap sebagai produksi paling menghabiskan biaya di Bollywood; film tersebut diperkirakan menelan biaya sejumlah 1,25 milyar (US$18 juta). Disamping sorotan negatif media terhadap penampilan box office dari film tersebut, Ra.One meraih kesuksesan finansial dengan keuntungan sejumlah 2,4 milyar (US$34 juta). Film tersebut, dan penampilan peran ganda Khan, meraih ulasan campuranl meskipun kebanyakan kritikus memuji penampilannya sebagai pahlawan super robotik G, mereka mengkritik perannya sebagai perancang permainan video Shekhar. Perilisan kedua Khan pada tahun 2011 adalah film Don 2, sebuah sekuel dari film Don (2006). Untuk menyiapkan perannya, Khan diberi pengkhususan dan kebanyakan penampilan dilakukan oleh para pemeran penggantinya sendiri. Penampilannya membuatnya meraih ulasan positif dari para kritikus; Nikhat Kazmi dari The Times of India berkata, "Shah Rukh masih dalam komando dan tak pernah kehilangan penjejakannya, baik melalui adegan dramatis maupun melalui potongan-potongan aksi". Menjafi produksi Bollywood berkeuntungan tertinggi di luar negeri pada tahun tersebut, film tersebut ditayangkan di Festival Film Internasional Berlin ke-62.

Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya 
Khan dengan para lawan main film Jab Tak Hai Jaan, Katrina Kaif (kiri) dan Anushka Sharma (kanan) di sebuah acara promosional pada 2012

Satu-satunya perilisan Khan pada 2012 adalah film terakhir Yash Chopra, film drama Jab Tak Hai Jaan, yang menampilkannya kembali dalam peran percintaan, beradu peran dengan Katrina Kaif dan Anushka Sharma. CNN-IBN menganggap seluruh penampilan dari Khan menjadi salah satu penampilan termurninya sampai sekarang, namun meyakini bahwa adegan ciuman pertama Khan sepanjang kariernya dengan Katrina Kaif, yang berusia dua puluh tahun lebih muda darinya, adalah sebuah kecanggungan. Jab Tak Hai Jaan meraih kesuksesan finansial moderat dengan meraih lebih dari 2,11 milyar (US$30 juta) di seluruh dunia. Film tersebut ditayangkan di Festival Film Internasional Marrakech 2012 di Maroko, bersama dengan Kabhi Khushi Kabhie Gham..., Veer-Zaara, dan Don 2. Di Zee Cine Awards, Khan menampilkan sebuah tribut kepada Yash Chopra bersama dengan Kaif, Sharma, dan beberapa pemeran masa lalu lainnya dari Chopra.

Pada 2013, Khan membintangi film komedi aksi buatan Rohit Shetty berjudul Chennai Express untuk Red Chillies Entertainment, sebuah film yang meraih ulasan kritikal camputran dan sejumlah kritisisme adil untuk penyajiannya terhadap budaya India Selatan, meskipun film tersebut meliputi sebuah tribut kepada bintang sinema Tamil Rajinikanth. Kritikus Khalid Mohamed menganggap bahwa Khan berakting berlebihan dalam film tersebut dan mengkritiknya karena "mengulang-ulang setiap trik lama dalam buku akting". Meskipun dikritik, film tersebut memecahkan beberapa rekor box office untuk film-film Hindi di India dan luar negeri, menyalip 3 Idiots dalam hal menjadi film Bollywood berkeuntungan tertinggi sepanjang masa, dengan keuntungan hampir 4 milyar (US$56 juta) dalam penjualan tiket seluruh dunia. Pada 7 Maret 2013 — sehari sebelum Hari Wanita Internasional — The Times of India melaporkan bahwa Khan telah meminta sebuah konvensi baru dengan nama para bintang perempuan utamanya di atas miliknya dalam kredit-kredit. Ia mengklaim bahwa wanita dalam hidupnya, termasuk para lawan mainnya, telah menjadi alasan bagi kesuksesannya. Pada 2014, pemeran tersebut tampil dalam film komedi ensembel Farah Khan Happy New Year, dimana ia beradu peran dengan Deepika Padukone, Abhishek Bachchan dan Boman Irani; kolaborasi ketiganya dengan sutradara tersebut. Meskipun karakter tak dimensional Khan dikritik, film tersebut meraih kesuksesan komersial besar dan meraih keuntungan 3,8 milyar (US$53 juta) di seluruh dunia.

