Selamat Wikipedia bahasa Aceh akhirnya ada!!!--Beeyan 13:52, 13 Buleuën Lapan 2009 (UTC)
Laman nyoe nakeuh laman marit nyang geungui keu geupeubeutôi teunuléh Ôn Keuë/Arsip 1. | |||
---|---|---|---|
|
|
Nyoe wikipedia manteung baro that (versi beta) tulong bek neu andam ile tulisan disino. Ini merupakan wikipedia versi beta, mohon untuk tidak menyuntik dulu artikel disini.
Teurimeung geunaseh/Terima kasih --Fadli Idris 17:43, 13 Buleuën Lapan 2009 (UTC)
Mohon jangan mengubah, mengedit tata letak halaman utama ini, hargailah usaha dari kawan-kawan yang sudah setahun lebih berjuang keras agar wikipedia Aceh ini terbit.. Abi Azkia 14:05, 24 Buleuën Lapan 2009 (UTC)
Kreu seumangat Jino aceh ka na meutamah peradaban doenya, cuma loen harap bek salah tapeu buet.
Saleum,
Hello! I am a Polish wikipedian and I would like to ask you for your help - writing a new article about former Polish President who won the Nobel Peace Prize in 1983 – Lech Wałęsa. I have looked for his biography in your Wikipedia but without success. Polish Wikipedians will be grateful for your help. Thank you so much in advance! PS you can find the English version of the article here. Best wishes from Poland, Patrol110 11:35, 26 Buleuën Duwa Blah 2009 (UTC)
Laaknor, does Wiki forget Acehnese's contributions so you can say that this Wikipedia is your own?
You ask us not to attack Wikipedia, but WHY WIKIPEDIA DARES TO ATTACK MORE THAN 1.500.000.000 MUSLIMS ??? -- Si Gam Acèh (peugah habay | peuneugöt) 11:39, 17 Buleuën Tujôh 2010 (UTC)
Thank's for remove all admin on this wiki. no one a local admin here. You are the boss here, you can do what you need. You remove me as sysop not make clear this problem. --Fadli Idris 14:17, 18 Buleuën Tujôh 2010 (UTC)
Acehnese Wikipedia is going to be closed.
This Wikipedia is in risk of being closed. We apologize all contributors here as well as 3 million native speakers. We promise that all of the work here will not be deleted in any way.
You can go to voice your opinion at Meta-Wiki.
Thank you. Great Recreation 15 Buleuën Siplôh 2011 13.48 (UTC)
Salam. Boleh tak sesiapa daripada Wikipedia ini mengubah bahagian "Wikipèdia lam bahsa la’én" untuk Wiki bahasa Melayu kerana Wikipedia tersebut telah mencecah lebih daripada 127,000 buah artikel dan juga Wikipedia bahasa Euskara (lebih daripada 106,000 artikel). Sekian. (Bahsa Meulayu)
Salam. Can anyone from this Wikipedia change the section of "Wikipèdia lam bahsa la’én" for Malay Wikipedia. It is because that Wikipedia already have more than 127,000 articles and also for Euskara Wikipedia (more than 106,000 articles). Thanks. (Inggréh) - 22 Buleuën Siblah 2011 01.56 (UTC)
Selang beberapa bulan setelah Jepang menginjakkan kakinya di Aceh, Pemberontakan Bayu terjadi. Beda halnya dengan Pemberontakan Pandrah_Jeunieb yang terjadi selang beberapa bulan ketika pihak Jepang akan meninggalkan Aceh. Perang ini terjadi karena motivasi ekonomi dalam mempertahankan hak milik dari perampasan-perampasan yang terus-menerus dilakukan oleh Jepang dna selama tiga tahun lebih rakyat Aceh sangat menderita karena hal tersebut. Maka timbullah berbagai daya upaya untuk melepaskan diri dari belenggu perampasan dan kerja paksa diantaranya dengan peperangan.
Sebelum dilakukan penyerangan ke Tangse di Lhee Simpang, terlebih dahulu diadakan persiapan dalam menghadapi Jepang diantaranya, pada 24 April 1945 diprakarsai rapat dengan memanggil beberapa tokoh pemuka oleh Keuchik Lhee Usman. Mereka melakukan musyawarah guna mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Rapat ini dilakukan di Lhee Simpang. Salah seorang ulama yang bernama Teungku Ibrahim Peudada dalam musyarawah tersebut menyarankan agar sebelum dilakukan penyerangan sebaiknya berkumpul terlebih dahulu di Gle Banggalang (Bukit banggalan). Dan pimpinan dalam penyerangan ini adalah Tgk. Ibrahim Peudada sendiri. Selam melakukan pengasingan di Gle Banggalan mereka bersemedi selama tujuh hari.