Khan kemudian tampil bersama dengan Kajol, Varun Dhawan dan Kriti Sanon dalam film komedi-drama Rohit Shetty Dilwale (2015). Film tersebut meraih ulasan negatif, meskipun film tersebut secara finansial meraih laba sejumlah 3,9 milyar (US$55 juta). Namrata Joshi dari The Hindu manytakan, "Dengan film Dilwale, Rohit Shetty secara tanpa harapan membawa keburukan disamping kebanyakan ia buang, termasuk pemeran dan produser berkemasan kuat". Joshi juga merasa bahwa upaya untuk mengemas ulang Khan dan Kajol berujung sia-sia. Ia kemudian mengambil bagian ganda dari seorang superstar dan penggemar doppelgänger-nya dalam film cerita seru Maneesh Sharma Fan (2016). Peter Bradshaw dari The Guardian menganggap film tersebut "tak merasuk, sehingga rancu saat ditonton" dan menganggap bahwa Khan tampak "mengerikan" sebagai seorang pelaksana obsesif. Film tersebut tampil rendah di box office, dan para jurnalis perdagangan mengaitkan kegagalannya dengan ketidaknyamanan film tersebut pada rumus umum. Kemudian pada tahun tersebut, Khan memerankan bagian pendukung dari seorang terapis untuk seorang sinematografer (diperankan oleh Alia Bhatt) dalam film remaja Gauri Shinde Dear Zindagi.

Dalam film drama-kejahatan Rahul Dholakia Raees (2017), Khan mengambil bagian pemeran jahat utama — seorang tukang sepatu yang beralih menjadi ketua geng di Gujarat pada 1980an. Dalam ulasan campuran khas, Pratim D. Gupta dari The Telegraph menganggap penampilan Khan "sangat konsisten, intens dan berkemasan kuat berkali-kali, namun sering kali terselip karakter dalam pencampuran perilaku biasanya". Secara komersial, film tersebut meraih kesuksesan yang sedang, meraih lebih dari 2,6 milyar (US$36 juta) di seluruh dunia. Khan kembali pada genre percintaan dengan peran pemandu wisatawan yang jatuh cinta dengan seorang penjelajah (diperankan oleh Anushka Sharma) dalam Jab Harry Met Sejal (2017) karya Imtiaz Ali. Menulis untuk Mint, Uday Bhatia mengkritik pemasangan Khan dengan Sharma, yang berusia 22 tahun lebih muda darinya, dengan alasan bahwa Khan menampilkan "gerak tubuh yang sama dari percintaan berdekade-dekade yang lalu untuk para pemeran seusianya sendiri". Film tersebut masuk box office. Zero adalah film drama romantis India Hindi yang akan datang pada tahun 2018, yang ditulis oleh Himanshu Sharma dan disutradarai oleh Aanand L. Rai, itu bersama-sama diproduksi oleh Color Yellow Productions dan Gauri Khan Red Chillies Entertainment, dan dibintangi Shah Rukh Khan, Anushka Sharma dan Katrina Kaif. Ini mengikuti Bauua Singh, seorang pria pendek dari Meerut yang, setelah mengalami kesulitan menemukan pasangan pernikahan, menemukan pendamping dalam Aafia Bhinder, seorang ilmuwan NASA dengan cerebral palsy. Namun, superstar Babita juga dekat dengannya, menguji hubungan pertamanya. Segitiga cinta ini membawa mereka ke kota-kota yang jauh, dan mendorong Bauua dalam petualangan untuk menemukan cinta sejati dan kelengkapannya dalam kehidupan yang dijalani sepenuhnya.

Karya lainnya

Produksi film dan pembawa acara televisi

Khan menjalin kerja sama produksi tiga film dari 1999 sampai 2003 sebagai anggota pendiri kemitraan Dreamz Unlimited. Setelah kemitraan tersebut dibubarkan, ia dan Gauri menghimpun kembali perusahaan tersebut dengan nama Red Chillies Entertainment, yang meliputi divisi-divisi yang menjalin kesepakatan dalam produksi film dan televisi, efek visual, dan periklanan. Pada 2015, perusahaan tersebut memproduksi atau menjalin kerja sama produksi pada sekitar sembilan film. Baik Khan atau Gauri biasanya mengambil bagian dari produksi, dan ia tampil dalam kebanyakan film tersebut, baik dalam peran utama, atau dalam penampilan tamu. Khan terlibat dalam beberapa aspek pembuatan film Ra.One (2011). Disamping berakting, ia memproduksi film tersebut, secara sukarela menulis naskah permainan konsol, mengalihbahasakannya, memantau pengembangan teknikalnya, dan menulis komik-komik digital yang berdasarkan pada para karakter film tersebut. Khan biasanya menjadi penyanyi playback pada film-filmnya. Dalam film Josh (2000), ia menyanyikan lagu populer "Apun Bola Tu Meri Laila". Ia juga menyanyi dalam film Don (2006) dan Jab Tak Hai Jaan (2012). Untuk film Always Kabhi Kabhi (2011), yang diproduksi oleh Red Chillies, Khan ikut serta dalam komposisi lirikalnya.

Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya 
Khan di Penghargaan Filmfare ke-61 yang ia pandu

Selain penampilan serial televisi awalnya, Khan telah memandu sejumlah acara penghargaan yang disiarkan di televisi, yang meliputi Filmfare, Zee Cine, dan Screen Awards. Pada 2007, ia menggantikan Amitabh Bachchan selama satu musim sebagai pembawa acara Kaun Banega Crorepati, versi India dari Who Wants to Be a Millionaire?, dan setahun kemudian, Khan mulai memandu acara Kya Aap Paanchvi Pass Se Tez Hain?, versi Indian dari Are You Smarter Than a 5th Grader?. Pada 2011, ia kembali ke televisi, tampil pada acara Imagine TV Zor Ka Jhatka: Total Wipeout, versi India dari Wipeout; adegan-adegan yang menampilkan Khan diambil di Yash Raj Studios, Mumbai. Berseberangan dengan pekerjaan membawa acara televisi pada masa sebelumnya, Zor Ka Jhatka: Total Wipeout tampil rendah. Acara tersebut hanya ditayangkan satu musim dan menjadi acara berating terendah yang dibawakan oleh seorang bintang Bollywood.

Pementasan panggung

Khan adalah seorang pementas panggung giat dan telah ikut serta dalam beberapa konser dan perjalanan keliling dunia. Pada 1997, ia tampil dalam konser Moments in Time yang diadakan oleh Asha Bhosle pada Malaysia, dan kembali pada tahun berikutnya untuk pentas dengan Karisma Kapoor untuk konser Shahrukh–Karisma: Live in Malaysia. Pada tahun yang sama, ia ikut serta dalam perjalanan keliling dunia The Awesome Foursome di Britania Raya, Kanada, dan Amerika Serikat bersama dengan Juhi Chawla, Akshay Kumar dan Kajol, dan kembali melakukan perjalanan keliling di Malaysia pada tahun berikutnya. In 2002, Khan tampil dengan Amitabh Bachchan, Aamir Khan, Preity Zinta, dan Aishwarya Rai dalam acara From India With Love di Old Trafford, Manchester dan Hyde Park, London; acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 100,000 orang. Khan tampil bersama dengan Rani Mukherji, Arjun Rampal dan Ishaa Koppikar dalam sebuah konser tahun 2010 di Army Stadium, Dhaka, Bangladesh. Pada tahun berikutnya, ia bergabung dengan Shahid Kapoor dan Priyanka Chopra dalam Konser Pesahabatan yang merayakan 150 tahun persahabatan India-Afrika Selatan di Durban, Afrika Selatan.

Khan memulai sebuah asosiasi dengan serangkaian konser perjalanan keliling "Temptations" dengan menyanyi, menari dan mementaskan drama bersama dengan Arjun Rampal, Priyanka Chopra, dan bintang Bollywood lainnya dalam Temptations 2004, sebuah sebuah acara panggung yang mengelilingi 22 tempat di seluruh dunia. Acara tersebut dihadiri oleh 15,000 penonton di Festival City Arena, Dubai. Pada 2008, Khan menghimpun Temptation Reloaded, serangkaian konser yang mengelilingi beberapa negara, yang meliputi Belanda. Perjalanan keliling lainnya diadakan dengan Bipasha Basu dan lain-lain pada 2012 di Jakarta, dan pada 2013, serangkaian konser lainnya dilakukan di Auckland, Perth dan Sydney. Pada 2014, Khan tampil dalam SLAM! The Tour di AS, Kanada, dan London, dan juga membawakan penayangan perdana India dari acara bakat siaran langsung, Got Talent World Stage Live.