Penyerangan pertama terhadap tangse dilakukan pada tanggal 2 Mei 1945 di bawah pimpinan Keuchik Johan dan Panglima prang Tgk. Jacob. Penyerangan dilakukan pada malam hari ketika tentara jepang sedang tidur. Tentara Jepang yang sedang berjaga di posko sebanyak tiga orang dan satu orang sempat meloloskan diri dna melaporkan penyerangan ini ke asarama Jeunieb. berita ini menyebar luas ke Bireun, Lhokseumawe, Sigli, dan Kuta Raja (Banda Aceh Sekarang). Tentu saja pihak Jepang tidak tinggal diam.
Tepat 3 Mei 1945 satu kompi tentara Jepang dari Bireuen didatangkan ke Pandrah. Perwakilan dari berbagai daerah datang dalam penyerangan ini, diantaranya Bunstyo dan Guntyo dari Sigli, Tgk. Muhammad Jacob dan dua regu polisi dari Bireuen. Mereka tidak mendapatkan orang-orang yang melakukan penyerangan, karen atelah kembali lagi ke Gle Banggalan. Oleh Guntyo, Bireuen telah dikumpulkan beberapa orang untuk diberikan beberapa penerangan-penerangan agar mereka yang telah pergi ke gunung supaya dapat kembali ke kampung.
Tindakan Jepang berikutnya adalah memusatkan tentaranya di Kampung Lhee Simpang dan menangkap rakyat dengan tujuan para pejuang yang telah menyingkir ke gunung dapat kembali turun. Tepat 5 Mei 1945 pasukan muslimin dari Gle Banggalan mengadakan penyerangan ke tempat Konsenyer Jepang Di Kampung Lhee Simpang di bawah pimpinan Tgk. Ibrahim Peudada. Denagn mengumandangakn takbir dan zikir, pasukan muslim melakukan penyerangan secara serentak dan membasmi oarang Jepang. Bahkan Tgk. Muhammad Jacob ( Guntyo sendiri) yang disangka rakyat termasuk orang Jepang ikut dibunuh oleh rakyat Aceh, sehingga jatuhlah korban dari kedua belah pihak. Pihak kaum muslimin yang gugur sebanyak 43 orang daa seorang wanita yang bernama siti Aminah yang sedang dlam kondisi hamil tua. Semua rakyat yang gugur dimakamkan di Kampung Lhee Simpang yang dikenal dengan nama kuburan Peut Ploh Peut. Karena bayi yang dikandung juga ikut dihitung. dari pihak Jepang sendiri mencapai 200 orang yang gugur dna dibawa ke Pandrah.
Setelah Peristiwa ini para wanita dan anak-anak dari Kampung Lhee Simpang di tawan dan baru dilepaskan beberapa hari kemudian. Pasukan muslimin dan orang-orang yang tidka bersalah pun ikut diburu dna ditangkap. Mereka semua dikirim ke Bireuen untuk dijalani pemeriksaan, bila tidak bersalah mereka akan dilepas. Dan ada 2 orang yang bersalah langsung dibawa ke Pematang Siantar untuk menjalani hukuman. Pemberontakan ini merupakan pemberontakan Rakyat yang terakhir sebelum Pihak Jepang meninggalkan Aceh.
Selain Pemberontakan Bayu dan Pandrah, ternyata amsih ada pemberontakan lain anatar pihak Aceh dan Jepang. Diantaranya yang dilakukan oleh T. Abdul Hamid seorang perwira Gyugun dari Meureudu pada bulan November 1944 dengan membawa lari dua Pleton Gyugun dari asarama Jangka Buya dengan melakukan penyerangan Tangsi-tangsi Jepang. Tentara Jepang kemudian melakukan siasat licik dengan menyandera seluruh keluarga Tgk dan mengancam akan dibunuh, ini berhasil. Tgk kembali menyerah pada tentara Jepang. 1943 juga pernah terjadi perlawanan secara spontanitas oleh rakyat di Blang Ara , Lhokseumawe karena tidak tahan terhadap penindasan Jepang. Pergerakan di bawah tanah juga pernah dilakukan dengan tokoh diantaranya T. Sulaiman Montasik, T. Ahmad Polem, dan Nyak Naim Usman.
sumber :http://www.facebook.com/groups/aneukpandrah by : EL_pandrah 10 Buleuën Sa 2012 19.27 (UTC)
Please add Wikidata (d:Wikidata:Main Page) to Pola:ProyekWiki. --Kolja21 (bicara) 16 Buleuën Sa 2013 16.14 (UTC)
This article uses material from the Wikipedia Basa Acèh article Arsip 1, which is released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 license ("CC BY-SA 3.0"); additional terms may apply (view authors). Asoë na di yup CC BY-SA 4.0 keucuali meunyö na hai la'én nyang geupeugah. Images, videos and audio are available under their respective licenses.
®Wikipedia is a registered trademark of the Wiki Foundation, Inc. Wiki Basa Acèh (DUHOCTRUNGQUOC.VN) is an independent company and has no affiliation with Wiki Foundation.