Kepemilikan tim kriket IPL

Pada 2008, dalam kemitraan dengan Juhi Chawla dan suaminya Jay Mehta, Khan mengambil hak kepemilikan atas waralaba yang mewakili Kolkata dalam turnamen kriket Twenty20 Indian Premier League (IPL) untuk US$75,09 juta, dan menamai tim tersebut dengan nama Kolkata Knight Riders (KKR). Hingga 2009, KKR menjadi salah satu tim terkaya di IPL, dengan nilai dagang US$42,1 juta. Tim tersebut tampil rendah di lapangan pada tiga tahun pertama. Penampilan mereka meningkat sepanjang waktu, dan mereka menjadi juara pada tahun 2012 dan 2014.

Khan tampil bersama dengan Sunidhi Chauhan dan Shriya Saran di acara pembuka musim 2011, dimana mereka menari diiringi lagu-lagu Tamil. Ia tampil lagi pada 2013 bersama dengan Katrina Kaif, Deepika Padukone dan Pitbull. Pada Mei 2012, Asosiasi Kriket Mumbai mencekalnya dari Stadion Wankhede selama lima tahun dengan alasan beradu pendapat dengan para petugas dan penjaga keamanan setelah sebuah pertandingan antara KKR dan The Mumbai Indians. Khan kemudian meminta maaf kepada para penggemarnya setelah tim tersebut memenangkan pertandingan akhir.

Dalam media

Shah Rukh Khan: Kehidupan awal dan keluarga, Karier akting, Karya lainnya 
Khan di sebuah konferensi pers Tag Heuer, memperomosikan penayangan Carrera Monaco GP pada 2012

Shah Rukh Khan meraih sejumlah sorotan media di India, dan sering kali disebut sebagai "King Khan", "The Baadshah of Bollywood", atau "The King of Bollywood". Anupama Chopra menyebutnya sebagai seorang "selebriti yang sering dipersembahkan", dengan dua atau tiga film setahun, yang secara konstan menjalankan iklan-iklan televisi, iklan-iklan cetak dan baliho-baliho raksasa yang membentang di jalanan kota-kota India. Ia menjadi bahan beberapa fanatikal, dengan sebuah basis penggemar mencapai sekitar satu miliar orang. Pada 2011, ia dideklarasikan menjadi "bintang film terbesar yang belum pernah kau dengar...mungkin bintang film terbesar di dunia pada masa ini" oleh Steven Zeitchik dari Los Angeles Times dan telah disebut bintang film terbesar di dunia dalam outlet media mancanegara lainnya. Menurut survei popularitas, 3.2 miliar orang di seluruh dunia mengenal Shah Rukh Khan, melebihi jumlah orang yang mengenal Tom Cruise. Khan adalah salah satu selebriti terkaya di India, memuncaki "daftar Celebrity 100" dari Forbes India pada tahun 2012, 2013 dan 2015. Ia diangkat oleh Newsweek sebagai salah satu tokoh paling berkuasa kelima puluh di dunia pada 2008, dan kekayaannya berjumlah sekitar US$400–600 juta. Khan memiliki beberapa harta benda di India dan luar negeri, termasuk sebuah apartemen seharga GB£20 juta di London, dan sebuah vila di Palm Jumeirah, Dubai.

Khan kemudian muncul pada daftar-daftar tokoh paling populer, bergaya dan berpengaruh di India. Ia giat masuk sepuluh besar pada daftar 50 pria paling disukai menurut The Times of India di India, dan dalam jajak pendapat tahun 2007 oleh majalah Eastern Eye, ia diangkat menjadi pria terseksi di Asia. Khan sering disebut sebagai "Brand SRK" oleh organisasi-organisasi media karena beberapa pendutaan mereknya dan pabean-pabean wirausaha. Ia adalah salah satu duta Bollywood berbiaya tertinggi dan salah satu selebriti paling sering terlihat dalam periklanan televisi, dengan lebih dari enam persen pembagian pasar periklanan televisi. Khan telah mendutai merek-merek yang meliputi Pepsi, Nokia, Hyundai, Dish TV, D'decor, LUX dan TAG Heuer. Buku-buku diterbitkan tentangnya, dan ketenarannya telah didokumentasikan dalam beberapa film non-fiksi, termasuk dokumenter dua bagian The Inner and Outer World of Shah Rukh Khan (2005), dan serial mini sepuluh bagian dari saluran Discovery Travel & Living Living with a Superstar — Shah Rukh Khan (2010). Pada 2007, Khan menjadi pemeran India ketiga yang memiliki patung lilinnya yang diletakkan di museum Madame Tussauds, London, setelah Aishwarya Rai dan Amitabh Bachchan. Versi-versi tambahan dari patung tersebut diletakkan di museum-museum Madame Tussauds di Los Angeles, Hong Kong, New York dan Washington.

Khan telah menjadi duta merek dari berbagai kampanye pemerintah, yang meliputi Pulse Polio dan Organisasi Kontrol AIDS Nasional. Ia adalah anggota badan direktur Make-A-Wish Foundation di India, dan pada 2011, ia diangkat oleh UNOPS sebagai duta besar global pertama dari Dewan Kerjasama Sanitasi dan Suplai Air. Ia telah merekam serangkaian pengumuman layanan umum yang mendorong kesehatan yang baik dan nutrisi yang sebenarnya, dan bergabung dengan Kementerian Kesehatan India dan UNICEF dalam sebuah kampanye imunisasi anak di seluruh negeri. Pada 2011, ia meraih penghargaan Pyramide con Marni dari UNESCO atas komitmen alamnya untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak, menjadikannya orang India pertama yang memenangkan penghargaan tersebut. Pada 2014, Khan menjadi duta kampanye Interpol "Turn Back Crime". Pada 2015, Khan meraih sebuah gelar dari Universitas Edinburgh, Skotlandia.

Penghargaan dan nominasi

Khan adalah salah satu pemeran Bollywood berpenghargaan terbanyak. Ia telah meraih 14 Penghargaan Filmfare dari 30 nominasi dan penghargaan istimewa, termasuk delapan untuk Aktor Terbaik; ia berpasangan pada sebagian besar kategori tersebut dengan Dilip Kumar. Khan telah memenangkan penghargaan Aktor Terbaik Filmfare untuk film-film Baazigar (1993), Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995), Dil To Pagal Hai (1997), Kuch Kuch Hota Hai (1998), Devdas (2002), Swades (2004), Chak De! India (2007) dan My Name Is Khan (2010). berkali-kali, ia mengumpulkan tiga dari lima nominasi Aktor Terbaik Filmfare. Meskipun ia tak pernah memenangkan Penghargaan Film Nasional, ia dianugerahi Padma Shri oleh pemerintah India pada tahun 2005. Pemerintah Prancis menganugerahinya Ordre des Arts et des Lettres (2007), dan penghargaan sipil tertingginya, Légion d'honneur (2014).

Lihat pula

  • Daftar pemeran Bollywood

Catatan kaki

Referensi

Pranala luar

Tags:

Shah Rukh Khan Kehidupan awal dan keluargaShah Rukh Khan Karier aktingShah Rukh Khan Karya lainnyaShah Rukh Khan Dalam mediaShah Rukh Khan Penghargaan dan nominasiShah Rukh Khan Lihat pulaShah Rukh Khan Catatan kakiShah Rukh Khan ReferensiShah Rukh Khan Daftar pustakaShah Rukh Khan Pranala luarShah Rukh Khan

🔥 Trending searches on Wiki Bahasa Indonesia:

Liga 1 (Indonesia)Pertempuran SurabayaRafael StruickTokopediaBorussia DortmundEra Demokrasi Liberal (1950–1959)Mohamad Tonny HarjonoMa'ruf AminChelsea F.C.Pahlawan nasional IndonesiaFiksiRizki Aulia Rahman NatakusumahKBahasa InggrisNadiem MakarimKonfederasi Sepak Bola AsiaCrash Landing on YouDoa Ratu SurgaRisma NilawatiI Gusti Ngurah RaiFIndira Chunda Thita SyahrulLiterasiPiala FAKota SurabayaPattimuraPemilihan umum Bupati Tangerang 2024Swansea City A.F.C.MasyaallahMahkamah Agung Republik IndonesiaRaffi AhmadHierarki kebutuhan MaslowGaruda IndonesiaDiponegoroHamdan ZoelvaPersija JakartaStadion Abdullah bin KhalifaBom Bali 2002Gerhana matahariKesultanan AcehRatu TishaLion AirPersis SurakartaLee Je-noArab SaudiAgama HinduDaftar film Indonesia tahun 2023Edy RahmayadiPaulus dari TarsusTragedi Stadion Kanjuruhan 2022Ahmad YaniIsraelDewa 19Panitia SembilanReal Madrid C.F.Agak LaenJosé MourinhoKonferensi Asia–AfrikaLucas VázquezBola voliTelevisi Republik IndonesiaMarselino FerdinanBoti (bahasa gaul)BasmalahSüper LigKepulauan RiauBologna F.C. 1909Daerah Khusus Ibukota JakartaWindah BasudaraLaura BasukiPornhubFree FireDanau TobaMalahayatiKorupsiAl-GhazaliAgus Harimurti YudhoyonoSuku Sunda🡆 More